Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Rancang Alat Reaktor Pirolisis pada Pembuatan Base Oil dari Limbah Plastik dengan Proses Pyrolisis Ariyanti, Rina; Anggraini, Sinar Perbawani Abrina; Ma’sum, Zuhdi
Prosiding SENTIKUIN (Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur) Vol 6 (2023): PROSIDING SENTIKUIN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Base oil is a basic material used in the production of lubricating oil, the types of Base oil can be mineral and synthetic. Base oil obtained from the plastic waste processing process by pyrolysis method is a synthetic type. Today the need for lubricating oil continues to increase. With the abundance of raw material sources in the form of plastic waste, it is very potential to pre-design a Base Oil Plant with the pyrolysis method. The base oil plant is designed with a capacity of 35000 tons / year, operating time for 300 days / year and 24 hours / day. The base oil production process uses a pyrolysis reactor that operates at a temperature of 524 °C and a pressure of 1 atm. The process occurs in batches every 1 hour where in the pyrolysis reactor there is a breakdown of PE compounds (plastic raw materials) in the form of long C chains into short C chains (C3 to C30). The purpose of designing this tool is to determine the capacity (dimensions and size of the tool) that is suitable for use in the production process with a capacity of 35000 tons / year through the calculation of mass and energy balances so that the production process can take place efficiently. The result of the design of this pyrolysis reactor tool is a reactor tank with material in the form of carbon steel SA 201 grade A with dimensions of 20 ft diameter and 24 ft height equipped with a heating coil. Has a volume capacity of 1340 bbl which can process PE melt from melting tanks of 1075 bbl per hour or equivalent to 194,444 kg / day (mass balance calculation) with semi-continuous operating conditions / batch (once every 1 hour). From the calculation of the mass balance, it is found that the efficiency of the products produced after going through advanced processes in the form of hydroprocessing and distillation is 86.79%. ABSTRAK Base oil merupakan bahan dasar yang dipakai dalam produksi minyak pelumas, Jenis-jenis dari Base oil dapat berupa mineral dan sintetik. Base oil yang didapatkan dari proses pengolahan limbah plastik dengan metode pirolisis merupakan jenis sintetik. Saat ini kebutuhan akan minyak pelumas terus meningkat. Dengan melimpahnya sumber bahan baku yang berupa limbah plastik maka sangat potensial untuk dilakukan Pra Rancang Pabrik Base Oil dengan metode pirolisis. Pabrik base oil dirancang dengan kapasitas 35000ton/tahun, waktu operasi selama 300 hari/tahun dan 24 jam/hari. Proses produksi base oil menggunakan alat reaktor pirolisis yang beroperasi pada suhu 524 °C dan tekanan 1 atm. Proses terjadi secara batch tiap 1 jam dimana pada reactor pirolisis terjadi pemecahan senyawa-senyawa PE (bahan baku plastik) yang berupa rantai C panjang menjadi rantai C pendek (C3 sampai dengan C30). Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk menentukan kapasitas (dimensi dan ukuran alat) yang sesuai untuk dipakai dalam proses produksi kapasitas 35000 ton/tahun melalui perhitungan neraca massa dan energi sehingga proses produksi dapat berlangsung dengan efisien. Hasil dari perancangan Alat Reaktor pirolisis ini adalah tanki reactor dengan bahan berupa carbon steel SA 201 grade A berdimensi ukuran diameter 20 ft dan tinggi 24 ft yang dilengkapi dengan coil pemanas. Mempunyai kapasitas volume sebesar 1340 bbl yang dapat memproses lelehan PE dari tanki melting sebesar 1075 bbl tiap jam atau setara 194.444 kg/hari (perhitungan neraca massa) dengan kondisi operasi secara semi kontinyu/batch (1 jam sekali). Dari perhitungan neraca massa didapatkan efisiensi produk yang dihasilkan setelah melalui proses lanjutan berupa hidroprocessing dan distilasi adalah sebesar 86,79%
