Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Antibiotic-Resistant Lactic Acid Bacteria Pediococcus acidilactici Isolated from Buffalo’s Milk Fermentation (Dadiah) Bukittinggi, West Sumatera Dewi, Nadia Purnama; Abdullah, Dessy; Pratama, Yudha Endra
JURNAL PEMBELAJARAN DAN BIOLOGI NUKLEUS Vol 10, No 2: Jurnal Pembelajaran Dan Biologi Nukleus July 2024
Publisher : Universitas Labuhanbatu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36987/jpbn.v10i2.5699

Abstract

The use of antibiotics is still carried out in the health world so that it will cause a big problem, namely antibiotic resistance. The use of antibiotics has also been limited but cannot be stopped. The use of probiotics as therapy in the world of health is increasing every year, so it is necessary to study the combination of antibiotics and probiotics so as not to reduce the effectiveness of probiotics later. This study aims to determine the resistance ability of lactic acid bacteria (LAB) isolates from Buffalos Milk Fermentation (called as dadiah) Bukittinggi against antibiotics. This research uses a descriptive, experimental method where the observations made are related to the total mass of isolates per ml and the clear zone of LAB isolates from dadiah Bukittinggi against antibiotics. In this study, five types of LAB isolates from dadiah Bukittinggi were used, and it was found that the total mass of isolates ranged from 4-194 x108 CFU/ml. In addition to antibiotic resistance, it was known that dadiah LAB isolates resisted Kanamycin and Penicillin by 75%. While on the antibiotic chloramphenicol, ampicillin and tetracyclin, the four isolates are suspect to the antibiotic. The five LAB isolates of dadiah used in the study, DS1 isolate had the best total mass and was resistant to kanamycin and penicillin
PROFIL GIZI DAN KEBERLANJUTAN DADIAH: MAKANAN LOKAL TRADISIONAL DARI KABUPATEN AGAM, SUMATERA BARAT Anggraini, Okta Refi; Jannah, Hidayatul; Febrianti, Firshty; Fatdillah, Haezah; Pratama, Yudha Endra; Asnadeli, Asnadeli; Haqki, Al
STOCK Peternakan Vol 6, No 2 (2024): Stock Peternakan
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/sptr.v6i2.1561

Abstract

Pangan lokal merupakan salah satu produk kearifan lokal yang berkembang disuatu wilayah dan memiliki kandungan nilai gizi. Pangan lokal sangat bermanfaat untuk dikembangkan karena dapat mendukung ketahanan pangan dengan ketersediaannya yang cukup melimpah dan memiliki daya saing. Dadiah merupakan produk pangan tradisional yang berasal dari Sumatera Barat yang kaya akan kandungan nilai gizi serta serta berpotensi untuk dikembangkan menjadi pangan fungsional berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan nilai gizi pada dadiah dilihat secara kimia dan mikrobiologi. Dadiah yang digunakan berasal dari Kabupaten Agam. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dan analisa laboratorium. Hasil penelitian menunjukan rata-rata nilai kadar air sebesar 72.59%, protein 6.85%, lemak 5.68%, pH 5.17, total bakteri asam laktat 95.83 x 109 CFU/gr, dan total plate count 19.48 x 104 CFU/gr. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukan dadiah yang berasal dari Kabupaten Agam telah memenuhi Standarisasi Nasional Indonesia (SNI).
Interaksi Starter Lactobacillus Fermentum dan Sari Buah Alpukat Terhadap Karakteristik Frozen Kefir Susu Kambing Sebagai Pangan Fungsional Ramadhanti, Nurazizah; Chaniago, Rizky Amrullah; Anggraini, Okta Refi; Pratama, Yudha Endra
AgriMalS Vol 5 No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/agrimals.v5i2.1765

Abstract

Kultur strater Lactobacillus fermentum merupakan kandidat probiotik yang diisolasi dari gula semut, untuk meningkatkan fungsionalitasnya maka perlu ditambahkan buah alpukat sebagai salah satu sumber antioksidan. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi starter Lactobacillus fermentum dan alpukat (Persea americana) pada pembuatan frozen kefir susu kambing terhadap total Bakteri Asam Laktat (BAL) dan sifat organoleptik produk. Frozen kefir susu kambing dibuat dengan variasi penambahan Konsentrasi starter Lactobacillus fermentum sebanyak 2%, 4% dan 6% dan penambahan alpukat sebanyak 0%, 10% dan 20% (b/v). Parameter yang diuji adalah total BAL dan uji organoleptik yang meliputi rasa, aroma, tekstur, dan warna oleh panelis terlatih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penambahan konsentrasi starter Lactobacillus fermentum dan alpukat terhadap sifat organoleptik menunjukkan bahwa perlakuan A2B3 dengan penambahan starter BAL 4% dan sari buah alpukat 20% memberikan rasa, aroma, dan tekstur yang paling disukai panelis, dengan warna yang lebih menarik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan alpukat dapat meningkatkan organoleptik frozen kefir susu kambing, dengan konsentrasi 20% alpukat yang memberikan hasil terbaik dari segi penerimaan konsumen.
Silage Formulation Based on Tithonia diversifolia and Panicum maximum: In Vitro Fermentation Evaluation for Tropical Feeding Systems Ananta, Dwi; Rahma, Nadia; Meidita, Fadilla; Pratama, Yudha Endra
Andalasian Livestock Vol. 2 No. 2 (2025): ALive
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/alive.v2.n2.p144-151.2025

