Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Patofisiologi Penyakit Meniere pada Pasien Autoimun : Tinjauan Literatur Hidayanti, Dwi; Angreani Wilyo, Febri; Saragih, Melinda; Setyaningrum, Oktavia; Rinaldo, Alvin
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Patofisiologi penyakit meniere pada penyakit autoimun masih menjadi perdebatan. Terdapat beberapa hal yang mengaitkan penyakit meniere dengan autoimun. Pemahaman mengenai patofisiologi penyakit meniere pada pasien autoimun penting untuk diketahui untuk memudahkan diagnosis, namun literatur terkini yang membahas mengenai patofisiologi mengenai penyakit meniere pada pasien autoimun masih sulit dijumpai. Tujuan: Penulis ingin menggabungkan berbagai literatur mengenai patofisiologi penyakit meniere pada autoimun. Metode: Menggunakan kata kunci “Meniere’s disease”, “autoimmune” sampel diambil menggunakan database Google Scholar, PubMed dalam kurung waktu 5 (lima) tahun. Hasil: Beberapa penyakit autoimun yang dikaitkan dengan penyakit ini, antara lain; lupus eritematosus sistemik, ankylosing spondylitis, dan rheumatoid arthritis. Hal ini terjadi karena adanya autoantigen pada telinga dalam dan proses biokimiawi lain sehingga menyebabkan keluhan pada penyakit meniere. Kesimpulan: Penyakit meniere diketahui berhubungan dengan proses autoimun dengan melibatkan beberapa proses biokimiawi, diperlukan pembahasan lebih rinci mengenai patofisiologi penyakit meniere dengan autoimun sehingga didapatkan pemahaman mendalam dan tatalaksana yang sesuai.
Wanita 33 Tahun dengan Morbus Hansen Grace, Jennifer; Triana, Gina; Saragih, Melinda; Stevany, Nabila
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.23639

Abstract

Kusta atau leprae atau Morbus Hansen’s Disease merupakan penyakit infeksi granulomatosa kronik yang terutama menginfeksi kulit dan saraf perifer disebabkan oleh organisme intraseluler obligat Mycobacterium Leprae. Menurut WHO, pada tahun 2021, di 135 Negara terhitung prevalensi terdaftar 133.781 kasus dan 140.546 kasus baru, dimana 55.346 (39%) di antaranya adalah perempuan. Kejadian ini sebagian besar terjadi di wilayah Afrika dan Asia Tenggara. Brasil, India, dan Indonesia, melaporkan sebagian besar kasus kusta baru global (74%) pada tahun 2021. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Indonesia pada tanggal 24 Januari 2022, terdapat sebesar 13.487 kasus per tahun dengan penemuan kasus baru sebanyak 7.146 kasus pertahun, dengan proporsi anak sebesar 11%. Transimisi infeksi M. Leprae tidak pasti, namun secara langsung terkait dengan kepadatan penduduk dan kebersihan yang buruk dan terjadi melalui kontak langsung dan inhalasi aerosol. Kusta diklasifikasikan dalam 2 bentuk stabil, kusta tuberculoid dan kusta lepromatosa dan kelompok garis natas antara 2 bentuk ini. Terapinya pada tipe tuberculoid dapat diberikan dapson (100 mg setiap hari) dengan rifampisin (600 mg setiap hari) selama 12 bulan. Pada tipe lepromatosa dapat diberikan dapson, rifampisin, dan klofazimin (50 mg setiap hari) selama 24 bulan.