Rancangan Alat Evaporator Vertical Long Tube untuk Pembuatan Kalsium Klorida dari Batu Kapur Anjani, Dewi; Fitri, Ayu Chandra Kartika; Anggraini, Sinar Perbawani Abrina
Prosiding SENTIKUIN (Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur) Vol 6 (2023): PROSIDING SENTIKUIN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Calcium chloride, which has the chemical formula CaCl2, is a type of intermediate salt formed from the elements calcium (Ca) and chlorine (Cl2). This component has a variety of applications, including being empowered as an ice melting agent, as dust control on the streets during the summer, as an industrial process material, as an oil and gas separation material, as a concrete making material and others. This research is aimed at determining the dimensions of the Vertical Long Tube Evaporator type for the calcium chloride production process. The working principle of the Vertical Long Tube Evaporator involves a number of long tubes positioned vertically in the evaporation vessel. The solution to be evaporated is fed into the evaporator, this can be a solution containing solvents or other liquids that need to be removed through evaporation. Heating is carried out on the tube walls with an operating temperature of 110ºC using assistance from an external heat source in the form of steam with a temperature of 128ºC coming from the Boiler. Calcium chloride solution entering the Evaporator has a capacity of 3,694.6172 kg / hour. The final results of the calculation obtained the dimensions of the Vertical Long Tube type Evaporator with a vessel diameter of 1.3716 m, the total height of the vessel is 3.3595 m. There is a torisferical type cap at the top measuring 0.3429 m and the bottom cap of the conical type has a size of 1.1878 m so that the volume of the vessel is 2.2296 m3 / hour, the number of tubes is 58 pieces with a diameter of 0.0254 m and the length is 1.2192 m. There are 4 supporting columns of the I-beam type measuring 2.4418 m in harmony with the foundation of the I-beam foundation measuring 2.4418 m in harmony with the foundation of the I-beam. There are 4 support columns of the I-beam type measuring 2.4418 m aligned with a foundation made of cement and gravel 0.508 m high and a bottom area of 0.762 m. Abstrak Kalsium klorida, yang memiliki rumus kimia CaCl2, termasuk suatu jenis garam intermediate yang terbentuk dari unsur kalsium (Ca) dan klorin (Cl2). Komponen ini memiliki beragam aplikasi, di antaranya diberdayakan sebagai zat pencair es, sebagai pengendalian debu di jalan-jalan ketika musim panas, sebagai bahan proses industri, sebagai bahan pemisahan minyak dan gas, sebagai bahan pembuatan beton dan lain-lain. Penelitian ini ditujukan untuk menentukan dimensi ukuran alat Evaporator berjenis Vertical Long Tube untuk proses produksi kalsium klorida. Prinsip kerja Evaporator Vertical Long Tube melibatkan sejumlah tabung panjang yang diposisikan secara vertikal didalam bejana evaporasi. Larutan yang akan diuapkan, dimasukkan ke dalalm Evaporator, ini bisa berupa larutan yang mengandung pelarut atau cairan lain yang perlu dihilangkan melalui penguapan. Pemanasan dilakukan pada dinding tabung (tube) dengan suhu operasi 110ºC menggunakan bantuan dari sumber panas eksternal berupa steam dengan suhu 128ºC yang berasal dari Boiler. Larutan kalsium klorida yang masuk ke Evaporator berkapasitas 3.694,6172 kg/jam. Hasil akhir dari perhitungan diperoleh dimensi Evaporator jenis Vertical Long Tube dengan diameter bejananya adalah 1,3716 m, tinggi total bejananya adalah 3,3595 m yang terdapat tutup jenis torisferikal pada bagian atas berukuran 0,3429 m dan tutup bagian bawah berjenis konikal memiliki ukuran 1,1878 m sehingga diperoleh volume bejana adalah 2,2296 m3/jam, jumlah tube sebanyak 58 buah yang berdiameter 0,0254 m serta panjangnya adalah 1,2192 m. Terdapat 4 buah kolom penyangga yang jenisnya I-beam berukuran 2,4418 m selaras dengan pondasi berbahan semen dan gravel setinggi 0,508 m serta luas bagian bawah 0,762 m.
