Miliaria atau biang keringat merupakan kelainan kulit yang sering dialami remaja, terutama di daerah beriklim panas dan lembap seperti Karawang. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa gatal, ketidaknyamanan, dan gangguan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas edukasi kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan siswa mengenai miliaria. Penelitian menggunakan desain pre-eksperimental dengan rancangan one group pre-test dan post-test. Sampel penelitian adalah siswa kelas IX MTs Annihayah Karawang yang dipilih secara total sampling. Intervensi dilakukan melalui penyuluhan interaktif di dalam kelas mengenai pengertian, faktor risiko, gejala, pencegahan, dan penatalaksanaan miliaria, serta dilengkapi dengan pemasangan poster edukatif di ruang UKS. Pengukuran pengetahuan dilakukan menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan siswa, dari 65,52% kategori pengetahuan rendah sebelum intervensi menjadi 93,10% kategori pengetahuan baik setelah intervensi. Uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan yang signifikan antara skor pre-test dan post-test dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa edukasi kesehatan berpengaruh secara bermakna terhadap peningkatan pengetahuan siswa mengenai miliaria. Edukasi kesehatan yang dilakukan secara interaktif dan didukung media visual dapat menjadi strategi efektif dalam meningkatkan pemahaman remaja terhadap masalah kesehatan kulit, khususnya di wilayah beriklim panas dan lembap. Upaya edukasi semacam ini penting dikembangkan secara berkelanjutan untuk mendorong perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan remaja.