Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

DINAMIKA POPULASI TERNAK KERBAU DI KECAMATAN BATANGKAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN Syahminan, Auli Two Putra; Jannah, Hidayatul; Fajri, Fadhli
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v1i1.2

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggetahui dinamika populasi ternak kerbau di Kecamatan Batang Kapas Kabupaten pesisir Selatan, Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan metode survei dan melakukan pengamatan serta wawancara langsung dengan responden (peternak). Penetapan responden dengan teknik simple random sampling menggunakan rumus Slovin dan peternak yang menjadikan responden di tetapkan dengan metode Snowball. Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Batang Kapas Kabupaten pesisir Selatan, Sumatera Barat. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 88 peternak. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa populasi ternak kerbau di Kecamatan Batang Kapas Kabupaten pesisir Selatan, Sumatera Barat mengalami peningkatan sebesar 8,11% pertahun dari total populasi. Dilihat dari hasil penelitian diperoleh jumlah faktor input ternak kerbau sebanyak 143 ekor atau 49,65% dari total keseluruhan populasi ternak kerbau dan faktor output sebanyak 56 ekor atau 19,45% dari total keseluruhan populasi ternak kerbau. Ternak kerbau pedet umur 0-1 tahun berjumlah 51 ekor atau 17,71%, ternak kerbau muda umur 1-2 tahun berjumlah 71 ekor atau 24,65% dan ternak kerbau dewasa umur >2 tahun berjumlah 166 ekor atau 57,64% dari total populasi.
Sifat Kimia Pado, Ikan Fermentasi Tradisional Dari Kabupaten Agam, Sumatera Barat Jannah, Hidayatul; Syahminan, Auli Two Putra; Fajri, Fadhli
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v1i1.3

Abstract

Pado adalah ikan fermentasi khas dari Sumatera Barat yang dihasilkan dari campuran biji simauang (Pangium edule Reinw) dan ampas kelapa yang disimpan dalam plastik tertutup selama 6-7 hari. Sebagai makanan asli, pado diproduksi secara terbatas di beberapa daerah di provinsi ini, sehingga sangat sulit ditemukan untuk dikonsumsi masyarakat. Penelitian untuk mengetahui kadar air, protein, lemak, dan abu, serta pH pado komersial telah dilakukan. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Sampel yang diperoleh dari 3 penjual pado di Kabupaten Agam dikumpulkan untuk analisis laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pado mengandung kadar air 59,51%, protein 21,44%, lemak 6,44%, dan pH 4,42. Informasi dasar dari penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya sebagai upaya awal untuk mensosialisasikan produk pangan lokal
Pengaruh Marinasi Ekstrak Kecombrang (Etlingera elatior) dengan Variasi Konsentrasi dan Lama Perendaman terhadap Karakteristik Fisik Daging Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Jannah, Hidayatul; Pratama, Yudha Endra; Syahminan, Auli Two Putra; Fajri, Fadhli
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v4i1.50

Abstract

Marinasi merupakan salah satu metode pengolahan daging yang bertujuan untuk meningkatkan cita rasa, memperbaiki tekstur, dan mempertahankan kualitas daging. Bunga kecombrang (Etlingera elatior) diketahui memiliki senyawa bioaktif seperti flavonoid, fenol, dan antosianin yang berpotensi memperbaiki kualitas fisik daging melalui mekanisme peningkatan kapasitas ikat air dan penghambatan oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh konsentrasi ekstrak kecombrang dan lama perendaman terhadap karakteristik fisik daging puyuh (Coturnix coturnix japonica), meliputi pH, cooking loss, warna (L*, a*, b*), dan tekstur (shear force). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 3×3 dengan dua faktor, yaitu konsentrasi ekstrak kecombrang (0%, 10%, dan 20%) dan lama perendaman (30, 60, dan 120 menit), masing-masing diulang tiga kali. Data dianalisis menggunakan ANOVA dua arah dan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak kecombrang dan lama perendaman berpengaruh signifikan (p<0,05) terhadap semua parameter yang diamati. Peningkatan konsentrasi ekstrak dan waktu marinasi menurunkan nilai pH dan cooking loss, serta meningkatkan nilai a(kemerahan), b(kekuningan), dan keempukan daging (shear force). Perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi 20% dengan lama perendaman 120 menit yang menghasilkan pH 6,18, cooking loss 26,50%, nilai a 10,90, b 7,70, dan shear force 25,40 N. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kecombrang dapat digunakan sebagai bahan marinasi alami yang efektif dalam meningkatkan kualitas fisik daging puyuh. Temuan ini memberikan peluang pengembangan teknologi pengolahan daging unggas yang lebih sehat dan ramah lingkungan.