Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Urgensi Pendaftaran Hak Merek Untuk Memberikan Perlindungan Hukum Bagi Perusahaan Startup: Studi Kasus Usaha Rintisan Fieldbois Terrace,Wear Najna Ainis Mutiara; Devara Qeentarizha Proyoga; Yuanita Fatma Anisa; Fandhika Al Khairi; Yusuf Taufiqurahman
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 6 (2024): GJMI - JUNI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i6.564

Abstract

Pendaftaran hak merek menjadi semakin penting di era digital, terutama bagi perusahaan startup yang rentan terhadap isu pelanggaran merek. Penelitian ini membahas urgensi pendaftaran hak merek untuk memberikan perlindungan hukum bagi perusahaan startup, dengan studi kasus pada usaha rintisan Fieldbois Terrace dan Wear. Pendaftaran merek merupakan langkah penting yang harus diambil oleh startup untuk melindungi identitas dan keunikan produk mereka. Tanpa pendaftaran, startup rentan terhadap pencurian merek dan persaingan tidak sehat, yang dapat merugikan mereka secara finansial dan reputasi. Studi kasus ini menunjukkan bahwa pendaftaran merek memberikan hak eksklusif kepada pemilik untuk menggunakan dan melindungi merek mereka dari penyalahgunaan oleh pihak lain. Hal ini juga membantu dalam membangun kepercayaan konsumen dan meningkatkan nilai bisnis secara keseluruhan. Dengan demikian, penelitian ini menekankan pentingnya pendaftaran merek sebagai langkah strategis untuk mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan startup di pasar yang kompetitif. Selain itu, dengan adanya perlindungan hukum yang memadai, startup dapat lebih fokus pada inovasi dan pengembangan produk tanpa khawatir akan risiko pelanggaran merek. Penelitian ini juga menggarisbawahi bahwa pendaftaran merek tidak hanya memberikan perlindungan tetapi juga dapat menjadi aset yang berharga dalam meningkatkan daya saing dan daya tarik bagi investor. Oleh karena itu, memahami prosedur dan manfaat pendaftaran merek adalah kunci bagi startup untuk mencapai kesuksesan jangka panjang di lingkungan bisnis yang dinamis dan terus berkembang.
Urgensi Pengolahan Limbah Organik Melalui Metode Biopori Di Dusun Nepen Kabupaten Magelang Yasmin Nurzahrah; Syahrila Suminar Arum; Fatkhur Rokhman; Danysa Mulyaningrum; Khofifah Apsari; Unaisa Rahma Febriani; Najna Ainis Mutiara; M. Daffa Bayu Taftian; Melan; Rendi Arfan Fahrezi; Resti Kurnia Triastanti
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 8 (2024): GJMI - AGUSTUS
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i8.805

Abstract

Produksi sayur saat masa panen di Dusun Nepen, Kabupaten Magelang dapat mencapai 2 ton per hari. Permasalahan utama yang timbul akibat tingginya angka panen berdampak pada limbah sayuran yang tidak dikelola dengan baik oleh petani maupun masyarakat Dusun Nepen sehingga menimbulkan permasalahan kesehatan. Tim KKN Desa Sutopati 1 berupaya untuk mencegah terjadinya permasalahan kesehatan di Dusun Nepen melalui pengolahan limbah sayur organik dengan metode biopori yaitu memanfaatkan pipa paralon yang dilubangi pada bagian tutup dan badannya sebagai jalan masuk mikroorganisme untuk mengurai limbah-limbah sayur yang telah dimasukan ke dalam pipa. Hasil penguraian limbah tersebut memakan waktu selama tiga bulan agar dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk bagi masyarakat Dusun Nepen yang mayoritas bekerja sebagai petani sayur/petani kebun. Metode dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap identifikasi masalah, persiapan, dan pelaksanaan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yaitu wawancara dan observasi dengan narasumber sementara data skunder diperoleh melalui jurnal ilmiah, buku, dan tulisan-tulisan lain yang memiliki relevansi dan telah terakreditasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pengolahan limbah organik dengan metode biopori di Dusun Nepen merupakan langkah efektif untuk mengatasi permasalahan limbah sayuran dan sampah organik lainnya serta membutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat agar program ini memiliki keberlangsungan.