Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN ALAT EVALUASI BERBASIS HIGH ORDER THINKING SKILLS (HOT) DAN KOMPETENSI PISA MEMBACA BAGI GURU-GURU SMK Kusmayati, Nurita Bayu; Mulyati, Yeti; Musyarofah, Lilik
Dimasatra Vol 1, No 2 (2021): APRIL
Publisher : Faculty of Language and Literature Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.523 KB) | DOI: 10.17509/dm.v1i2.39334

Abstract

Tujuan umum dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk memberikan pengetahuan dan latihan kepada para guru Bahasa Indonesia SMK di lingkungan Provinsi DKI Jakarta. Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dari pelatihan ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun kisi-kisi soal dan mengembangkan kisi-kisi menjadi soal bahasa Indonesia berbasis HOTS dan Kompetensi PISA Membaca. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dirancang dalam bentuk seminar daring dan pelatihan terbimbing. Kegiatan seminar daring dilanjutkan dengan pelatihan terbimbing melalui whatsapp grup secara terjadwal. Dalam pelatihan terbimbing, kegiatan pelatihan dilanjutkan dengan praktik menyusun kisi-kisi soal HOTS dan Kompetensi PISA Membaca melalui whatsapp grup; praktik menyusun kisi-kisi soal HOTS dan Kompetensi PISA Membaca dengan menggunakan aplikasi yang sudah disiapkan untuk menyusun soal Kompetensi PISA membaca.
Developing Teaching Materials based on LMS Edukati for Critical Reading Editorial Text Arifah, Zahira Nur; Chaniago, Sam Mukhtar; Kusmayati, Nurita Bayu
Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Vol 25, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni UNP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/komposisi.v25i1.127591

Abstract

Literasi membaca Indonesia masih sangat rendah. Kegiatan membaca tidak cukup hanya sampai membaca literal, tetapi perlu sampai pada level membaca kritis agar dapat memilah informasi. Membaca kritis dapat dipraktikkan pada pembelajaran teks editorial. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengembangkan bahan ajar membaca kritis teks editorial berbasis LMS Edukati bagi siswa SMA kelas XII. Metode penelitian yang digunakan yaitu R&D dengan model ADDIE. Hasil validasi ahli materi diperoleh rata-rata skor 4,77 (95%) sehingga dikategorikan sangat baik/sangat layak. Hasil validasi ahli media diperoleh rata-rata skor 4,78 (95%) sehingga dikategorikan sangat baik/sangat layak. Berdasarkan hasil penilaian guru, diperoleh rata-rata skor 4,84 (97%) sehingga dikategorikan sangat baik/sangat layak. Berdasarkan hasil respons siswa, diperoleh rata-rata skor 4,60 (92%) sehingga dikategorikan sangat baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar membaca kritis teks editorial berbasis LMS Edukati sangat layak digunakan.
Digital Literacy Model through Critical Reading of Hoax News Texts with SQ3R Technique Arifah, Zahira Nur; Oshmany, Muhammad Iqbal; Rahmawati, Dinda Putri; Priatna, Danar Dwi; Satria, Rakha; Kusmayati, Nurita Bayu
SUAR BETANG Vol 19, No 1 (2024): June 2024
Publisher : Balai Bahasa Kalimantan Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/surbet.v19i1.14670

Abstract

The reading literacy level of students is still low, while the level of internet use is high. The higher the use of the internet, the more open the opportunity for students to be consumed by hoax news. Therefore, this research aims to develop a digital literacy model through critical reading of hoax news texts with the SQ3R technique. The research method used is RD with ADDIE model stages. The population of this study is an A-accredited junior high school in East Jakarta. Phase D students at SMPN 20 Jakarta, SMPN 74 Jakarta, and SMP Diponegoro 1 Jakarta are samples of this research. The instruments used are questionnaires and interviews. Data analysis techniques use Likert scale and rating scale. Based on the analysis of validation data, the average validation percentage score of 89% which is categorized as very feasible to use, but there needs to be improvement according to validators. In addition, data analysis at the evaluation stage resulted in an average score of the percentage of responses from students to the learning model included in the good criteria with a percentage of 82%, while teachers rated the learning model included in the very good/very feasible criteria with a percentage of 91%.AbstrakTingkat literasi membaca peserta didik masih rendah, sedangkan tingkat penggunaan internet tinggi. Semakin tinggi penggunaan internet, semakin membuka peluang peserta didik termakan berita hoaks. Oleh karena itu, riset ini bertujuan mengembangkan sebuah model literasi digital melalui membaca kritis pada teks berita hoaks dengan teknik SQ3R. Metode riset yang digunakan ialah RD dengan tahapan model ADDIE. Populasi riset ini ialah SMP berakreditasi A di Jakarta Timur. Peserta didik fase D di SMPN 20 Jakarta, SMPN 74 Jakarta, dan SMP Diponegoro 1 Jakarta merupakan sampel riset ini. Instrumen yang digunakan yaitu angket dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan skala Likert dan rating scale. Berdasarkan analisis data validasi, rata-rata skor persentase validasi sebesar 89% yang masuk kategori sangat layak digunakan, tetapi perlu ada perbaikan menurut validator. Selain itu, analisis data pada tahap evaluation menghasilkan rata-rata skor persentase respons dari peserta didik terhadap model pembelajaran masuk dalam kriteria baik dengan persentase 82%, sedangkan guru menilai model pembelajaran masuk dalam kriteria sangat baik/sangat layak dengan persentase 91%.
Improving The Ability to Write Official Letters Using “Sibomber” Method Assisted by Interactive Quizzes for VIIth Grade Students at SMPN 44 Jakarta Karen Begaratri; Kusmayati, Nurita Bayu; Puspitaningrum, Ririn
Aksis : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8 No 1 (2024): AKSIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : LPPM State University of Jakarta (Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan LPPM Universitas Negeri Jakarta)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/AKSIS.080107

