Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

True Neurogenic Thoracic Outlet Syndrome: Sebuah Tinjauan Literatur Kristiani, Alyn; Odyssey Saint, Hayuningrat; Wulan Rahmadani, Anggi; Asih Wulandari, Dhea; Hugo Auriol, Blasius
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: True neurogenic thoracic outlet syndrome (TN-TOS) adalah pleksopati brakialis kompresif kronis yang melibatkan akar dari persarafan C8, T1, atau batang tubuh bagian bawah. Mendiagnosis TN-TOS secara klinis cukup sulit dikarenakan penyakit ini sangat langka dan tidak ada gold standard untuk mendiagnosa TN-TOS. Oleh sebab jarangnya kasus ini, hanya ada sedikit literatur yang menggambarkan temuan neurologis, elektrodiagnostik dan radiologis TN-TOS serta banyak pasien TN-TOS menjalani manajemen bedah yang tidak perlu. Tujuan: Penulis bertujuan menyatukan berbagai literatur dan memberikan referensi terbaru terkait TN-TOS. Metode: Tinjauan literatur ini mengambil sampel berupa studi ilmiah terkait yang diterbitkan dalam rentang tahun 2018-2023 dengan kata kunci “true neurogenic thoracic outlet syndrome” yang ditelaah melalui database. Literatur yang memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan. Hasil: Hasil yang didapatkan TN-TOS adalah subtipe dari thoracic outlet syndrome dan membentuk sekitar 95% dari semua kasus. Penyakit ini biasa berkaitan dengan penggunaan ekstremitas atas secara berulang, trauma mapun kelainan kongenital. Gejalanya meliputi nyeri ekstremitas atas, nyeri bahu, nyeri leher, nyeri dada, nyeri supraklavikula, sakit kepala oksipital, parestesia, dan kelemahan pada tangan, lengan bawah, dan bahu. Kesimpulan: Diperlukan pemeriksaan fisik,dan penunjang yang signifikan agar pasien mendapatkan penatalaksanaan yang tepat.
Case report: Dystonia and athetosis in ICH of 80 years old female patient Kristiani, Alyn; Sunarnyo, Sunarnyo
Science Midwifery Vol 12 No 1 (2024): April: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v12i1.1457

Abstract

Dystonia is defined as involuntary and persistent contraction of agonist and antagonist muscles resulting in abnormal posture, twisting and repetitive movements, or trembling. These can be initiated or worsened by attempts to make movements. Dystonia is a dynamic disorder whose severity changes based on activity and body posture. Case An 80 years-old woman was brought by her family to the emergency room at RAA Soewondo Regional Hospital, Pati with complaints of movements, such as twisting her arms and legs from the right arm and leg continuously without stopping which appeared since 2 (two) days before entering the hospital. Physical examination revealed continuous voluntary and twisting movements of the right arm and leg. There was a neurological deficit in nerve VII, namely; eyebrows, nasolabial sulcus, and corners of the mouth that deviate to the left. Moreover, there are also neurological deficits in nerve XII, namely; tongue deviation to the left side and tongue deviation during contraction to the right side. Therefore, patients receive inpatient treatment at the hospital. Conclusion: is dystonia is a clinical diagnosis made based on history, observation, and direct examination. Treatment provided depends on the patient's age, diagnosis, and distribution of dystonia, and is individualized, consisting of rehabilitation, botulinum toxin injections, oral pharmacotherapy, and DBS.
Laporan Kegiatan Diagnosis Komunitas dalam Upaya Penurunan Angka Kejadian Kasus Baru dan Pencegahan Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Cikupa, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten Periode: 6 Mei – 14 Juni 2024 Sunardi, Hendry Purnomo; Arliska, Vira Geraldine; Kristiani, Alyn; Mahandra, Bryan Anggareti; Atzmardina, Zita
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i11.52291

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya insiden Tuberkulosis (TB) paru di wilayah kerja Puskesmas Cikupa, yang memerlukan intervensi edukatif untuk menekan angka kasus baru. Tujuan penelitian adalah meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan dan penanganan TB paru melalui penyuluhan dan pelatihan. Metode penelitian ini meliputi survei mini, analisis komunitas menggunakan paradigma BLUM, dan penentuan prioritas masalah dengan metode Delphi. Akar masalah diidentifikasi menggunakan diagram fishbone, dengan intervensi yang terdiri dari pre-test, post-test, penyuluhan, dan pelatihan etika batuk serta penggunaan masker. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan peserta, dimana 83,4% dari mereka mencapai skor ≥70 pada post-test, dibandingkan dengan 23,4% pada pre-test. Seluruh peserta berhasil memperagakan etika batuk dan penggunaan masker dengan benar. Temuan ini menunjukkan bahwa edukasi berbasis komunitas dapat secara signifikan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap TB paru. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan kasus TB paru baru di wilayah penelitian melalui kampanye edukasi kesehatan berkelanjutan.