Claim Missing Document
Check
Articles

Formulasi dan Uji Aktivitas Antiseptik dari Bahan Alam Kulit Jeruk Nipis, Daun Sirih dan Tanaman Bundung terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albican Kurniawati, Darini
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 2 No 1 (2021): Farmasis : Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v2i1.3622

Abstract

The use of antiseptics is highly recommended when there is a disease epidemic, even like the current Corona Virus Disease (Covid-19) pandemic, because it can slow the spread of the disease or break the chain of disease spread. The sheath made of lipids is easily damaged by fatty solvents (soap, detergent, alcohol more than 60 percent, chloroform, ether), making the covid-19 virus unable to infect and reproduce. The purpose of this study was to determine the ability to inhibit or kill Staphylococcus aureus and Candida albican bacteria from a combination of betel leaf (Piper betle L) plant extracts, lime peel (Citrus aurantifolia) and bundung plants (Actinuscirpus grossus) from the formulation F20 percent w/v, F30 percent w/v, 40 percent w/v and 50 percent w/v. The research method was experimental by making test formulations with concentrations of F1 20 percent, F2 30 percent, F3 40 percent and F4 50 percent and tested against Staphylococcus aureus and Candida albican bacteria with the disk diffusion method. The results showed that all test formulations had inhibitory power against Staphylococcus aureus and Candida albican and were very strong at 50 percent formulations, while the antiseptic activity in the formulations was 40 percent.
Perilaku dan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Desa Teluk Kepayang terhadap Swamedikasi Maag Kurniawati, Darini; Rudiah, Siti; Hidayah, Nurul
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 1 (2022): FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i1.4646

Abstract

Berbagai jenis obat tanpa resep dibeli konsumen untuk pengobatan sendiri. Berbagai faktor yang berhubungan dengan pengobatan sendiri, seperti iklan di televisi, biaya, dan tingkat pendidikan masyarakat. Pengobatan sendiri harus dilakukan secara benar dan rasional agar tidak terjadi penyakit baru yang timbul akibat penggunaan obat yang tidak tepat. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik (non-eksperimental) dengan menggunakan desain penelitian cross sectional atau studi potong lintang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang pengobatan sendiri maag di Desa Teluk Kepayang. Hasil tingkat pengetahuan masyarakat cukup dengan jumlah 37 orang (56,1 persen), tingkat perilaku pengobatan sendiri maag 60 orang (90 persen), Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pengobatan sendiri maag karena hasil nilai signifikansinya adalah 0,892 (lebih dari 0,05). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Teluk Kepayang dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat lebih memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengobatan sendiri maag dan perilaku pengobatan sendiri maag pada masyarakat memiliki tingkat perilaku yang lebih rendah. Faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan masyarakat tentang pengobatan sendiri maag adalah faktor usia dan pendidikan.
Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi Batuk Pilek Mahasiswa Farmasi Angkatan 2019 Universitas Sari Mulia dengan Metode TPB Kurniawati, Darini; Charmelya, Estyvania Nur; Tangkas, Hansel Hens; Panjaitan, Pungky Angeliana Putri
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 2 (2022): Farmasis : Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i2.5653

Abstract

AbstractCoughs and colds are a response the body created to get rid of foreign objects, including viruses, dust, mucus, and other small particles that try to contaminate the respiratory tract starting from the throat to the lungs. Cough symptoms can be treated with self-medication, which is a self-medication process carried out by a person starting from the introduction of complaints or symptoms to the selection and use of drugs. There are methods that can beused to treat coughs and colds, namely pharmacological methods (drug therapy) and nonpharmacological methods (non-drug therapy). The theory used can be observed, namely the method of Theory of Planned Behavior or TPB (Theory of Planned Behavior). The purpose of this activity is to increase students' knowledge and skills in dealing with coughs and colds. So that it is expected to provide information and treatment in making efforts to prevent cough and cold symptoms. This type of research is observational research with descriptive research methods. The approach used is cross sectional. The level of knowledge of the 2019 batch of pharmacy students at Sari Mulia University Banjarmasin about self-medication for cough and cold with a good category of 23 respondents, 22 percent, with a sufficient category of 63 respondents (62 percent), and a less category as many as 16 respondents,  16 percent . From these results, it is hoped that the institution will further deepen and evaluate after learning or lecturesin order to maximize the material obtained, it is hoped that students apply and relearn what they have learned so that their knowledge is good, and it is also hoped that future researchers can investigate further about rationality. self-medication actions taken by students.
Pengembangan Produk Sabun Cair Herbal terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Kurniawati, Darini
FARMASIS: Jurnal Sains Farmasi Vol 3 No 2 (2022): Farmasis : Jurnal Sains Farmasi
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/farmasis.v3i2.5659

