Kesehatan adalah faktor penting dalam menjalani aktivitas dan merupakan hak dasar setiap manusia. Pola hidup sehat, yang dimulai dari diri sendiri, melibatkan upaya menjaga kesehatan jasmani dan rohani, dan berdampak positif pada lingkungan sekitar. Latar belakang penelitian adalah adanya kesenjangan dalam penerapan PHBS di kedua wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai aspek gaya hidup dalam penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di wilayah daratan dan pesisir Belawan serta faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup keduanya. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan desain analisis komparatif, melibatkan interaksi langsung dengan responden dan observasi lapangan. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling. Variabel yang diteliti meliputi kebiasaan mencuci tangan, merokok, konsumsi sayur, akses layanan kesehatan, olahraga, tidur, dan minum air putih. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan metode statistik. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan tidak signifikan dalam penerapan PHBS antara wilayah daratan dan pesisir Belawan. Dengan rincian di wilayah pesisir, 75% penduduk mencuci tangan dengan sabun, 70.8% tidak merokok, 75% sering mengonsumsi sayur, namun 54.1% mengalami kesulitan akses layanan kesehatan. Di daratan, 92.3% mencuci tangan dengan sabun, 65.3% merokok, 73% sering mengonsumsi sayur, dan 100% mudah mengakses layanan kesehatan. Penelitian ini menyimpulkan perlunya program intervensi efektif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kedua wilayah yang mendukung pola hidup sehat di daratan dan pesisir Belawan.