Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Status Anak dari Hubungan Luar Kawin Antara WNA dengan WNI Ditinjau dari Hukum Perdata Internasional Bunga Aldila Putri; Fandhika Al Khairi; Yusuf Taufiqurahman; Yuanita Fatma Anisa F; Deni Kurniawan
Jurnal Relasi Publik Vol. 1 No. 4 (2023): November : Jurnal Relasi Publik
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/jrp-widyakarya.v1i4.1901

Abstract

The meeting of foreign elements resulted from a relationship between foreign citizens (WNA) and Indonesian citizens (WNI) which resulted in the occurrence of International Private Law. Until now, the problem that can occur due to the existence of these two elements is regarding the status of children from extramarital relationships between foreigners and Indonesian citizens. This will happen because there are many considerations regarding the child's status, such as the laws of the country where the child was born and the laws of the country where both parents come from. There are a number of countries that adopt the jus soli principle, which means that the child will be considered a citizen of the country where he was born. This is different from other countries that apply the jus sanguinis principle, which means that the child will obtain citizenship status from one or both parents, regardless of where the child was born. Seeing this problem, this research discusses the status of the child if this occurs because a relationship is not registered as a marriage relationship. Then there is another discussion regarding the distribution of inheritance if the marriage relationship is not recorded. In this research, the method applied is the normative juridical method by looking at existing data and presenting it descriptively. It is hoped that with this research readers will be able to understand and add information related to the research.
ANALISIS PERBEDAAN UPAH PEREMPUAN DAN PRIA DILIHAT MELALUI PERSPEKTIF HUKUM KETENAGAKERJAAN Bunga Aldila Putri; Fandhika Al Khairi; Naqiya Alivia Choirunnisa; Deni Kurniawan
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 4 No. 8 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v4i8.3711

Abstract

Pengupahan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pemberi kerja yang terikat oleh suatu perjanjian kerja dengan pekerja. Pengupahan yang diberikan dapat berupa uang maupun sembako sebagai bentuk pemenuhan kehidupan sehari-hari. Pada kenyataannya terdapat perbedaan pengubahan bagi pekerja laki-laki dan perempuan. Penyebab dari adanya perbedaan ini dengan alasan bahwa laki-laki ialah tulang punggung keluarga yang berkewajiban untuk menghidupi dan menafkahi keluarga yang sudah dibangun. Adanya bentuk diskriminasi terhadap perempuan dapat memperluas pemikiran patriarki di Indonesia. Topik yang tepat dalam pembahasan penelitian ini akan membahas berkaitan dengan bagaimana faktor serta alasan pemberlakuan perbedaan upah antara perempuan dan laki-laki serta bagaimana dampak dari adanya perbedaan upah antara perempuan dan laki-laki. Bentuk penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang terfokus dan meneliti pada penerapan asas-asas dan aturan hukum yang tersedia pada studi kepustakaan. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami lebih lanjut mengenai alasan perbedaan upah yang terjadi.
Urgensi Pendaftaran Hak Merek Untuk Memberikan Perlindungan Hukum Bagi Perusahaan Startup: Studi Kasus Usaha Rintisan Fieldbois Terrace,Wear Najna Ainis Mutiara; Devara Qeentarizha Proyoga; Yuanita Fatma Anisa; Fandhika Al Khairi; Yusuf Taufiqurahman
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 6 (2024): GJMI - JUNI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i6.564

Abstract

Pendaftaran hak merek menjadi semakin penting di era digital, terutama bagi perusahaan startup yang rentan terhadap isu pelanggaran merek. Penelitian ini membahas urgensi pendaftaran hak merek untuk memberikan perlindungan hukum bagi perusahaan startup, dengan studi kasus pada usaha rintisan Fieldbois Terrace dan Wear. Pendaftaran merek merupakan langkah penting yang harus diambil oleh startup untuk melindungi identitas dan keunikan produk mereka. Tanpa pendaftaran, startup rentan terhadap pencurian merek dan persaingan tidak sehat, yang dapat merugikan mereka secara finansial dan reputasi. Studi kasus ini menunjukkan bahwa pendaftaran merek memberikan hak eksklusif kepada pemilik untuk menggunakan dan melindungi merek mereka dari penyalahgunaan oleh pihak lain. Hal ini juga membantu dalam membangun kepercayaan konsumen dan meningkatkan nilai bisnis secara keseluruhan. Dengan demikian, penelitian ini menekankan pentingnya pendaftaran merek sebagai langkah strategis untuk mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan startup di pasar yang kompetitif. Selain itu, dengan adanya perlindungan hukum yang memadai, startup dapat lebih fokus pada inovasi dan pengembangan produk tanpa khawatir akan risiko pelanggaran merek. Penelitian ini juga menggarisbawahi bahwa pendaftaran merek tidak hanya memberikan perlindungan tetapi juga dapat menjadi aset yang berharga dalam meningkatkan daya saing dan daya tarik bagi investor. Oleh karena itu, memahami prosedur dan manfaat pendaftaran merek adalah kunci bagi startup untuk mencapai kesuksesan jangka panjang di lingkungan bisnis yang dinamis dan terus berkembang.