Abstract

Abstrak Mencuci tangan dengan sabun bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Saat ini sabun cair lebih disukai karena lebih praktis digunakan. Oleh karena itu, kami ingin meneliti lebih lanjut efektifitas sabun cair herbal  antiseptik pengembangan formulasi antiseptik herbal dari penelitian sebelumnya. Tujuan: Mengetahui efektivitas formulasi kombinasi herbal daun sirih, kulit jeruk nipis dan tanaman bundung dalam produk sabun cair antiseptik Metode: True eksperimental, kelompok mencuci tangan dengan sabun cair herbal, kelompok kontrol , uji daya hambat terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia colli beserta evaluasi ph, organoleptik, stabilitas busa, kadar air, asam lemak bebas dan alkali bebas. Hasil: Bentuk cair, bau lemon dan warna kuning, busa 15 – 70 mm, pH 10, kadar air 52 persen, asam lemak bebas 0,05 persen, alkali bebas 0,091persen. penurunan angka kuman sebesar 90,5 persen dan diperkuat dengan analisa bivariat menggunakan Paired T tes diperoleh nilai signifikansi 0,0001 ( kurang dari 0,05). uji antibakteri dengan metode dilusi dan dilanjutkan daya hambat mikroba diperoleh KHM. Terhadap Staphylococcus aureus KHM pada konsentrasi 25 persen dan KBM pada konsentrasi 25 persen.Terhadap Escherichia colli KHM pada konsentrasi 30 persen dan KBM pada konsentrasi 25 persen . Kesimpulan: : Sabun cair herbal daun sirih, kulit jeruk nipis dan tanaman bundung sesuai standar SNI sabun cair yang dipersyaratkan,   efektif menurunkan angka kuman dan ditemukan KHM serta  KBM pada semua mikroba yang diujikan.
Pemberdayaan Mitra Haspan Baihaki dengan Inovasi Usaha Minuman Jamu Tradisional Imunomodulator Kurniawati, Darini; Malahayati, Siti; Hidayah, Nurul
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 2 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.668 KB) | DOI: 10.63004/mcm.v1i2.136

Abstract

Pendahuluan: Pandemi Covid-19 merubah kehidupan mitra Haspan Baihaki yaitu kehilangan usaha lamanya sebagai pengrajin batik. Mitra melihat peluang usaha baru yang banyak dicari dan dibeli masyarakat di pasar yaitu jahe merah yang diyakini masyarakat bisa meningkatkan daya tahan tubuh sebagai upaya preventif terhadap paparan virus Covid-19.Tujuan: Memberdayakan mitra Haspan Baihaki dengan inovasi produk minuman yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh.Metode: Edukasi tehadap mitra tentang tanaman obat yang mempunyai khasiat bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Pelatihan pembuatan produk inovatif dari tanaman yang mempunyai khasiat meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan hibah alat-alat serta bahan. Mitra Produksi produk inovatif dan membuat Instagram sebagai sarana promosi. Mendampingi mitra mengurus perijinan usaha. Memberdayakan mitra untuk memanfaatkan lahan yang dipunyai sebagai lahan bermanfaat menyediakan bahan baku produk.Hasil: Mitra mampu membuat produk inovatif minuman bentuk serbuk siap untuk diminum dengan menambahkan air matang. Mitra juga mampu melayani pemesanan dari promosi melalui Instagram maupun grup whatshap mitra. Produk inovatif mitra sudah memiliki Nomor Ijin Berusaha. Lahan pekarangan rumah mitra telah dibudidayakan tanaman obat sebagai pendukung bahan baku usaha produktif.Simpulan: Harapan baru mitra mendapatkan penghasilan dan  peluang pekerjaan bagi orang lain.
Evaluasi Kepatuhan Penggunaan Obat Antidiabetes Terhadap Kejadian Efek Samping Obat di Puskesmas Kertak Hanyar Kurniawati, Darini; Yuwindry, Iwan
Health Research Journal of Indonesia Vol 2 No 2 (2023): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/hrji.v2i2.310

