Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam

Merantau Culture as One of The Stratgeies in Developing Independent Character in The Environment Minangkabau Community Denia Syapitri; Firman; Mohd Nazri Abdul Rahman
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v11i1.1250

Abstract

For most Indonesian people, especially the Minangkabau tribe in West Sumatra, merantau has become a way of life. This culture of wandering is very significant and important in the archipelago. So the Minangkabau people use this culture of wandering as a strategy in cultivating an independent nature. This research aims to see and find out how the culture of wandering is a strategy in developing independent character in the Minangkabau community. The method used for this study is a literature study sourced from books, journals, papers, notes or articles to collect information about the culture of merantau Minangkabau society, independent character and the culture of merantau towards the development of independent character in the Minangkabau community. The research results show that merantau symbolizes Minangkabau cross-cultural culture, where they initially come into contact with different systems and ways of life. They have to learn to adapt if they want to adapt, be accepted even though there are differences and the Minangkabau people cultivate an independent character as one way of doing this.
Strategi Guru Bimbingan dan Konseling dalam Pencegahan Isu Tiga Dosa Besar Pendidikan tentang Kekerasan Seksual Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Di SMK Kabupaten Lampung Tengah Wardoyo; Firman; Netrawati; Mohd Nazri Abdul Rahman
Risâlah Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v11i1.1254

Abstract

Kekerasan seksual terhadap remaja masih merupakan isu yang tersebar di banyak negara, termasuk Indonesia. Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPA) menyebutkan bahwa dari Januari hingga 27 September 2023, terdapat 19.593 laporan kekerasan di seluruh Indonesia. Angka tersebut berasal dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak atau Simfoni PPA, yang memberikan data real-time pada pukul 14.35 WIB. Dari total kasus kekerasan seksual, 17.347 korbannya adalah perempuan, dan 3.987 di antaranya adalah laki-laki. Rentang usia remaja 13-17 tahun menjadi kelompok korban terbanyak dengan 7.451 kasus. Metode kajian literatur digunakan untuk mendeskripsikan konten pokok seputar isu ini. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dilakukan di SMK Kabupaten Lampung Tengah menjadi inisiatif penting dalam menghadapi kekerasan seksual. Guru Bimbingan dan Konseling dalam jenis proyek ini dapat memberikan pemahaman dan arahan mengenai larangan serta risiko perilaku kekerasan seksual, yang dapat berdampak negatif pada korban dan pelaku. Proyek ini sangat berperan dalam memberikan pengetahuan dan pembelajaran kepada guru Bimbingan dan Konseling serta peserta didik terkait isu kekerasan seksual. Dengan memasukkan dimensi profil pelajar Pancasila, diharapkan peserta didik dapat menghindari perilaku buruk terkait kekerasan seksual.