Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Fabric Slashing Bag: Solusi Kreatif UMKM Fashion Kota Denpasar Mengelola Limbah Tekstil Diantari, Ni Kadek Yuni; Pradnya Paramita, Ni Putu Darmara; Pradnyani Utami, Ni Luh Ayu; Pebryani, Nyoman Dewi; Muda Rahayu, Made Tiartini; Sudharsana, Tjokorda Istri Ratna Cora; Sukawati, Tjokorda Gde Abinanda; Sukmadewi, Ida Ayu Kade Sri; Konte Tenaya, Anak Agung Ngurah Anom Mayun; Priatmaka, I Gusti Bagus; Prayatna, I Wayan Dedy
Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/awjpm.v3i1.3601

Abstract

Kegiatan pengabdian dilakukan untuk menangani limbah tekstil berupa kain perca yang dihasilkan dari proses produksi produk fashion UMKM bidang fashion di kota Denpasar melalui pembuatan tas dengan teknik fabric slashing. Selain mengurangi limbah tekstil, produk fabric slashing bag ini juga sebagai sarana dalam mengekplorasi pemanfaatan limbah tekstil sekaligus meningkatkan nilai ekonomis dari limbah tekstil sehingga layak untuk dipasarkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan analisis data mengenai dampak limbah fashion. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk memperoleh tahapan yang tepat dalam pelaksanaan pengabdian dan pengolahan limbah fashion dengan kreatif dan bernilai ekonomis bagi UMKM. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui kegiatan pelatihan selama lima hari untuk memahami karakteristik limbah fashion, mengetahui langkah-langkah dalam teknik fabric slashing, menentukan desain  produk, hingga proses pengolahan kain perca menjadi produk fashion yang memiliki nilai ekonomis. UMKM Kota Denpasar di bidang fashion dalam proses produksi menghasilkan limbah tekstil berupa kain perca, jumlah perca yang dihasilkan kian meningkat seiring dengan proses produksi. Kain perca yang tidak diolah menimbulkan kekhawatiran bagi pemilik UMKM bidang fashion di Kota Denpasar jika menjadi sampah atau limbah tekstil yang dapat mencemari lingkungan. Maka dari itu diperlukan kemampuan untuk mengolah kain perca agar tidak mencemari lingkungan sekaligus memiliki nilai ekonomis melalui kegiatan pelatihan kepada UMKM bidang fashion di Kota Denpasar.
Dewindra Sang Laksamana Kaia dari Bakar Tongkang Tradisi Bagansiapiapi Provinsi Riau dalam Penciptaan Karya Busana Poerava, Dewi Raina; Sari, Dewa Ayu Leliana; Konte Tenaya, Anak Agung Ngurah Anom Mayun
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 3 No. 2 (2023): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Urek-Urek Dadi Sebun: Analogi Tanaman Myrmecodia Pendans dalam Busana Bergaya Classic Exotic Al Attas, Syarifah Alawiyah; Pebryani, Nyoman Dewi; Konte Tenaya, Anak Agung Ngurah Anom Mayun
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 3 No. 2 (2023): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Myrmecodia pendans atau Sarang Semut merupakan tanaman obat dari Papua. Tanaman Sarang Semut memiliki batang yang menggelembung dan berduri, dalamnya terdapat banyak ruang atau rongga kecil yang banyak dihuni oleh semut. Penciptaan karya busana ready to wear, ready to wear deluxe, dan haute couture yang dilakukan oleh penulis dengan judul “Urek-Urek Dadi Sebun” memiliki konsep style busana Classic Exotic. Tanaman Sarang Semut diimplementasikan lewat teori analogi dengan kata kunci terpilih, yaitu bengkak, rongga, philidris cordata (semut), orange, dan duri. Penciptaan karya busana dilakukan dengan berkolaborasi bersama mitra terpilih yaitu Pertenunan Astiti. Kolaboarsi dilakukan dengan penciptaan busana penggunaan material kain tenun endek yang merupakan produk utama di Pertenunan Astiti. Kain tenun endek didesain oleh penulis sesuai dengan ide pemantik kemudian di produksi di pertenunan Astiti. Penciptaan karya busana dilakukan dengan menggunakan delapan tahapan dari sepuluh tahapan perancangan busana bertajuk FRANGIPANI, tahun 2016. Hasil dari penciptaan busana Urek-Urek Dadi Sebun ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dalam bidang fashion.
