Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Fashal dan Washal sebagai Pemisah dan Penghubung Kalimat dalam Surat As-Sajadah Ayat 2 dan 4 Azlan Nasution; Nafis Hasibuan
Perspektif : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Bahasa Vol. 2 No. 4 (2024): Desember : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Bahasa
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/perspektif.v2i4.1982

Abstract

This study examines the use of fashl and washl as linguistic devices that have an important role in forming the structure and meaning of sentences in Surah As-Sajadah verses 2 and 4. Through in-depth text analysis, this study attempts to reveal how the use of fashl and washl can influence the understanding of the messages conveyed in these verses. The results of the study show that fashl and washl not only function as mechanical tools to connect or separate sentences, but also have deep aesthetic and meaningful dimensions. This study is expected to contribute to the development of Qur'anic studies, especially in the field of balaghah science.
ANALISIS FASHOL DAN WASHOL DALAM SURAT AS SAJADAH AYAT 2 DAN 4 Hasibuan, Nafis; Azlan Nasution
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v9i1.8812

Abstract

Tujuan artikel ini adalah untuk menganalisia Fashl dan Washl yang terdapat dalam surah As-Sajdah ayat 2 dan 4. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research), yang melibatkan serangkaian kegiatan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bawha Fashl (Pemutusan) pada ayat-ayat tersebut menunjukkan bagaimana pemisahan kalimat memberi penekanan pada ide atau pesan yang berbeda dalam setiap ayat. Washl (Penyambungan) pada ayat-ayat tersebut menggambarkan keterkaitan antara kalimat yang satu dengan yang lain. Penggunaan fashl dan washl dalam kedua ayat ini memperkuat struktur kebahasaan Al-Qur'an, membantu penekanan makna dan menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan efektif, sesuai dengan konteks komunikasi antara Allah dan umat-Nya. Penggunaan fashl dan washl ini juga mendukung pemahaman tentang keesaan Allah, penciptaan-Nya, dan peringatan kepada umat manusia untuk merenungkan kekuasaan-Nya.
Analisis Q.S At-Taubah Ayat 60 Mengenai Hukum Dan Yang Berhak Menerima Zakat Mutya Ramadhanti; Erliani Syafitri Nasution; Azlan Nasution
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 6 (2024): GJMI - JUNI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i6.571

Abstract

Penelitian ini menganalisis Q.S At-Taubah ayat 60 untuk memahami hukum dan pihak-pihak yang berhak menerima zakat. Pokok masalah dalam penelitian ini adalah ketidakjelasan dan ketidaktahuan masyarakat mengenai siapa saja yang berhak menerima zakat berdasarkan ayat tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai ketentuan zakat dalam Islam menurut ayat tersebut. Metode yang digunakan adalah analisis teks Al-Quran dengan pendekatan tafsir dan studi literatur terkait. Data yang digunakan meliputi terjemahan ayat, tafsir dari berbagai ulama, serta literatur hukum Islam. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Q.S At-Taubah ayat 60 secara eksplisit menyebutkan delapan golongan yang berhak menerima zakat: fakir, miskin, amil zakat, muallaf, riqab (budak), gharim (orang yang berhutang), fi sabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah), dan ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal). Penelitian ini memperkuat pemahaman bahwa zakat memiliki peran penting dalam kesejahteraan sosial dan penegakan keadilan ekonomi dalam masyarakat Islam