Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Usaha Bawang Merah di Desa Mirigambar Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung Ririn; Prihatminingtyas, Budi; Sa’diyah, Ana Arifatus
Agrimics Journal Vol. 2 No. 1: Januari 2025
Publisher : PT. Sativa Publishing Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64118/aj.v2i1.44

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi produksi usahatani bawang merah di Desa Mirigambar, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung. Bawang merah merupakan komoditas hortikultura bernilai tinggi yang dibutuhkan untuk ketahanan pangan. Namun, produk-tivitasnya dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk luas lahan, kualitas bibit, jenis pupuk, penggunaan pestisida, dan tenaga kerja. Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda dengan fungsi Cobb-Douglas untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor produksi dan output produksi bawang merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, variabel luas lahan, bibit unggul, pupuk (organik, ZA), dan pestisida kimia berpengaruh signifikan terhadap produksi, sedangkan pupuk NPK dan tenaga kerja tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Studi ini menyoroti pentingnya efisiensi dalam penggunaan input produksi untuk meningkatkan produktivitas bawang merah. Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan bagi petani dan pemangku kebijakan dalam meningkatkan produktivitas usahatani bawang merah.
PENGOMPOSAN LIMBAH DAUN PISANG DENGAN MENGGUNAKAN MAGGOT SEBAGAI DEKOMPOSER Saputra, Mohamad Willi Eka; Fikrinda, Wahyu; Widowati; Anggraini, Sinar Perbawani Abrina; Sa’diyah, Ana Arifatus
Jurnal Abditani Vol. 8 No. 1 (2025): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v8i1.392

Abstract

Industri lontong rumah tangga di Indonesia sering menggunakan daun pisang sebagai pembungkus, dan limbah ini memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan lebih lanjut salah satunya pengomposan. Pengomposan secara konvensional sering kali memakan waktu yang lama, karena kandungan serat tinggi pada daun pisang yang tidak mudah terurai secara alami. Alternatif untuk mempercepat proses dekomposisi limbah ini dengan menggunakan maggot dari lalat Black Soldier Fly (BSF). Maggot dapat mempercepat proses dekomposisi limbah organik, termasuk daun pisang, dan mengubahnya menjadi pupuk berkualitas tinggi yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium lebih banyak. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan melalui sosialisasi dan demonstrasi untuk mengolah limbah daun pisang menjadi kompos dengan bantuan maggot. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan limbah daun pisang melalui pelatihan pembuatan komposter secara mandiri. Program ini merupakan bagian dari Pembinaan Industri Rumah Tangga-Usaha Mikro (IRT-UM) Berbasis Kemitraan Klaster (I), yang dilaksanakan dari bulan Oktober hingga Desember 2024. Hasil dari proses ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga menciptakan produk bernilai tambah untuk pertanian. Pengelolaan limbah organik melalui maggot bukan hanya ramah lingkungan tetapi juga mendukung pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peluang ekonomi baru. Berdasarkan hasil tersebut, pengomposan limbah daun pisang dengan bantuan maggot serta sisa makanan, sayuran, dan buah-buahan memerlukan waktu sekitar 19 hari untuk mengurai limbah sebanyak 95,5 kilogram. Hasil uji analisis di laboratorium, diketahui bahwa kandungan pupuk dengan teknik maggot yang telah dilakukan telah memenuhi standart SNI 19-7030-2004 sebagai pupuk organik terutama pada pemberian limbah daun pisang dengan kriteria kadar nitrogen (N), kadar fosfor (P), dan kadar kalium (K), menunjukkan hasil uji kandungan N = 3,94%, P = 0,89%, K = 2,42%. Secara keseluruhan kadar (N, P, K) sudah melebihi standar minimalnya dengan kandungan termasuk tinggi, serta unsur hara penting seperti Ca, Mg, Na yang sangat mendukung pertumbuhan tanaman, memiliki pH netral, dan karbon organik 30,84 %.