Shadrina, Jahra Almas
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PREFERENSI KLINIS PEMILIHAN CETIRIZINE ATAU HLORPHENIRAMINE MALEAT DALAM PENGOBATAN ALERGI Shadrina, Jahra Almas; Hilmi , Indah Laily; Sudarjat, Hadi; Affandhy, Adhwa’a Kaylla; Dzannuba, Fadya Laila
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.37749

Abstract

Alergi adalah gangguan inflamasi kronis dengan reaksi kekebalan yang menyimpang terhadap bahan kimia lingkungan tertentu, yang disebut alergen. Antihistamin  seperti cetirizine dan chlorpheniramine maleat sering diresepkan untuk menangani alergi. Meskipun sama-sama merupakan antihistamin , keduanya memiliki perbedaan penting dalam hal efektivitas, profil efek samping, dan keamanan. Artikel review ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi penggunaan cetirizine dan chlorpheniramine maleat di fasilitas kesehatan serta mengidentifikasi alasan di balik pemilihan masing-masing obat dalam pengobatan alergi. Metode yang digunakan adalah narrative review, dengan populasi pasien yang mengalami alergi dan memerlukan pengobatan dengan antihistamin  di suatu fasilitas pelayanan kesehatan dengan intervensi penggunaan cetirizine sebagai pilihan antihistamin  untuk mengatasi alergi dengan perbandingan penggunaan chlorpheniramine maleat sehingga diperoleh pemahaman mengenai preferensi klinis dalam memilih cetirizine atau chlorpheniramine maleat. Literatur diperoleh dari Google Scholar dan Publish or Perish, diikuti analisis bibliometrik menggunakan perangkat lunak VOSviewer. Hasil dari 13 jurnal yang diperoleh menunjukkan bahwa cetirizine lebih sering digunakan dibandingkan chlorpheniramine maleat. Efek sedasi yang rendah dan durasi kerja yang lebih lama (hingga 24 jam), menjadikan cetirizine pilihan lini pertama. Chlorpheniramine maleat, meskipun memiliki efek sedasi yang tinggi dan durasi kerja yang lebih singkat (4-6 jam), tetap digunakan dalam situasi tertentu karena harganya lebih terjangkau dan lebih mudah didapat.
Literature Review: Efektivitas dan Efek Samping PCSK9 Inhibitor (Proprotein Convertase Subtilisin/Kexin Type 9 Inhibitor) dengan Golongan Statin pada Pasien Penderita Kolesterol Affandhy, Adhwa'a Kaylla; Sudarjat, Hadi; Hilmi, Indah Laily; Shadrina, Jahra Almas; Dzannuba, Fadya Laila Dzannuba Laila
Jurnal Sehat Mandiri Vol 20 No 1 (2025): Jurnal Sehat Mandiri, Volume 20 Nomor 1 Juni 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33761/jsm.v20i1.1746

Abstract

Cholesterol is an essential molecule in the human body, but excessive levels can lead to various diseases, including hypercholesterolemia. The management of high cholesterol involves the use of statins and PCSK9 inhibitors. This study aims to compare the effectiveness and side effects of these two drug classes.This study is a literature review conducted from August to September using articles from the PubMed database with keywords related to PCSK9 inhibitors and statins. The data were analyzed through bibliometric analysis using VOSviewer software with keywords such as PCSK9 inhibitor, alirocumab, bococizumab, and evolocumab.The results showed that PCSK9 inhibitors could reduce LDL-C levels by 57-61% with a good safety profile, although side effects such as injection site reactions were observed. In comparison, statins reduced LDL-C levels by 18-55% and increased HDL-C levels by up to 15%, but their side effects included muscle disorders and liver function impairment. PCSK9 inhibitors provide an additional solution for patients who do not respond optimally to statins. Conclusion: PCSK9 inhibitors are effective in lowering LDL-C in patients who have difficulty achieving target levels with statin therapy alone.
INTERVENSI EDUKASI KESEHATAN TENTANG MILIARIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGETAHUAN SISWA DI MTS ANNIHAYAH KARAWANG Habsari, Silvana Aprilia Tri; Sabrina, Lina Maisa; Hermawan, Deri; Shadrina, Jahra Almas
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 3 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i3.50622

Abstract

Miliaria atau biang keringat merupakan kelainan kulit yang sering dialami remaja, terutama di daerah beriklim panas dan lembap seperti Karawang. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa gatal, ketidaknyamanan, dan gangguan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas edukasi kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan siswa mengenai miliaria. Penelitian menggunakan desain pre-eksperimental dengan rancangan one group pre-test dan post-test. Sampel penelitian adalah siswa kelas IX MTs Annihayah Karawang yang dipilih secara total sampling. Intervensi dilakukan melalui penyuluhan interaktif di dalam kelas mengenai pengertian, faktor risiko, gejala, pencegahan, dan penatalaksanaan miliaria, serta dilengkapi dengan pemasangan poster edukatif di ruang UKS. Pengukuran pengetahuan dilakukan menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan siswa, dari 65,52% kategori pengetahuan rendah sebelum intervensi menjadi 93,10% kategori pengetahuan baik setelah intervensi. Uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan yang signifikan antara skor pre-test dan post-test dengan nilai p=0,000 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa edukasi kesehatan berpengaruh secara bermakna terhadap peningkatan pengetahuan siswa mengenai miliaria. Edukasi kesehatan yang dilakukan secara interaktif dan didukung media visual dapat menjadi strategi efektif dalam meningkatkan pemahaman remaja terhadap masalah kesehatan kulit, khususnya di wilayah beriklim panas dan lembap. Upaya edukasi semacam ini penting dikembangkan secara berkelanjutan untuk mendorong perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan remaja.