Ning Ra Nini: Arsitektur Kuil Durgha Maa Sebagai Ide Dalam Penciptaan Busana Ayunita, Sagung Sinta Alidya; Priatmaka, I Gusti Bagus; Konte Tenaya, Anak Agung Ngurah Anom Mayun
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 3 No. 2 (2023): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini mendeskripsikan busana bergaya exotic dramatic yang terinspirasi dari Kuil Durga MAA yang terletak di Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Banten. Kuil Durga Memerupakan bangunan tempat ibadah umat Hindu dengan pemujaannya dikhususkan kepada Dewi Durga dan sebagian besar pemeluknya merupakan warga Tamil. Yang memiliki keunikan dimana arsitektur gapura bertingkat dengan berbagai ornamen patung Dewi Durga beserta singa sebagai wahananya yang diberi berwarna emas. Gapura tersebut menggambarkan berbagai manifestasi Dewi Durga yang mempunyai fungsi dan kegunaan masing-masing. Selain itu saat baru memasuki gapura terdapat sebuah Trisula, salah satu senjata Dewi Durga yang dipasang tepat di tengah jalan Keunikan gapura serta budaya yang kental pada kuil ini menginspirasi saya untuk menjadikan Kuil Durga Maa sebagai objek yang akan saya bedah untuk dijadikan ide pemantik yang kemudian akan dituangkan kedalam busana ready to wear, ready to wear deluxe dan haute couture yang diimplementasikan dengan gaya ungkap analogi berdasarkan 6 kata kunci terpilih yaitu dravida style, trisula, Durga, patra, lonceng dan arca. Proses pembuatan busana ini menggunakan metode dari Dr. Tjok Istri Cora Sudharsana, S. Sn, M. Si yaitu “FRANGIPANI” dengan delapan tahapan penciptaan meliputi Design Brief, Research and Sourcing, Design Development, Sample, Prototype, Dummy, Final Collection Promoting, Branding, Sale, Production Businnes. Ide dari busana ini nantinya diharapkan dapat menambah refrensi kepustakaan mengenai Kuil Durga MAA. Serta nantinya busana ini dapat memperkenalkan arsitektur Indonesia kepada masyarakat Indonesia sehingga bangunan tempat beribadah di Indonesia tetap lestari.
Ngelukat Mala : Metafora Tradisi Sapuh Leger Dalam Busana Bergaya Exotic Dramatic Suprapti, Desak Ketut Devi; Pebryani, Nyoman Dewi; Konte Tenaya, Anak Agung Ngurah Anom Mayun
BHUMIDEVI: Journal of Fashion Design Vol. 3 No. 2 (2023): Bhumidevi
Publisher : Pusa Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi sapuh leger adalah suatu ritual dengan menggunakan sarana pertunjukan wayang yang bertujuan untuk pembersihan atau penyucian diri seseorang akibat tercemar atau kotor secara rohani.Keunikan tradisi sapuh leger ini menjadikan inspirasi sebagai ide pemantik dalam menciptakan karya busana Ready to wear, Ready to wear deluxe, dan haute couture yang ditunjukan untuk mewujudkan busana bergaya exotic dramatic yang akan berkolaborasi dengan mitra Pertenunan Astiti. Tradisi sapuh leger diimplementasikan secara metafora dan kata kunci terpilih yaitu : Kekayonan, toya panglukatan, wayang, siklus kehidupan, dewa kala. Metode penciptaan yang digunakan terdiri dari delapan tahapan penciptaan "frangipani" meliputi: Desain brief, Research and sourcing, design development, sample, prototype, final collection, promoting, branding. Hasil penciptaan ini diharapkan dapat memperkenalkan budaya lokal melalui desain fashion dan dapat menambah kepustakaan di bidang fashion dengan teori metafora tradisi sapuh leger yang diimplementasikan ke dalam busana bergaya exotic dramatic.