Abstract

Latar Belakang: Menurut International Diabetes Federation (2019) jumlah penderita diabetes melitus di seluruh dunia mengalami peningkatan menjadi 463 juta jiwa pada tahun 2019 dan jumlah kematian pada kasus ini yaitu 4,2 juta jiwa yang mana Indonesia menjadi urutan ke 7 dengan jumlah penderita 10,7 juta. Tujuan: Tujuan umum dari penilitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien diabetes melitus terhadap penggunaan obat oral di Puskesmas Kertak Hanyar. Metode: Rancangan penelitian analitik cross sectional. Populasinya  pasien diabetes melitus di Puskesmas Kertak Hanyar. Sampel pada penelitian ini penderita diabetes mellitus pria dan wanita di puskesmas Kertak Hanyar. Teknik pengambilan sampel yaitu teknik probablitiy sampling. Hasil: Hasil penelitian tingkat kepatuhan tinggi sebanyak 2 orang (6,7%%), tingkat kepatuhan sedang sebanyak 8 orang (26,7%), dan tingkat kepatuhan rendah sebanyak 20 orang (66,7%). dari 30 responden diperoleh  responden yang memiliki tingkat tingkat kejadian ROM kategori Douptful (diragukan terjadi ROM) sebanyak 8 orang (26,7%), dan kategori probable sebanyak 22 orang (74,3%). Simpulan: Simpulan penelitian tingkat kepatuhan pasien diabetes melitus rendah dan kategori kejadian efek samping probable.
Hubungan Pengetahuan Terhadap Pemanfaatan Obat Herbal Imunomodulator Di RT 24 Kelayan B Rifqi, Muhammad; Kurniawati, Darini; Syamsu, Erlina
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jfs.v1i2.190

Abstract

Health can be interpreted as a basic need of every individual human being used in fulfilling his daily needs. There are several ways used as an effort to prevent disease, one of which is by increasing endurance. Immunomodulatory herbal medicine is one way to increase endurance by increasing the mechanism of the body's immune system either specifically or non-specifically. The RT 24 Kelayan B community has used immunomodulatory herbal medicines, but there have been those who have examined the relationship of knowledge to the use of immunomodulatory herbal medicines. The general objective of this study is to determine the relationship between the level of knowledge on the use of immunomodulatory herbal medicines in RT 24 Kelayan B. This type and design of study uses analytical observational method with Cross Sectional research design. The instrument used is a questionnaire. A total of 61 people (89.7%) had good knowledge and 59 people (86.8%) had a good utilization rate of herbal medicines. The variable that affects the use of immunomodulatory herbal medicines is knowledge with the results of analysis using the Sperman Rho Correlation test showing the results that the significance value obtained is 0.000 (< 0.05) and has a correlation coefficient value obtained of 0.534 in a positive direction. Based on the results of the study P value value 0.000 with a correlation coefficient of 0.534, it can be concluded that there is a relationship of knowledge to the use of immunomodulatory herbal medicines in RT 24 Kelayan B. Keywords: immunomodulator, herbal medicine, utilization, knowledge
Studi Rasionalitas Penggunaan Obat Rheumatoid Arthritis Pada Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Wilayah Banjarmasin Surya Nata, Angelyna; Kurniawati, Darini; Herawati, Anita; Melviani, Melviani
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jfs.v1i2.200

Abstract

Rheumatoid Arthritis merupakan penyakit reumatik autoimun dengan inflamasi kronik yang progresif menimbulkan kerusakan sendi yang permanen. Pengobatan rasional pada rheumatoid arthritis bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri, mengurangi inflamasi, menghambat atau menghentikan kerusakan sendi dan mencegah komplikasi sistemik. Pengobatan yang tidak rasional dapat berdampak meningkatan biaya pengobatan dan peningkatan morbiditas dan mortalitas lebih lanjut sehingga perlu adanya pemilihan terapi yang tepat dan berbagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pada pasien reumatoid arthritis. Tujuan penelitian untuk mengetahui rasionalitas penggunaan obat rheumatoid arthritis pada pasien rawat jalan di RSUD Ulin Wilayah Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif, menggambarkan ketepatan indikasi, obat, dosis, pasien serta kemungkinan kejadian efek samping. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan November 2022 sampai Juni 2023 dimana pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dan didapat 66 pasien rheumatoid arthritis dan instrumen yang digunakan berupa rekam medis. Hasil penelitian menunjukkan Persentase indikator penggunaan obat secara rasional (tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, tepat dosis dan tidak terjadi efek samping) mendapatkan hasil 100% tepat sehingga acuan penggunaan obat rheumatoid arthritis rasional sebesar 100%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah gambaran rasionalitas terapi Rheumatoid Arthritis di poli sub spesialis penyakit dalam reumatologi RSUD Ulin Banjarmasin.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Penggunaan Obat Penyakit Jamur Kulit Di Desa Paku Alam Putri, Ni Luh Nadia Santika; Syamsu, Erlina; Kurniawati, Darini
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jfs.v1i2.202

