Mathematical skills are essential in academic contexts, everyday life, and various professional fields. This study is motivated by the low achievement of Indonesian students' mathematics skills in the PISA survey and the importance of integrating technology and psychological factors in 21st-century mathematics learning. This study analyzes the direct and indirect effects of using GeoGebra, self-efficacy, complex work character, and critical thinking ability on students' mathematics learning achievement. This study uses a quantitative approach with a correlational research design and involves a sample of 156 grade XI students at a high school in Boyolali. Data collection was carried out through questionnaires and tests, which were tested for validity and reliability, and data analysis was carried out by path analysis using SPSS. The results showed that the use of GeoGebra and self-efficacy had a significant direct effect on the character of hard work. However, the four variables had no significant direct effect on mathematics learning achievement. The indirect effect of self-efficacy on learning achievement through complex work character was significant, while the other indirect paths were insignificant. This study concludes that complex work character is an important mediator that connects self-efficacy with mathematics learning achievement. This study recommends strengthening self-efficacy and utilising learning technologies such as GeoGebra and appropriate pedagogical strategies to build positive learning dispositions and improve mathematics learning outcomes. Abstrak: Kemampuan matematika sangat penting dalam konteks akademis, kehidupan sehari-hari, dan berbagai bidang profesi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pencapaian kemampuan matematika siswa Indonesia dalam survei PISA dan pentingnya mengintegrasikan teknologi dan faktor psikologis dalam pembelajaran matematika abad ke-21. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung dari penggunaan GeoGebra, self-efficacy, karakter kerja keras, dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar matematika siswa. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian eksplanatori, melibatkan 156 siswa kelas XI dari SMA Negeri 1 Boyolali sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan tes yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, dan analisis data dilakukan dengan analisis jalur menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan GeoGebra dan efikasi diri berpengaruh langsung secara signifikan terhadap karakter kerja keras. Namun, keempat variabel tersebut tidak memiliki pengaruh langsung yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika. Pengaruh tidak langsung efikasi diri terhadap prestasi belajar melalui karakter kerja kompleks adalah signifikan, sedangkan pengaruh tidak langsung lainnya tidak signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa karakter kerja merupakan mediator penting yang menghubungkan efikasi diri dengan prestasi belajar matematika. Penelitian ini menyimpulkan bahwa karakter kerja merupakan mediator penting yang menghubungkan efikasi diri dengan prestasi belajar matematika. Penelitian ini merekomendasikan untuk memperkuat efikasi diri dan memanfaatkan teknologi pembelajaran seperti GeoGebra dan strategi pedagogis yang tepat untuk membangun disposisi belajar yang positif dan meningkatkan hasil belajar matematika.