Asam folat merupakan vitamin esensial selama kehamilan dan menjadi satu-satunya vitamin yang kebutuhan hariannya harus terpenuhi, yaitu 400 mikrogram per hari. Kekurangan asam folat pada ibu hamil masih sering ditemukan di negara berkembang maupun maju, yang berisiko menimbulkan anemia serta cacat tabung saraf (Neural Tube Defect) pada janin. Penelitian ini bertujuan menganalisis kepatuhan penggunaan asam folat pada ibu hamil melalui pendekatan Health Belief Model (HBM). Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain cross-sectional dengan teknik purposive sampling terhadap 78 responden ibu hamil di Puskesmas Pekauman. Pengambilan data dilakukan selama Februari–Maret 2025. Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik responden, sedangkan analisis bivariat menggunakan uji Chi-square untuk menilai hubungan komponen HBM dengan kepatuhan penggunaan asam folat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua dimensi HBM, yaitu persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, serta pemicu untuk bertindak, memiliki hubungan signifikan dengan kepatuhan penggunaan asam folat (p < 0,05). Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor persepsi dalam HBM berperan penting dalam mendorong kepatuhan ibu hamil. Oleh karena itu, intervensi promosi kesehatan berbasis HBM dapat menjadi strategi efektif untuk meningkatkan konsumsi asam folat selama kehamilan.