Abstract

Background: The development of knowledge and attitudes towards skin fungal infections has led to high public awareness to carry out self-medication for this disease, but it is necessary to pay attention to the accuracy in using drugs when carrying out self-medication. Lack of information and knowledge as well as attitudes in carrying out self-medication can have a negative impact on drug users such as ineffective treatment, doses that are too low or too high, emergence of resistance and unwanted effects of drugs. Objective: Knowing the relationship between the level of knowledge and attitudes towards the use of skin fungus disease drugs in Paku Alam Village. Methods: This research includes analytic observational with a cross sectional approach. The independent variable is the level of knowledge and attitude, while the dependent variable is the use of skin fungus medicine. Results: Analysis of the results using the Spearman rank correlation coefficient test on the relationship variable between attitudes and the use of skin fungus medicine obtained a p-value of 0.000 which means there is a significant relationship. Meanwhile, the relationship between knowledge and the use of skin fungus medicine resulted in a p-value of 0.000, which means that there is a significant relationship between the level of knowledge and the use of fungal disease drugs. Conclusion: There is a relationship between knowledge and attitude towards the use of skin fungal disease drugs with a significance value of 0.000. Keywords: attitude, knowledge, skin fungus, use
Studi Kejadian Efek Samping Pengobatan Rheumatoid Arthitis Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Ulin Wahyu Pangi Astuti, Ni Nyoman; Kurniawati, Darini; Mustaqimah, Mustaqimah
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jfs.v1i2.229

Abstract

Background: Rheumatoid Arthritis (RA) is an autoimmune disease in the form of chronic inflammation and can cause permanent joint damage. Currently it is estimated that no less than 1.3 million people suffer from Rheumatoid Arthritis (RA) in Indonesia at the calculation. RA in Indonesia, can increase the use of RA drugs which affect the incidence of drug side effects. So it is necessary to study the use of drugs in terms of side effects of RA drugs using the Naranjo Algorithm Objective: This study aims to determine the incidence of side effects that occur in RA patients and identify the occurrence of drug side effects by analyzing the Naranjo scale Methods: This research uses a descriptive observational method with a prospective cross sectional approach using the Naranjo Algorithm questionnaire as an instrument. Results: The results showed that of the 58 respondents who were interviewed, 21 respondents felt side effects in the form of 18 respondents including nausea, vomiting, dizziness and 3 respondents Alopecia, 20 respondents included in the Definite category and 1 respondent included in the Probable category Conclusion: Side effects that occur may be caused by suspected Rheumatoid Arthritis (RA) drugs, namely DMARDs and NSAIDs. Keywords: Naranjo Algorithm, Side Effects, Rheumatoid Arthritis
Co-Authors Ahnafani, Mayada Nur Ahnafani, Miyada Nur Alfisah, Firda Ali Rakhman Hakim Ananda, Melin Sofia Anita Herawati, Anita Annisa Fitria Armilawati, Karien Fitria Aryani, Norsarida Aryzki, Saftia Bella Aprilia Punlin Charmelya, Estyvania Nur Ciky, Melsandra Daifa, Tri Masruratun Dewi Susanti Atmaja Diana Diana Esti Yuandari, Esti Fajriannor TM, M. Fitri Yuliana, Fitri Fuaddah, Munawarah Ganesa, Brianty Habibah, Nor Hanovani, Hanovani Hepriana, Yemima Iswandari , Novita Dewi Jayanti, Tri Dewi Kamelia citra, Mia Latif, Akmal Leluni, Adelia Lestari, Ema Harta Lestari, Helda Dwi Mahpujah, Maisya Malahayati, Siti Mardlatillah, Mardlatillah Marsellino, Doni Irawan Prancisco Melviani, Melviani Mia Audina, Mia Montella, Clara Muhammad Rifqi Mukti, Yusuf Anggoro Mustaqimah Mustaqimah Nafisa, Sherin Nasiroh, Nasiroh Nastiti, Kunti Noval Noval Novianty, Nadya NURUL HIDAYAH Nur’afa, Maulida Octavia, Mutia Octaviani, Via Panjaitan, Pungky Angeliana Putri Pawestri, Hasna Perdana, Ratna Dewi Wulandari Putri Pituwat, Cesilia Isana Putri, Marcelina Putri, Ni Luh Nadia Santika Rahmadani Rahmadani Raihana, Raihana Rakhman Hakim, Ali Redho Nugraha, Zen Achmad Rina Saputri Rohama, Rohama Rudiah, Siti Saftia Aryzki Salsabila, Tasya Salsa Sari, Intan Rahma Sari, Putri Indah Sary, Ariska Yulia Sismeri Dona, Sismeri Sri Suhartini Subhi Hartanto, Ahmad Ridho Surya Nata, Angelyna Syahfitri, Laili Shinta Ayu Syamsu, Erlina Tangkas, Hansel Hens Tania, Maria Amelinda Thong, Vertirico Trisia, Trisia Tuti Alawiyah Ulfah, Annisa Umi Hasanah, Umi Viviana, Viviana Wahyu Pangi Astuti, Ni Nyoman Winda, Nadia Oktavia Yuwindry, Iwan Zuraida Zuraida