Efektifitas Penggunaan Metode Vacuum Crystalization untuk Proses Pembuatan Ammonium Nitrat dari Amonia dan Asam Nitrat Rangga, Yanu Dewa; Cahyono, Aris; Dewantoro, Agus Fajar; Anggraini, Sinar Perbawani Abrina; Mediaswanti, Kun Aussieanita
Prosiding SENTIKUIN (Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur) Vol 6 (2023): PROSIDING SENTIKUIN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The pre-design of an ammonium nitrate plant from nitric acid and ammonia provides excellent prospects to meet the needs of ammonium nitrate in Indonesia. The purpose of this study is todetermine effective and efficient methods in the design of ammonium nitrate manufacturing using several methods such as prilling process, vacuum crystallization, stengel, and grainer process. It is explained that from some of the methods above, the vacuum crystalization method, has advantages over other methods, which is evident from the water content of the product produced is 0.1% and the yield produced reaches 99.9%. In addition, in this process the yield produced is high, the process will minimize operational costs and efficiency in the investment of equipment used is quite large. When compared to other processes, this process can result in increased revenue Abstrak Pra rancang bangun pabrik ammonium nitrat dari asam nitrat dan amonia memberikan prospek yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan ammonium nitrat di indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan metode yang efektif dan efisien dalam rancang bangun pembuatan amonium nitrat dengan menggunakan beberapa metode seperti proses prilling, vacuum crystalisasi, stengel, dan proses grainer. Dijelaskan bahwa dari beberapa metode di atas, metode vacuum crystalisasi, memiliki keunggulan daripada metode lainnya yaitu terbukti dari kandungan air produk yang dihasilkan adalah 0,1% dan rendemen yang dihasilkan mencapai 99,9%. Selain itu dalam proses ini yield yang dihasilkan tinggi, proses yang mudah akan memperkecil biaya operasional dan efisiensi dalam investasi peralatan yang digunakan cukup besar. Jika dibandingkan dengen proses lainnya proses ini dapat menghasilkan peningkatan pendapatan.
Analisa Ekonomi Pendirian Pabrik Arang Aktif dari Biji Salak Handoko, Rinto Erwin; Anggraini, Sinar Perbawani Abrina; Mediaswanti, Kun Aussieanita
Prosiding SENTIKUIN (Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur) Vol 6 (2023): PROSIDING SENTIKUIN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demand for activated charcoal in Indonesia is increasing along with advances in technology and industry in this country. This increasing need must be supported by researchers and entrepreneurs working in the field of activated charcoal to produce activated charcoal that is good in terms of quality and quantity. To meet domestic demand, this activated charcoal factory was established. The aim of this research is to determine the feasibility of establishing an activated charcoal factory based on economic analysis. Production capacity in the factory establishment is planned to be 9,000 tons / year. This factory operates 300 days a year. An activated charcoal factory is planned to be built in Malang Regency, East Java Province in 2026. The main tool used in building an activated charcoal factory from salak seeds is a mixer. Process utilities include the supply of process water, electricity, cooling water and fuel. Return On Investment (ROI) before tax 87% and after tax 79%. Pay Out Time (POT) 1.2 years, Break Event Point (BEP) 39.13%, Shut Down Point (SDP) 23.05%, Internal Rate Return (IRR) 35.6%. From the analysis data above, it can be concluded that this factory is worthy of being established in Indonesia. Abstrak Permintaan akan arang aktif di Indonesia meningkat seiring dengan kemajuan teknologi dan industri di negara ini. Kebutuhan yang semakin meningkat ini harus didukung oleh para peneliti dan pengusaha yang bekerja di bidang arang aktif untuk memproduksi arang aktif yang baik dari segi kualitas dan kuantitas. Untuk memenuhi permintaan domestik, pabrik arang aktif ini didirikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kelayakan pendirian pabrik arang aktif berdasarkan analisa ekonomi. Kapasitas produksi dalam pendirian pabrik direncanakan 9.000 ton / tahun. Pabrik ini beroperasi selama 300 hari setahun. Pabrik arang aktif direncanakan akan dibangun di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur pada tahun 2026. Alat utama yang digunakan dalam membangun pabrik arang aktif dari biji salak adalah Mixer. Proses utilitas antara lain pasokan air proses, listrik, air pendingin dan bahan bakar. Return On Investment (ROI) sebelum pajak 87% dan setelah pajak 79%. Pay Out Time (POT) 1,2 tahun, Break Event Point (BEP) 39,13%, Shut Down Point (SDP) 23.05%, Internal Rate Return (IRR) 35,6%. Dari data analisis di atas dapat disimpulkan bahwa pabrik ini layak didirikan di Indonesia.
