Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemanfaatan Ikan Tangkapan Samping Menjadi Baby Fish Crispy Di Pulau Panjang, Kepulauan Bangka Belitung Saputra, Farhan Afif; Saputra, Andika; Prananda, Mustobi; Kandiza, Noviar; Ramadhan, Dzaki; Mahendra, Nadhiva; Damayanti, Tiara; Wati, Mailida; Anjani, Tiara Puspa; Kurniawan, Ardiansyah
Kapas: Kumpulan Artikel Pengabdian Masyarakat Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/ks.v2i2.2138

Abstract

Pulau Panjang di Kabupaten Bangka Selatan memiliki potensi perikanan berupa hasil samping tangkapan nelayan. Ikan tangkapan samping ini minim pemanfaatan dan bahkan dibuang. Ikan yang bernilai ekonomis rendah ini dapat ditingkatkan harganya dengan dijadikan produk baby fish crispy. Himakuatik dengan Program Bina desa berupaya untuk mensosialisasikan dan mendemonstrasikan pemanfaatan ikan tangkapan samping menjadi produk diversifikasi berupa baby fish crispy. Produk diolah dari ikan tangkapan nelayan local. Produk dikemas dengan plastic pouch. Himakuatik juga bekerjasama dengan toko oleh-oleh khas Bangka untuk pemasaran produknya. Kehadiran baby fish crispy dapat melengkapi produk olahan ikan lainnya menjadi sumber kesejahteraan masyarakat Pulau Panjang.
PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP KEBERADAAN PARASIT YANG TERDAPAT PADA IKAN ENDEMIK Betta Schalleri DI PERAIRAN PULAU BANGKA: - Ramadhan, Dzaki
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 10 No. 1 (2025): Bioma : Januari - Juni 2025
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perikanan dan sumber daya laut, terutama kekayaan iktiofauna, memiliki potensi besar di Kepulauan Bangka Belitung. Ikan Tepalak (Betta schalleri), salah satu spesies asli yang paling terkenal, menghuni perairan rawa gambut dengan pH rendah (4-5). Karena proliferasi ikan eksotis dan kerusakan lingkungan, spesies ini saat ini terancam punah. Untuk meningkatkan populasi ikan Tepalak, langkah pertama dalam konservasi adalah mengidentifikasi parasit yang menginfeksi mereka. Metodologi penelitian eksploratif deskriptif digunakan, yang meliputi analisis ektoparasit dan endoparasit serta pengukuran kualitas air. Sejak Juli hingga September 2024, penelitian dilakukan di sungai Jada Baharin dan Bencah Kabupaten Bangka. Dengan prevalensi kurang dari 0,01%, hasil identifikasi menunjukkan bahwa ikan yang diperiksa bebas dari infestasi parasit. Suhu air berkisar antara 28 hingga 29°C, pHnya berkisar antara 4,81 hingga 5,25, dan kandungan oksigen terlarutnya berkisar antara 5,2 hingga 5,9 mg/L. Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun ikan Tepalak menghuni kondisi asam, kelangsungan hidup spesies tergantung pada kualitas air. Mengingat efek merugikan dari perubahan habitat dan pencemaran lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan populasi ikan endemik, penelitian ini menawarkan informasi penting untuk upaya konservasi yang bertujuan melindungi ikan Tepalak.