Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pembuatan Biopelet Sebagai Wujud Implementasi Konsep Tri Hita Karana Yuliandewi, Ni Wayan; Putri, Luh Putu Merta Karunia
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2024): Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/envirotek.v16i1.333

Abstract

Bali merupakan salah satu pulau yang dikenal dengan sebutan pulau seribu pura. Budaya yang kental dengan adat istiadatnya yang mana masyarakat di Bali. Masyarakat Bali mempunyai sosiologi budaya yang menjadi tumpuan kekuatan pariwisatanya sehingga di segala sisi kehidupan masyarakat akan dijadikan sebagai daya tarik wisatawan. Permasalahan lingkungan menjadi salah satunya menimbulkan polusi yang ditunjukan dari tumpukan sampah di daerah Serangan dan banjir di beberapa titik di Bali khususnya perjalanan yang dilewati oleh para wisatawan sehingga menurunkan minat para wisatawan untuk datang ke Bali. Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, masyarakat di Bali mengenal berbagai konsep dasar yang dipercayai dan sangat esensial yaitu konsep Tri Hita Karana. Melihat adanya keterkaitan untuk menjaga lingkungan alam dari berbagai permasalahan salah satunya sampah yang kini menjadi permasalahan dalam destinasi wisata yang mana menjadi pemikiran para wisata untuk melaksanakan perjalanan wisata dan mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana, kontribusi yang dapat dilakukan yaitu membuat biopellet dari sampah organik canang. Biopellet menjadi salah satu implementasi unsur Tri Hita Karana yang dapat dijadikan sebagai kontribusi dalam peningkatan destinasi wisata dan juga sebagai alternatif energi dikarenakan kadar air yang sudah memenuhi syarat SNI berkisar 1,225 – 5,375% yang mampu memberikan pembakaran energi yang baik dan tidak menimbulkan asap banyak sehingga menurunkan angka polusi.
“Trash Hero” Penyelamat Ekosistem Laut di Muntig Siokan Pantai Mertasari Sanur Yuliandewi, Ni Wayan; Putri, Putu Indah Dianti; Putri, Luh Putu Merta Karunia
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.15248

Abstract

Bali merupakan pulau yang memiliki destinasi laut sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal ataupun internasional. Saat ini laut Bali khususnya daerah selatan salah satunya di Pantai Mertasari mulai dipadati masyarakat, baik lokal ataupun internasional, mengingat adanya perkembangan destinasi di pesisir pantai Mertasari yang disebut Muntig Siokan. Aktivitas manusia yang cukup tinggi sehingga berpotensi akan mengganggu keadaan laut di pantai Mertasari. Tumpukan sampah plastik yang terdapat di sekitar pantai Mertasari sering terjadi utamanya pada hari Sabtu-Minggu dan hari libur lainnya. Sampah plastik yang dihasilkan tersebut merupakan tempat makanan dan minuman yang cenderung praktis dengan sekali pakai dan kemudian dibuang. Penumpukan tersebut dapat mencemari laut dan lingkungan sekitar. Dengan melihat fenomena secara langsung di lapangan dan penerapan Peraturan Walikota Denpasar, peneliti melalui kegiatan trash hero melakukan penanggulangan sampah di pesisir pantai Mertasari. Kegiatan Trash Hero ini menjadi gambaran nyata yang mampu memberikan kontribusi yang selanjutnya akan memberikan dampak positif pada biota laut khususnya dipesisir Muntig Siokan Pantai Mertasari sehingga kelestariannya tetap terjaga.
Pengaplikasian Biopore Infiltration Sebagai Solusi Rendaman Air di Desa Adat Panjer Yuliandewi, Ni Wayan; Putri, Putu Indah Dianti; Wiraatmaja, I Putu Prana; Putri, Luh Putu Merta Karunia
Abdimas Galuh Vol 7, No 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v7i1.18192

Abstract

Denpasar merupakan salah satu kota yang memiliki pertumbuhan penduduk yang sangat pesat. Pertumbuhan penduduk yang pesat diikuti dengan jumlah permukiman yang semakin padat, hal inilah yang menyebabkan kawasan tersebut mudah terjadinya genangan air dikarenakan kurangnya tempat resapan air saat musim hujan. Hal ini diperlukan suatu inovasi yang membuat genangan air tersebut tidak terjadi selama musim hujan terjadi. Berbagai inovasi telah dilakukan dari berbagai instansi desa adat Panjer baik dari perbaikan drainase dan lainnya. Biopori merupakan salah satu teknologi yang memiliki fungsi meresapkan air dan tempat pengomposan sampah organik. Biopori ini didesain dengan adanya lubang kecil yang mengitar didalam tanah yang mana lubang ini akan berfungsi menyerap air hujan yang masuk ke dalam tanah sehingga kesuburan tanah akan tetap terjaga. Pemasangan biopori ini akan menjadi kegiatan wajib yang harus dilaksanakan untuk meminimalisir genangan air disaat musim hujan khususnya pada kawasan yang padat akan permukiman serta tetap menjaga kesuburan tanah untuk pertumbuhan akar pada tumbuhan.
Peningkatan Efisiensi Penggunaan Air dan Kualitas Tanah Melalui Smart Farming dan Eco-Enzyme di Desa Pancasari Buleleng: Improving Water Efficiency and Soil Quality through Smart Farming and Eco-Enzyme in Pancasari Village, Buleleng Putri, Putu Indah Dianti; Tapa, I Gede Fery Surya; Yuliandewi, Ni Wayan; Prakasa, I Made Panji Tirta; Wiraatmaja, I Putu Prana
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 4 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i4.8851

Abstract

Water efficiency and soil quality are key challenges faced by farmers at Pancasari Village, Buleleng, Bali, particularly in supporting sustainable agricultural practices. This community service project aims to enhance efficiency and sustainability through the implementation of smart farming technology using fertigation channels and the production of eco-enzyme liquid organic fertilizer. The implementation method consists of five stages: problem identification, socialization and education, planning and preparation, training and mentoring, as well as monitoring and evaluation. The results indicate a 30% increase in water efficiency, improved soil fertility with the use of organic fertilizers, and enhanced understanding and engagement of farmers in modern agricultural practices. The evaluation also recorded operational cost savings and increased agricultural productivity. Thus, this project provides effective and sustainable solutions to the challenges faced by farmers, while delivering significant environmental and social benefits.