Pembuatan Kertas Kemasan dari Batang Eceng Gondok Menggunakan Katalis Natrium Hidroksida dengan Proses Delignifikasi Bore, Johan Tagu; Anggraini, Sinar Perbawani Abrina; Widyastuti, Fikka Kartika
Prosiding SENTIKUIN (Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur) Vol 6 (2023): PROSIDING SENTIKUIN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Currently, paper demand in the world has reached 394 million tons/year, while in Indonesia paper consumption has reached ± 8.9 million tons/year. As demand for pulp increases, paper production in Indonesia also needs to be increased. Paper products are produced from fibrous raw materials such as wood. The reduced availability of wood means that demand for wood raw materials cannot be met. This encourages the pulp and paper industry to look for sources of fiber. One natural resource that is easy to manage as a substitute raw material for the pulp and paper industry is water hyacinth. In this research, the delignification process of paper from water hyacinth was carried out using sodium hydroxide to determine the effect of NaOH on the manufacture of packaging paper with fixed variables, namely cooking temperature 100C, water hyacinth 60 gr, chlorine and starch 2gr each, and the variable changing the concentration of NaOH 2%, 2,5%, 3% with a cooking time of 90 minutes, 100 minutes and 110 minutes to obtain a paper tensile strength of 4,683 kN/m2, paper weight (gramatur) of 70 gr/m2 with a paper thickness of 0,7 mm. Abstrak Saat ini kebutuhan kertas didunia mencapai 394 juta ton/tahun sedangkan di Indonesia konsumsi kertas mencapai ± 8,9 juta ton/tahun. Bertambahnya kebutuhan pulp maka produksi kertas di Indonesia juga perlu dilanjutkan. Produk pulp dihasilkan dari bahan baku yang berserat seperti kayu. Berkurangnya ketersediaan kayu mengakibatkan permintaan bahan baku kayu tidak bisa dipenuhi. Hal ini mendorong indutri pulp dan kertas mencari sumber serat. Salah satu sumber daya alam yang mudah dikelolah sebagai bahan baku subtitusi industri pulp dan kertas adalah eceng gondok. Pada penelitian ini dilakukan proses delignifikasi kertas dari eceng gondok menggunakan katalis Natrium Hidroksida untuk mengetahui pengaruh NaOH terhadap pembuatan kertas kemasan dengan variabel tetap suhu pemasakan 100, eceng gondok 60 gr, kaporit dan tepung kanji masing-masing 2 gr dan variabel berubah konsentrasi NaOH 2%, 2,5%, 3% dengan lama waku pemasakan 90 menit, 100 menit dan 110 menit sehingga diperoleh kuat tarik kertas 4,683 kN/m2, berat kertas (gramatur) 70 gr/m2 dengan ketebalan kertas (Thickness) 0,7 mm.