Abstract

Ensuring year-round availability of high-quality forage is critical for improving the productivity of ruminant livestock, particularly under tropical climatic conditions where seasonal fluctuations frequently disrupt feed supply. This study evaluated the fermentative quality of silage produced from varying ratios of Tithonia diversifolia and Panicum maximum using an in vitro rumen fermentation system. A Completely Randomized Design (CRD) was applied with five treatment groups (T0 = 0% Tithonia, T1 = 25%, T2 = 50%, T3 = 75%, and T4 = 100%) and three replicates each. After a 21-day ensiling period, samples were assessed for pH, total gas production, ammonia nitrogen (NH₃-N), and volatile fatty acids (VFA) using fresh rumen fluid from slaughtered cattle as the inoculum. Results revealed that increasing the proportion of T. diversifolia enhanced fermentative activity, as indicated by higher total gas and VFA production, and lower pH values. Treatment T3 (75% Tithonia) showed the most favorable fermentative profile, with significantly higher gas and VFA yields and NH₃-N concentrations within the optimal range for microbial protein synthesis. Conversely, T4 (100% Tithonia) exhibited signs of fermentative inhibition, likely due to anti-nutritional factors such as tannins and saponins. In contrast, T0 (100% Panicum) demonstrated limited fermentability due to its high fiber and low soluble carbohydrate content. These findings suggest that a 75:25 ratio of Tithonia diversifolia to Panicum maximum optimizes rumen fermentation and may serve as a promising strategy for improving silage quality in tropical forage systems.
Pengaruh Rasio Campuran Silase Tithonia diversifolia dan Panicum maximum terhadap Kandungan Senyawa Antinutrisi: Asam Fitat, Tanin, dan Asam Oksalat: Effect of Tithonia diversifolia and Panicum maximum silage ratio on the content of antinutritional compounds: Phytic Acid, Tannins, and Oxalic Acid Ananta, Dwi; Meidita, Fadilla; Rahma, Nadia; Ramadhanti, Nurazizah; Pratama, Yudha Endra
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 8 No. 2 (2025): August
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jlah.v8i2.101

Abstract

Ketersediaan hijauan segar sebagai pakan ruminansia bersifat musiman, sehingga diperlukan teknologi pengawetan seperti silase untuk menjamin kontinuitas pakan. Tithonia diversifolia memiliki kandungan nutrisi tinggi namun mengandung senyawa antinutrisi, sementara Panicum maximum dikenal rendah antinutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh rasio campuran Tithonia diversifolia dan Panicum maximum terhadap kadar asam fitat, tanin, dan asam oksalat dalam silase setelah fermentasi selama 21 hari. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan rasio campuran (0:100, 25:75, 50:50, 75:25, dan 100:0) dan tiga ulangan. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan proporsi Tithonia diversifolia secara signifikan meningkatkan kadar asam fitat (P kecil dari 0,05), dari 21,30 mg/100 g (100% Panicum) menjadi 52,00 mg/100 g (100% Tithonia). Kandungan tanin dan asam oksalat tidak berbeda nyata antar perlakuan (P besar dari 0,05), dengan nilai yang tetap rendah di seluruh rasio campuran. Dengan demikian, rasio campuran hijauan mempengaruhi kadar asam fitat namun tidak berpengaruh terhadap tanin dan oksalat. Silase campuran dengan proporsi Tithonia yang moderat dapat menjadi alternatif pakan hijauan bergizi tinggi dengan risiko antinutrisi yang masih dalam batas aman bagi ternak.
Pengaruh Marinasi Ekstrak Kecombrang (Etlingera elatior) dengan Variasi Konsentrasi dan Lama Perendaman terhadap Karakteristik Fisik Daging Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Jannah, Hidayatul; Pratama, Yudha Endra; Syahminan, Auli Two Putra; Fajri, Fadhli
Jurnal Peternakan Borneo Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Peternakan Borneo
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jpb.v4i1.50

Abstract

Marinasi merupakan salah satu metode pengolahan daging yang bertujuan untuk meningkatkan cita rasa, memperbaiki tekstur, dan mempertahankan kualitas daging. Bunga kecombrang (Etlingera elatior) diketahui memiliki senyawa bioaktif seperti flavonoid, fenol, dan antosianin yang berpotensi memperbaiki kualitas fisik daging melalui mekanisme peningkatan kapasitas ikat air dan penghambatan oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh konsentrasi ekstrak kecombrang dan lama perendaman terhadap karakteristik fisik daging puyuh (Coturnix coturnix japonica), meliputi pH, cooking loss, warna (L*, a*, b*), dan tekstur (shear force). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 3×3 dengan dua faktor, yaitu konsentrasi ekstrak kecombrang (0%, 10%, dan 20%) dan lama perendaman (30, 60, dan 120 menit), masing-masing diulang tiga kali. Data dianalisis menggunakan ANOVA dua arah dan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak kecombrang dan lama perendaman berpengaruh signifikan (p<0,05) terhadap semua parameter yang diamati. Peningkatan konsentrasi ekstrak dan waktu marinasi menurunkan nilai pH dan cooking loss, serta meningkatkan nilai a(kemerahan), b(kekuningan), dan keempukan daging (shear force). Perlakuan terbaik diperoleh pada konsentrasi 20% dengan lama perendaman 120 menit yang menghasilkan pH 6,18, cooking loss 26,50%, nilai a 10,90, b 7,70, dan shear force 25,40 N. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kecombrang dapat digunakan sebagai bahan marinasi alami yang efektif dalam meningkatkan kualitas fisik daging puyuh. Temuan ini memberikan peluang pengembangan teknologi pengolahan daging unggas yang lebih sehat dan ramah lingkungan.