Laksmi, Hermina
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Media Dermato-Venereologica Indonesiana

EKSISI KARSINOMA SEL BASAL TIPE CAMPURAN YANG DILAKUKAN PENUTUPAN DEFEK DENGAN FLAP RHOMBOID Stephanie, Aurelia; Winaya, Ketut Kwartantaya; Darmaputra, IGN; Laksmi, Hermina; Stella, Aurelia
Media Dermato-Venereologica Indonesiana Vol 52 No 1 (2025): Media Dermato Venereologica Indonesiana
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33820/mdvi.v52i1.248

Abstract

Pendahuluan: Karsinoma sel basal (KSB) merupakan jenis kanker kulit yang berasal dari sel yang tidak mengalami keratinisasi pada lapisan basal epidermis. Tumor ganas ini ditandai dengan pertumbuhan tumor yang lambat, jarang menimbulkan metastasis dan dapat menyebabkan destruksi jaringan sekitarnya. Dari semua jenis kanker kulit, KSB merupakan kanker kulit yang paling sering ditemukan di seluruh dunia termasuk Indonesia dengan insidensi yang bervariasi. Di RSUP Sanglah Denpasar pada bulan Januari 2018–Desember 2020 terdapat 18 kasus KSB. Kasus: Seorang perempuan berusia 51 tahun, suku Bali, Warga Negara Indonesia, muncul benjolan kehitaman di hidung sejak dua tahun yang lalu. Benjolan dirasakan membesar, terkadang berdarah jika terkena garukan atau gesekan. Riwayat sering terpajan sinar matahari selama 5 jam sehari. Diagnosis KSB ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala klinis, pemeriksaan dermoskopi dan histopatologi dengan gambaran bervariasi sesuai subtipe KSB. Diskusi: Tujuan utama penatalaksanaan pada KSB adalah untuk mengeradikasi tumor serta tetap mempertahankan fungsi organ dan kosmetik yang baik. Tata laksana pada pasien ini berupa bedah eksisi yang ditutup dengan rhomboid flap. Bedah eksisi merupakan modalitas pengobatan terbaik untuk karsinoma dan mencegah kekambuhan. Kesimpulan: Rhomboid flap merupakan salah satu desain transposisi berbentuk belah ketupat yang memiliki kelebihan berupa penyembuhan yang efektif dan hasil kosmetik yang baik karena jaringan parut yang minimal.
LAPORAN KASUS: ROSASEA TIPE PAPULOPUSTULAR YANG DITERAPI DOKSISIKLIN ORAL, ASAM AZALEAT DAN RETINOID TOPIKAL Stephanie, Aurelia; Kwartantaya, Ketut; Laksmi, Hermina; Stella, Aurelia
Media Dermato-Venereologica Indonesiana Vol 51 No 2 (2024): Media Dermato Venereologica Indonesiana
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33820/mdvi.v51i2.290

Abstract

ABSTRAK Rosasea merupakan suatu kondisi inflamasi kronis pada kulit bersifat kambuhan yang mengenai daerah sentrofasial (hidung, dagu, pipi, dahi dan glabela). Secara klinis, rosasea ditandai oleh adanya eritema (transien hingga persisten), telangiektasis, papul, pustul dan perubahan fimatosa. Tanda klinis tersebut disertai rasa gatal, terbakar, tersengat atau nyeri. Di RSUP Sanglah Denpasar sejak Januari 2019 sampai Desember 2021 tercatat sebanyak 5 kasus rosasea dengan tipe papulopustular. Laki-laki, usia 49 tahun, suku Jawa, Warga Negara Indonesia, muncul kemerahan pada kedua pipi, dagu, hidung dan dahi disertai benjolan kecil seperti jerawat berwarna kemerahan dan sebagian berisi nanah disertai rasa nyeri seperti terbakar dan gatal sejak 2 tahun yang lalu. Riwayat sering terpajan sinar matahari. Pasien mengaku gemar makan makanan pedas, berkuah panas seperti sup atau soto, serta meminum kopi panas setiap pagi. Diagnosis rosasea ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala klinis, pemeriksaan dermoskopi dan histopatologi. Tatalaksana berupa doksisiklin 100 mg tiap 12 jam intra oral, asam azaleat 20% gel topikal tiap 24 jam (pagi hari), tabir surya topikal dengan Sun Protector Factor (SPF) 45, tretinoin 0,025% krim topikal tiap 24 jam memberikan perbaikan klinis pada minggu ketujuh. Terapi yang tepat dan menghindari faktor pencetus umumnya dapat mengurangi kekambuhan rosasea. Kata kunci: eritema, inflamasi, papulopustular, rosasea, telangiektasis