Pendampingan Pengolahan Limbah Cair Batik di UMKM Omah Batik Sukun, Kota Malang Prihatiningsih, Bekti; Indana, Luthfi; Fitri, Ayu Chandra Kartika; Anggraini, Sinar Perbawani Abrina; Marcella, Lorensiana
Darmabakti : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 5 No 01 (2024): Darmabakti : Junal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Peneliian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Madura (UIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31102/darmabakti.2024.5.01.53-58

Abstract

Usaha mikro kecil menengah (UMKM) Omah Batik Sukun di Kelurahan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur menghasilkan kerajinan batik. Sejak berdiri, UMKM ini melakukan produksi batik tanpa mempertimbangkan kelestarian lingkungan sekitar. UMKM Omah Batik Sukun ini membuang limbah cair sisa proses produksi batik langsung ke sungai melalui saluran – saluran air di rumah warga. Pembuangan limbah secara langsung ke lingkungan akan mengganggu ekosistem dan juga mengganggu kesehatan warganya. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan peningkatan pengetahuan melalui bahaya limbah batik dan cara pengelolaan limbah batik itu sendiri. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pendampingan perancangan alat pengolahan limbah cair batik. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya penyuluhan kepada UMKM Omah Batik Sukun tentang bahaya limbah dan dihasilkan pula untuk alat perancangan pengolah limbah batik. Adapun dampak dari kegiatan ini adalah pengurus UMKM Omah Batik Sukun mengalami peningkatan pengetahuan mengenai bahaya limbah sekitar 70% dan terciptanya rancangan alat pengolah limbah yang solutif.
PENGOMPOSAN LIMBAH DAUN PISANG DENGAN MENGGUNAKAN MAGGOT SEBAGAI DEKOMPOSER Saputra, Mohamad Willi Eka; Fikrinda, Wahyu; Widowati; Anggraini, Sinar Perbawani Abrina; Sa’diyah, Ana Arifatus
Jurnal Abditani Vol. 8 No. 1 (2025): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v8i1.392

Abstract

Industri lontong rumah tangga di Indonesia sering menggunakan daun pisang sebagai pembungkus, dan limbah ini memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan lebih lanjut salah satunya pengomposan. Pengomposan secara konvensional sering kali memakan waktu yang lama, karena kandungan serat tinggi pada daun pisang yang tidak mudah terurai secara alami. Alternatif untuk mempercepat proses dekomposisi limbah ini dengan menggunakan maggot dari lalat Black Soldier Fly (BSF). Maggot dapat mempercepat proses dekomposisi limbah organik, termasuk daun pisang, dan mengubahnya menjadi pupuk berkualitas tinggi yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium lebih banyak. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan melalui sosialisasi dan demonstrasi untuk mengolah limbah daun pisang menjadi kompos dengan bantuan maggot. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan limbah daun pisang melalui pelatihan pembuatan komposter secara mandiri. Program ini merupakan bagian dari Pembinaan Industri Rumah Tangga-Usaha Mikro (IRT-UM) Berbasis Kemitraan Klaster (I), yang dilaksanakan dari bulan Oktober hingga Desember 2024. Hasil dari proses ini tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga menciptakan produk bernilai tambah untuk pertanian. Pengelolaan limbah organik melalui maggot bukan hanya ramah lingkungan tetapi juga mendukung pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peluang ekonomi baru. Berdasarkan hasil tersebut, pengomposan limbah daun pisang dengan bantuan maggot serta sisa makanan, sayuran, dan buah-buahan memerlukan waktu sekitar 19 hari untuk mengurai limbah sebanyak 95,5 kilogram. Hasil uji analisis di laboratorium, diketahui bahwa kandungan pupuk dengan teknik maggot yang telah dilakukan telah memenuhi standart SNI 19-7030-2004 sebagai pupuk organik terutama pada pemberian limbah daun pisang dengan kriteria kadar nitrogen (N), kadar fosfor (P), dan kadar kalium (K), menunjukkan hasil uji kandungan N = 3,94%, P = 0,89%, K = 2,42%. Secara keseluruhan kadar (N, P, K) sudah melebihi standar minimalnya dengan kandungan termasuk tinggi, serta unsur hara penting seperti Ca, Mg, Na yang sangat mendukung pertumbuhan tanaman, memiliki pH netral, dan karbon organik 30,84 %.