Tidak adanya emotional vailability dari orang tua merupakan fenomena yang sering kali tidak terlihat secara fisik tetapi membentuk pengalaman hidup anak, terutama remaja akhir yang akan memasuki fase dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengalaman remaja akhir yang tidak mendapatkan emotional availability dari orang tua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Partisipan penelitian berjumlah lima orang remaja akhir yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dan dianalisis menggunakan analisis tematik. Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan tiga tema utama, yaitu: (1) hubungan relasional dengan orang tua, (2) pengalaman emosional dalam diri, (3) penerimaan dan harapan. Keseluruhan temuan menunjukkan bahwa remaja akhir tetap berusaha membangun makna atas relasi yang terbatas secara emosional dengan orang tua dan menunjukkan upaya adaptasi melalui penerimaan dan pengharapan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam memahami emotional availability, khususnya dari orang tua. Penelitian selanjutnya disarankan mengeksplorasi peran figur signifikan lain dalam memenuhi kebutuhan emosional remaja. Abstract The absence of emotional availability from parents is a phenomenon that often goes unnoticed physically but significantly shapes a child’s life experience, especially during late adolescence—a stage leading into adulthood. This study aims to explore the experiences of late adolescents who do not receive emotional availability from their parents. A qualitative approach with a phenomenological method was employed. The participants consisted of five late adolescents selected using purposive sampling. Data were collected through semi-structured interviews and analyzed using thematic analysis. The research instrument was an interview guideline. The findings revealed three main themes: (1) relational dynamics with parents, (2) internal emotional experiences, and (3) acceptance and hope. Overall, the results indicate that late adolescents attempt to make meaning of their emotionally limited relationships with parents and show adaptive efforts through acceptance and hope. This study is expected to serve as a reference in understanding emotional availability, particularly in the context of parenting. Future research is recommended to explore the role of other significant figures in fulfilling adolescents’ emotional needs.