Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE DEVELOPMENT STRATEGY FOR PROCESSING “OTAK-OTAK” OF KURISI FISH (Nemipterus nematophorus) PRODUCTS IN UMKM MONIKA RASA, TEGAL CITY, CENTRAL JAVA Nadhifah, Nasya Nurmalia; Zakiyah, Ratna Rizqi; Berlian, Tasha Putri; Amalia, Ayu Rizki; Priyadi, Hermawan Gatot
Aurelia Journal Vol 5, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v5i2.12995

Abstract

Fish is a food product that spoils easily if the processing is not done directly, quickly, and precisely. The quality of fish needs to be maintained and handled well so that it becomes a processed food product that has added value. One fish that is quite popular is the kurisi fish which is an economical type of demersal fish. The nutritional content of kurisi fish is quite high, around 16.85% and low in fat, namely around 2.2%. Kurisi fish has a high protein content so it can be processed into a fisheries diversification product, namely otak-otak. The aim of this research is to determine the process of processing otak otak using raw materials of kurisi fish (Nemipterus nemotophorus) qualify organoleptic quality requirements so that it can be ensured that the final product of the process qualify standards and suitable for consumption. The data collection methods are active participant observation and interviews. The parameters of this research are organoleptic and sensory tests. The results of the research show that the organoleptic value of fresh fish at UMKM Monika Rasa is 8 and based on yield calculations, the average value of the final product is 154%. The organoleptic or sensory test for the otak-otak product was 8, which means that consumers like the otak-otak product very much. Product development strategies include increasing the use of appropriate technology and improving the quality of the workforce.
Pengamatan Sistem Rantai Dingin, Pengujian Mutu, Rendemen, Produktivitas dan Kelayakan Dasar Pengolahan Fillet Ikan Lemadang (Coryphaena hippurus) Beku Sayuti, Mohammad; Berlian, Tasha Putri; Siregar, Resmi Rumenta
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v6i2.15120

Abstract

Ikan lemadang (Coryphaena hippurus) merupakan hasil tangkapan sampingan (by catch), walaupun jumlah produksi masih relatif kecil, namun permintaan pasar ikan lemadang cukup tinggi, sehingga memberikan peluang besar bagi Indonesia sebagai produsen untuk ekspor dalam bentuk segar maupun beku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem rantai dingin, mutu, rendemen, produktivitas dan kelayakan dasar pada pengolahan fillet ikan lemadang (Coryphaena hippurus) beku. Pengujian mutu bahan baku dan produk akhir meliputi dari pengujian organoleptik mengacu SNI 4110:2020 ikan beku, SNI 2696:2013 fillet ikan beku, pengujian produk akhir meliputi pengujian mikrobiologi Angka Lempeng Total (ALT), E. coli mengacu SNI 01-2332.1-2015, pengujian Salmonella berdasarkan SNI ISO 6579-1.2017, pengujian Vibrio cholerae berdasarkan SNI 01-2332.4-2006. Pengamatan penerapan rantai dingin dilakukan pada produk, air dan suhu ruang selama proses produksi, pengamatan rendemen, produktivitas dilakukan 8 kali pengamatan dengan masing-masing 3 kali ulangan, penerapan dan penilaian kelayakan dasar diamati pada penerapan GMP dan SSOP di unit pengolahan berdasarkan Permen KP No. 17 Tahun 2019. Hasil penerapan rantai dingin pada produk, air dan ruangan sudah diterapkan dengan baik. Hasil uji organoleptik bahan baku dan produk akhir mendapatkan nilai rata-rata 8. Hasil uji mikrobiologi pada produk fillet ikan lemadang beku pada ALT yaitu 2,2x103 Koloni/g, E. coli <1,8 MPN/g, Salmonella dan V. cholerae negatif. Hasil rata-rata rendemen fillet 66,05%, skinning dan trimming 42,76%. Hasil rata-rata produktivitas skinning dan trimming 90,37 kg/jam/orang. GMP dan SSOP telah dilaksanakan dengan baik sesuai Permen KP No.17 Tahun 2019, namun terdapat 2 temuan minor sehingga mendapatkan nilai SKP dengan predikat “A”. Secara keseluruhan produk fillet lemadang beku telah memenuhi standar SNI 2696:2013 tentang fillet ikan beku.
Analisis Penerapan Sistem Rantai Dingin dan Identifikasi Mutu, Rendemen dan Produktivitas pada Pengolahan Fillet Ikan Lemadang (Coryphaena hippurus) Beku Berlian, Tasha Putri; Siregar, Resmi Rumenta; Sayuti, Mohammad
Proceedings of The Vocational Seminar on Marine & Inland Fisheries Volume 1 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/voc_seminar.v1i1.15202

Abstract

Ikan lemadang (Coryphaena hippurus) adalah hasil samping tangkapan (by catch) yang sering tidak terlalu diperhitungkan karena jumlahnya relatif sedikit. Namun permintaan pasar terhadap ikan lemadang yang cukup tinggi, menjadi peluang untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan nilai ekonominya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem rantai dingin, mengidentifikasi mutu ikan lemadang, menganalisis rendemen dan produktivitas pada pengolahan fillet ikan lemadang (Coryphaena hippurus) beku. Pengujian mutu bahan baku dan produk akhir meliputi pengujian organoleptik (SNI 4110:2020), dan pengujian fillet ikan beku (SNI 2696:2013). Pengujian mutu produk akhir meliputi pengujian mikrobiologi meliputi pengujian  Angka Lempeng Total (ALT) dan bakteri patogen meliputi  E. coli, Salmonella, dan Vibrio cholerae Pengamatan penerapan rantai dingin dilakukan dengan mengukur suhu produk selama proses produksi. Pengamatan rendemen dilakukan pada tahap pemfilletan dan skinning/trimming,  sedangkan perhitungan produktivitas karyawan dilakukan pada tahap  skinning dan trimming. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan rantai dingin pada produk sudah diterapkan dengan baik, dimana ikan diolah dalam kondisi beku (suhu berkisan antara - 15,2°C sampai -21,3 °C). Nilai organoleptik bahan baku dan produk akhir rata-rata 8. Uji mikrobiologi menunjukkan bahwa kandungan ALT fillet lemadang beku yaitu 2,2x103 kol/g, E. coli <1,8 APM/g, Salmonella dan V. chlorea negatif. Rendemen rata-rata pada tahap pemfilletan, skinning/trimming mencapai 66,05% dan 42,76%.  Produktivitas tenaga kerja pada tahap skinning/trimming mencapai 90,37 kg/jam/orang.