Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENYULUHAN ASPEK MORFOLOGI, PENYIMPANAN SALAK DAN ANALISIS KANDUNGAN GIZI PRODUK SALAK SUWARU (Salacca zallacca var Suwaru) di P4S INTAN Setyaningrum, Yahmi Ira; Nirbaya, Arindra; Putri, Sri Hapsari Suhartono
Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Abdi Inovatif : Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Nusa Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31938/jai.v2i1.437

Abstract

AbstractSalak suwaru is one of the typical local potentials of Malang, which P4S Intan utilizes to make salak chips and lunkhead. P4S Intan is a training center for agricultural products, which is also a small business that produces various snacks from local potential. Based on the situation analysis, there needed to be material on the morphology and storage of salak in the training program. In addition, the packaging does not contain information on nutritional content. The purpose of this community service program is to increase knowledge about the morphology and storage of salak fruit and also to provide assistance with nutrient analysis. The method was conducted in an in-depth discussion until it compiled the morphology and storage of local salak suwaru. The ITKM Bachelor of Nutrition Science carried out nutritional content analysis assistance to complete information on the nutritional content of salak chips and salak dodol products. The results of this program can increase knowledge about the morphological aspects and storage of salak on the part of partners so that a handout can be used as additional material in the training program. The importance of including information on nutritional content on product packaging was also conveyed to partners. The results of the healthy content test are submitted to the P4S Intan owner, which is expected to be included in the packaging.Keywords: Salak, Morphology, Storage, Nutrition AbstrakSalak suwaru adalah salah satu potensi lokal khas Malang yang dimanfaatkan oleh P4S Intan untuk membuat keripik dan dodol salak. P4S Intan merupakan salah satu pusat pelatihan produk pertanian, yang juga UKM yang memproduksi berbagai cemilan dari potensi lokal. Berdasarkan analisis situasi didapatkan fakta belum ada materi morfologi dan penyimpanan salak dalam program pelatihan. Selain itu, pada kemasan belum tertera informasi kandungan gizi. Tujuan program pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang morfologi dan penyimpanan salak, dan juga memberikan pendampingan analisis zat gizi. Metode dilakukan secara diskusi mendalam sampai tersusun materi morfologi dan penyimpanan salak lokal suwaru. Pendampingan analisis kandungan gizi dilakukan oleh S1 Ilmu Gizi ITKM untuk melengkapi informasi kandungan gizi pada produk keripik salak dan dodol salak. Hasil program ini dapat meningkatkan pengetahuan tentang aspek morfologi dan penyimpanan salak pihak mitra, sampai tersusun suatu hand out yang dapat digunakan sebagai materi tambahan dalam program pelatihan. Pentingnya pencantuman informasi kandungan gizi pada kemasan produk juga disampaikan pada pihak mitra. Hasil uji kandungan gizi disampaikan kepada pemilik P4S Intan yang selanjutnya diharapkan akan dicantumkan pada kemasan.Kata Kunci: Salak, Morfologi, Penyimpanan, Nutrisi.
Pengaruh Pemberian F 100 Terhadap Perubahan Berat Badan pada Balita Gizi Buruk di Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes Bintanah, Sufiati; Maskhanah, Maskhanah; Nadia, Fika Shafiana; Putri, Sri Hapsari Suhartono
Jurnal Gizi Vol 13, No 1 (2024): Jurnal Gizi Unimus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jg.13.1.2024.8-16

