Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pendidikan Agama Islam dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah dan Madrasah: Islamic Religious Education in the Implementation of Independent Curriculum at Schools and Madrasah Lailatul Afiyah; Anfa Regita Ayu Pratiwi; Maulidatuzzahro’
TA'LIMUNA: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 13 No. 2 (2024): SEPTEMBER
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/se4zz847

Abstract

The Minister of Education, Culture, Research and Technology (Mendikbudristek) addressed education problems in Indonesia by issuing the Independent Curriculum policy to replace the 2013 Curriculum. As a new policy, many academics and stakeholders do not fully understand the Independent Curriculum. This article was prepared based on a literature study, with a focus on studying Islamic Religious Education (PAI) in the Implementation of the Independent Curriculum in Schools/Madrasahs. There are four article findings. First, the Graduate Competency Standards (SKL) are divided into four levels: a) PAUD or RA; b) SD/MI; c) SMP/MTs; d) SMA/SMK/MA. Second, PAI Learning Outcomes (CP) must be used as a reference for preparing Learning Objectives (TP) and Learning Objective Flow (ATP) which include elements of the Al-Qur'an, Hadith, Aqidah, Akhlak, Fiqh and the History of Islamic Civilization (SPI). Third, The development of PAI Teaching Modules is structured based on components, principles and procedures that have been established by each educational institution. Permasalahan pendidikan di Indonesia disikapi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) dengan mengeluarkan kebijakan Kurikulum Merdeka sebagai ganti dari Kurikulum 2013. Sebagai kebijakan yang baru, maka banyak civitas akademika maupun stakeholders yang belum paham sepenuhnya mengenai Kurikulum Merdeka. Artikel ini disusun berdasarkan studi pustaka, dengan fokus kajian Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di Sekolah/Madrasah. Ada empat temuan artikel. Pertama, Standar Kompetensi Lulusan (SKL) terbagi menjadi empat jenjang: a) PAUD atau RA; b) SD/MI; c) SMP/MTs; d) SMA/SMK/MA. Kedua, Capaian Pembelajaran (CP) PAI harus dijadikan sebagai acuan untuk penyusunan Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang meliputi elemen Al-Qur’an Hadis, Akidah, Akhlak, Fikih dan Sejarah Peradaban Islam. Ketiga, Pengembangan Modul Ajar PAI disusun berdasarkan komponen, prinsip dan prosedur yang sudah ditetapkan oleh masing-masing lembaga pendidikan.   Kata Kunci: Kurikulum; Kebijakan PAI; Merdeka Belajar.
Internalisasi Nilai-Nilai Pendidikan Islam Moderat Melalui Budaya Lokal di Desa Talang Suko Lailatul Afiyah; Mohammad Makinuddin
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 2 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i2.991

Abstract

Fenomena antar warga yang tidak rukun antara kaum lintas agama telah terjadi dibeberapa daerah, sedangkan pada Desa Talang suko masyarakatnya bisa saling berdampingan hal ini menjadikan dasar untuk mengambil judul Internalisasi Pendidikan Islam moderat melalui budaya lokal di Desa Talang suko. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Proses Internalisasi pendidikan islam moderat melalui budaya lokal di Desa Talang suko. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, informan penelitian adalah Masyarakat muslim, Non muslim dan Pemerintahan daerah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara, teknik analisa data berupa kondensasi data dan Penyajian data. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa proses Internalisasi pendidikan Islam moderat melalui budaya lokal terjadi dalam 3 tahapan yakni; tahapan pertama adalah transformasi nilai, proses ini terlihat pada saat doa bersama dan gotong royong, tahap kedua adalah transaksi nilai, proses ini terlihat saat adanya pengajian atau diskusi yang lainnya. tahapan ketiga adalah transinternalisasi, Proses ini terlihat saat warga muslim dapat berdampingan dan saling tolong menolong dengan kaum non muslim. Sehingga dengan adanya internalisasi pendidikan islam moderat melalui budaya lokal dapat mencetak masyarakat yang harmonis.
Keterampilan Dasar Mengajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Lailatul Afiyah; Rosyad, Sabilar; Wafiroh, Ni’matul; Nisa’ Istibsyaroh, Rosydatun
Jurnal QOSIM : Jurnal Pendidikan, Sosial & Humaniora Vol 2 No 2 (2024): 2024
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/jq.v2i2.306

Abstract

Tugas utama guru pendidikan agama islam adalah penyampaian ajaran islam. Penelitian ini bertujuan untuk memahami macam-macam keterampilan dasar mengajar, tahapan pembelajaran dan mencetak guru yang berkualitas pada mata pelajaran pendidikan agama islam. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan litearur review dengan pendekatan kualitatif, Hasil penelitian ini ditemukan ada delapan keterampilan yang harus dimiliki guru yaitu keterampilan bertamya, memberi penguatan, menjelaskan, mengadakan variasi, mengelola kelas, mengajar kelompok kecil dan perorangan, menggunakan teknologi dan mketerampilan membuka dan menutup pembelajaran. Penelitian ini memberikan kesimpulan guru pendidikan agama islam yang berkualitas harus mempunyai delapan keterampilan dasar mengajar dan memahami tiga tahapan pendidikan agama islam. Kontribusi dari penelitian ini adalah memberikan wawasan mengenai keterampilan dan tahapan pembelajaran sehingga didapatkan hasil pembelajaran yang maksimal, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaranpada mata pelajaran pendidikan agama islam.