Abstract

This study aims to describe the improvement of official letter writing skills using the Sibomber method assisted by interactive quizzes. The Sibomber method stands for Prepare a study plan, Guided learning, Optimal-complete, Independent, Practice, Evaluate, and Reflect. This method aims to develop students' ability to receive information from their peers individually. The interactive quiz used is kahoot! Action class research conducted consisted of 4 stages, namely planning, action, observation, and reflection. The subjects of this research were class VII-H students of SMP Negeri 44 Jakarta. There were 36 students consisting of 20 boys and 16 girls. In collecting research data, interview sheets, questionnaires, field notes, and documentation were used. Actions carried out in two cycles. In the first cycle, the average value was 69.17, and in the second cycle it was 80.56, so that there was an increase in the value of 11.39.
PENGENALAN LITERASI BUDAYA DAN KEWARGANEGARAAN MELALUI UNGKAPAN YANG MELANGGAR UU ITE PADA MASYARAKAT Utami, Sintowati Rini; Kusmayati, Nurita Bayu
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 1 (2025): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v8i1.57056

Abstract

This community service aims to describe cultural and civic literacy training in improving public understanding of expressions that violate Indonesia's ITE Law (Law on Electronic Information and Transactions). The training provided will be more intensive and continuous, focusing on the application of cultural and civic literacy in identifying and understanding expressions that violate the ITE Law within the community. The program is targeted at 21 PKK mothers in Bahagia Village, Babelan District, Bekasi Regency. The training will be conducted both online and offline in four stages: (1) Presentation of cultural and civic literacy material related to the ITE Law. (2) Additional material on expressions that violate the ITE Law and key points within the law. (3) Examples of social media expressions that violate the ITE Law, along with safer alternative expressions. (4) Strategies for safe internet use and fostering a positive digital culture. The result of this training is a four-session program that equips participants with knowledge about expressions that violate the ITE Law on social media. It is expected that participants will be able to share this knowledge with their families and communities, thereby helping to create a healthier and more responsible digital environment. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelatihan literasi budaya dan kewarganegaraan dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai ungkapan yang melanggar UU ITE. Pembinaan yang diperlukan tentunya dalam bentuk pelatihan yang lebih intensif dan berkesinambungan. Pembinaan dimaksud adalah pelatihan yang berkenaan dengan penerapan literasi budaya dan kewarganegaraan melalui ungkapan yang melanggar UU ITE pada masyarakat yang dibatasi pada 21 ibu-ibu PKK di Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Metode yang akan dilakukan dalam pelaksanaan program ini melalui daring dan luring dalam empat tahapan, yaitu: 1) pemaparan tentang materi literasi budaya dan kewarganegaraan yang melanggar UU ITE, 2) penambahan materi mengenai ungkapan-ungkapan yang melanggar UU ITE serta poin-poin penting dalam UU, 3) pemaparan materi tentang contoh ungkapan dalam media sosial yang melanggar UU ITE dan alternatif ungkapan yang lebih aman, 4) pemaparan materi tentang strategi aman berinternet dan membangun budaya digital positif. Hasil pelatihan adalah pelatihan literasi budaya dan kewarganegaraan dalam waktu 4 sesi sehingga mampu memberikan pengetahuan mengenai ungkapan yang melanggar UU ITE di media sosial. Diharapkan para peserta dapat meneruskan pengetahuan ini kepada keluarga dan komunitas mereka, sehingga tercipta lingkungan digital yang lebih sehat dan bertanggung jawab.