Abstract

Background: Cases of malnutrition in children under five years old are still a serious problem in Indonesia. The proportion of malnutrition and malnutrition increased from 19.6% to 17.7% in 2015. Brebes Regency ranks first in Central Java and the average number of malnourished  sufferers admitted to hospital is 5 to 8 children under five.Objective: The aim of the research was to determine the effect of administering F100 on changes in body weight in malnourished patients treated at Bhakti Asih Hospital, Brebes. Method: The research design used a quasi-experiment with one group pre and post test. The research location was carried out at Bhakti Asih Hospital, Brebes, from October to December 2020. The research sample was 22 children with malnutrition. Data analysis used the Shapiro Wilk test and paired sample test.  Results: The results of the study showed an increase in body weight of 805 grams. The analysis results show p 0.143 > 0.05. Conclusion: giving F100 can increase body weight in malnourished toddlers but not significantlyKeywords: malnutrition, body weight, formula 100
Pengaruh Pengecekan Alat Makan Terhadap Perubahan Jumlah Alat Makan Setelah Kegiatan Penyajian Makanan Ke Pasien di RSUD dr. Adhyatma, MPH Provinsi Jawa Tengah Widyastuti, Rani; Hagnyonowati, Hagnyonowati; Fitriyanti, Addina Rizky; Putri, Sri Hapsari Suhartono
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu tantangan masalah yang sering dijumpai dalam penyelenggaraan makan pasien dirumah sakit adalah berkurangnya jumlah alat makan pasien. Berkurangnya alat makan pasien diketahuisetelah alat makan tersebut selesai digunakan untuk penyajian. Pengelolaan pelayanan gizi yang baikmembuat pasien dan keluarga pasien merasa diperhatikan dan meningkatkan kepuasan pasien. Tujuan :Mengetahui pengaruh pengecekan alat makan terhadap jumlah alat makan setelah kegiatan penyajianmakanan ke pasien di RSUD dr. Adhyatma, MPH Provinsi Jawa Tengah. Metode : Penelitian inimenggunakan metode quasi eksperiment dengan desaign one group pretest and posttest. Sampel yangdigunakan seluruh alat makan pasien kelas I dan kelas II&III dengan teknik pengumpulan data secaralangsung yang dilakukan oleh pramusaji setiap hari selama bulan Februari dan Maret 2024.Hasil :Berdasar analisis data non parametrik Man Whitney diperoleh nilai p value jenis alat makan gelas 0,000,sendok 0,000, piring melamin 0,034, mangkok besar melamin 0,301, lepek melamin 0,000, mangkokkecil melamin 0,301, tutup gelas melamin 0,000 dan plato stainles 1,000. Kesimpulan :Ada pengaruhpengecekan alat makan gelas, sendok, piring melamin, lepek melamin, tutup melamin terhadap perubahanjumlah alat makan setelah kegiatan penyajian makanan ke pasien namun tidak ada pengaruh pengecekanalat makan mangkok besar melamin, mangkok kecil melamin dan plato stainles terhadap perubahanjumlah alat makan setelah penyajian makanan ke pasien.Kata kunci : alat makan pasien, penyajian makanan
Berat Badan, Asupan Energi, dan Status Gizi Tinggi Badan Menurut Usia Berkorelasi dengan Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun Putri, Sri Hapsari Suhartono; Halizah, Rosita Nur
Nutri-Sains: Jurnal Gizi, Pangan dan Aplikasinya Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/ns.2024.8.1.17714

Abstract

This study aims to determine corelation body weight, head circumference, nutritional status, and energy intake with gross motor skills development at the age of 4-5 years in Kindergarden Qurotal Ayun Malang. The study used a correlative descriptive design with a population 44 people. All population is used as a sample with total sampling technique. Data collection used digital scales, microtoice, medline, Semi Quantitative-Food Frequency Questionnaire and gross motor skills development assessment sheets. The analysis technique uses Rank Spearman's test. The results showed body weight (p-value: 0.001; r: 0.792), nutritional status (height/age) (p-value: 0.008; r: 0.395), and energy intake (p-value: 0.000; r: 0.630) significantly related to motoric development. Factors that were not significantly related were head circumference (p-value: 0.074) and nutritional status (weight/height) (p-value: 0.731). The conclusion of this study is that increased body weight, nutritional status (height/age) and energy intake are significantly related to increasing gross motor skills development scores of children aged 4-5 years. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi berat badan, lingkar kepala, status gizi, dan asupan dengan perkembangan motorik pada usia 4-5 tahun di TK Qurotal Ayun Malang. Penelitian menggunakan desain deskriptif korelatif dengan populasi usia 4–5 tahun beserta orang tuanya, berjumlah 44 orang. Seluruh populasi dijadikan sampel dengan teknik total sampling. Teknik analisis data menggunakan distribusi frekuensi dan uji Rank Spearman. Pengumpulan data menggunakan timbangan digital, microtoice, medline, Semi Quantitative-Food Frequency Questionnaire dan lembar penilaian motorik kasar. Hasil penelitian menunjukan berat badan (p-value: 0,001; r: 0,792),  status gizi (TB/U) (p-value: 0,008; r: 0,395), dan asupan energi (p-value: 0,000; r: 0,630) berkorelasi bermakna dengan perkembangan motorik kasar. Faktor yang tidak berkorelasi bermakna adalah lingkar  kepala (p-value: 0,074; r: 0,272) dan status gizi (BB/TB) (p-value: 0,731; r: 0,053). Kesimpulan penelitian ini adalah peningkatan berat badan, status gizi (TB/U) dan asupan energi berhubungan bermakna dalam meningkatkan skor perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun.