Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Fuchs Uveitis Syndrome : Tinjauan Komprehensif Terkini Gunadi, Angelica; Chandra Sumampouw, Heiddy; Adythia Pause, Andreino; Harlendo, Kent; Rinaldo, Alvin
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Fuchs uveitis syndrome (FUS) adalah kondisi mata kronis, dapat unilateral, ditandai dengan sindrom peradangan ringan menyebabkan katarak dan glaukoma sekunder.Prevalensi FUS lebih tinggi di negara maju dan lebih rendah di negara berkembang. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor, salah satunya akibat kelainan FUS yang kurang dapat dikenali dengan baik kecuali oleh spesialis uveitis. Pada kondisi ini literatur terbaru yang mengulas FUS dari berbagai sumber literatur masih sulit dijumpai.Tujuan: Penulis ingin menyatukan berbagai literatur terkait FUS serta memberikan referensi terbaru terkait FUS. Metode:Sampel diambil menggunakan database Google Scholar, PubMed, Cochrane Library dengan kata kunci “fuchs uveitis syndrome” dalam kurung waktu 5 (lima) tahun. Studi diambil jika memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.Hasil:Fuchs uveitis syndrome atau Fuchs heterochromic iridocyclitis merupakan penyebab tersering terjadinya uveitis anterior. Etiologi tersering oleh virus rubela dan sitomegalovirus. Tanda khas dijumpai peradangan ruang anterior, keratik presipitat berbentuk bintang. Kesimpulan: Pemilihan terapi pada kelainan FUS penting untuk diketahui bagi tenaga kesehatan terutama dalam penatalaksanaan dan pencegahan terjadinya komplikasi lanjut.
PROFIL STATUS GIZI, MASSA LEMAK, DAN MASSA BEBAS LEMAK PADA LANJUT USIA DI PANTI WERDHA SS Gunadi, Angelica; Kumala, Meilani
Ebers Papyrus Vol. 27 No. 2 (2021): EBERS PAPYRUS
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ep.v27i2.16132

Abstract

Prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia masih tinggi. Pengukuran status gizi dapat dilakukan untuk mengetahui faktor risiko PTM. Pada lansia untuk mengetahui status gizi dilakukan pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) dan juga pengukuran massa lemak dan massa bebas lemak tubuh. Tujuan pada penelitian ini untuk melihat sebaran status gizi, massa lemak, dan massa bebas lemak pada lanjut usia di Panti Werdha Salam Sejahtera sehingga dapat dilakukan tindakan lebih lanjut untuk mencegah Penyakit Tidak Menular. Metode pada penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan disain cross-sectional, menggunakan pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk mengetahui status gizi berdasarkan IMT dan pengukuran Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) untuk mengetahui massa lemak dan massa bebas lemak pada lansia. Hasil penelitian terhadap 41 subjek didapatkan status gizi berdasarkan IMT sebagian besar lansia obesitas sejumlah 16 (39,0%) subjek, status gizi berlebih sejumlah 12 (29,26,0%) subjek, status gizi normal sejumlah 9 (21,95%) subjek dan status gizi kurang sejumlah 4 (9,75%) subjek. Massa lemak obesitas sejumlah 24 (58,5%) subjek, massa lemak berlebih sejumlah 10 (24,39%) subjek dan massa lemak normal sejumlah 7 (17,0%) subjek. Kesimpulan pada penelitian ini didapatkan bahwa lansia di Panti Werdha Salam Sejahtera mempunyai status gizi berdasarkan IMT dan massa lemak yang berlebih.