Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Foto Prewedding di Kalangan Masyarakat Jayapura dalam Sudut Pandang Sosial Keagamaan Faisal, Faisal; Hairani, Debby Riana; Zulihi, Zulihi
POROS ONIM: Jurnal Sosial Keagamaan Vol 4 No 1 (2023): Pancasila, Tradisi Lokal, dan Etika Dakwah
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Fattahul Muluk Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53491/porosonim.v4i1.772

Abstract

The purpose of this research is to find out: The community practices pre-wedding photos and the factors that influence the practice of pre-wedding photos among Muslim communities in Regency and Jayapura City. This is a qualitative research, using the social phenomenology paradigm. Research results: People think that pre-wedding photos in invitations or displayed in front of the wedding building as identity the bride and groom. Pre-wedding photos used on invitation cards or as decoration for wedding party decorations. The pose of the bride and groom are dominant aspects of making pre-wedding photos which are symbols consisting of concepts. Imitation and modification in the practice of pre-wedding photos both through media which is sometimes without a filter from the community to counteract. Pre-wedding photos are due to trends that occur in modern society. The issue of photography becomes clear when mapped that the law can be mubah or permissible if it does not violate religious provisions. Conversely, it can become haram if the photo is against religious law. In Islamic perspective, making out before muhrim even though they have made an engagement is not justified. It is forbidden to take photos with men and women who are not muhrim, ikhtilat (mixing of men and women), khalwat (being alone together) and kasyfulaurat (opening the aurat). The work of prewedding photographers is forbidden because it is considered to show a willing attitude to sin.
Penggunaan Metode Ekspositori dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di Kelas VA SD Negeri Inpres Abeale 2 Sentani Kabupaten Jayapura Sucahyono, Kadi; Yusuf, Muhamad; Iribaram, Suparto; Zulihi, Zulihi; Hairani, Debby Riana
KARIWARI SMART : Journal of Education Based on Local Wisdom Vol. 3 No. 2 (2023): July 2023
Publisher : Fakultas Tarbiyah IAIN Fattahul Muluk Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53491/kariwarismart.v3i2.474

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui penanganan kesulitan siswa memahami mata pelajaran Pendidikan Agama Islam melalui menerapkan metode ekspositori pada kegiatan belajar mengajar, serta mengetahui kendala-kendala yang ditimbulkan dan mengganggu penyerapan pengetahuan dari guru kepada murid, serta untuk mengetahui hasil belajar dari siswa Kelas VA SDN INPRES Abeale 2 Sentani Kabupaten Jayapura menggunakan metode ekspositori. Merupakan penelitian Tindakan Kelas menggunakan 19 sampel. Prosedur penelitian yang dilakukan merujuk siklus kegiatan mengacu pada desain model Lewin, menggunakan statistik sederhana dengan mencari prosentase. Hasil penelitian: Test awal diketahui siswa banyak yang memiliki nilai di bawah syarat kecukupan dari beberapa pertanyaan yang diberikan, pada siklus I. Hasil pengamatan tahap pendahuluan, terdapat peningkatan hasil belajar, disebabkan siswa memperoleh penyegaran pada kegiatan belajar, menyebabkan usaha pemusatan perhatian selama pembelajaran. Siswa lebih suka menjawab pertanyaan, dibuktikan dengan hasil test siklus I, terdapat siswa yang memiliki nilai di bawah syarat kecukupan, jumlahnya semakin sedikit dibandingkan test awal. Hasil pengamatan siklus II, aktifitas siswa cukup baik melalui keinginan dalam mengikuti aktifitas pembelajaran, sangat memuaskan terlihat peningkatan prestasi belajar dibanding siklus I. Ini nampak pada aktifitas siswa dalam bertanya yang ketika pre test terlihat malu-malu serta takut salah, namun siklus II siswa mulai memberanikan bertanya dengan bobot pertanyaannya sesuai yang diharapkan. Syarat kecukupan nilai yang dihasilkan siswa lebih baik dibandingkan awal test dan dalam test siklus I.