Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

POLA KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP MINAT MAHASISWA DI UKM RENAISSANCE UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Maura Azzakiyah Basya; Salsabila; Widya Maulya; Sarah Jovita; Jamiati KN
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 2 No. 12 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v2i12.1982

Abstract

Kegiatan komunikasi didalam suatu organisasi bertujuan untuk membentuk saling pengertian antar sesama anggota organisasi. Selain itu, komunikasi memainkan peran penting bagi organisasi. Kepuasan dalam suatu organisasi menjadi penting karena dalam kepuasan anggota tidak hanya mendorong perilaku positif tetapi juga berkaitan dengan kebahagiaan dan kualitas kerja. UKM renaisans tentunya bertugas merencanakan,melaksanakan, dan mengembangkan kegiatan ekstrakulikuler mahasiswa berdasarkan nalar dan bakat mahasiswa. Kegiatan UKM harus mampu menggali dan mengembangkan potensi untuk melengkapi capaian kegiatan kokurikuler yang dicapai di kelas dan laboratorium. Dengan adanya UKM kajian budaya ini akan mengembalikan ilmu pengetahuan seni budaya yang selama ini belum diapresiasi secara utuh dengan cara mengkaji lebih mendalam budaya yang ada agar tidak hilang seiring berjalannya waktu. Kepuasan dalam suatu organisasi mempunyai banyak faktor,khususnya keterlibatan,tanggung jawab, kebaikan dan kesopanan, kreativitas dan keberagaman.
IMPLEMENTASI TEKNIK LOBI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS FUNGSI PUBLIC RELATION Salsabila; Dewi Suryaningsih; Vivi Alayda Rahmat; Widya Maulya; Lilik Sumarni
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 4 No. 5 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v4i5.4613

Abstract

Negosiasi merupakan sebuah tindakan tawar menawar dengan tujuan mencapai kesepakatan bersama. Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin tidak kita sadari bahwa kita telah melakukan kegiatan tersebut, seperti menawar harga jual produk, bernegosiasi dalam hal peminjaman bank dan negosiasi dalam bisnis kita bahkan jika terdapat suatu masalah kecil pun kita dapat melakukan negosiasi. Kata negosiasi sering kali disandingkan dengan kata lobi, yaitu sebuah bentuk upaya persuasive untuk mempengaruhi seseorang, atau kelompok yang memegang Keputusan pengambilan untuk mendukung kepentingan anda atau organisasi yang anda naungi .Lobi dan negosiasi juga dapat membantu keefektivitasan fungsi public relation dalam menjalankan hubungan komunikasi dengan para publik atau stakeholder dari bisnis yang anda lakukan. Dengan banyaknya hubungan relasi yang terjalin pun, dalam dunia bisnis akan menemukan seseorang yang akan menjalankan peran sebagai hubungan masyarakat atau sering dikenal dengan public relation. Public relation adalah sebuah fungsi manajemen yang bertujuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan baik diantara organisasi dan para publiknya yang akan mempengarauhi kesuksessan atau kegagalan organisasi.
Komunikasi Krisis Zara Dalam Menangani Krisis Kampanye ‘The Jacket’ Salsabila; Lilik Sumarni; Dewi Suryaningsih; Vivi Alayda Rahmat; Widya Maulya
Neptunus: Jurnal Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi Vol. 3 No. 1 (2025): Februari : Neptunus : Jurnal Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi
Publisher : Asosiasi Riset Teknik Elektro dan Informatika Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/neptunus.v3i1.651

Abstract

The communication crisis experienced by Zara in the "The Jacket" campaign highlights the critical importance of social and cultural sensitivity in marketing strategies. The controversy that arose sparked negative public reactions, underscoring the necessity for companies to exercise greater caution in delivering messages aligned with societal values. This study analyzes Zara's approach to addressing the crisis through the framework of Situational Crisis Communication Theory (SCCT). Communication strategies involving apologies, transparency, and concrete corrective actions are identified as key elements in restoring reputation. Additionally, internal evaluations of creative processes and heightened cultural awareness in campaign development were conducted to prevent similar crises in the future. This study emphasizes the significance of speed, clarity, and empathy in crisis management, as well as the strategic use of social media to rebuild public trust.