Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS FASHOL DAN WASHOL DALAM SURAT AS SAJADAH AYAT 2 DAN 4 Hasibuan, Nafis; Azlan Nasution
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 9 No. 1 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v9i1.8812

Abstract

Tujuan artikel ini adalah untuk menganalisia Fashl dan Washl yang terdapat dalam surah As-Sajdah ayat 2 dan 4. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research), yang melibatkan serangkaian kegiatan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bawha Fashl (Pemutusan) pada ayat-ayat tersebut menunjukkan bagaimana pemisahan kalimat memberi penekanan pada ide atau pesan yang berbeda dalam setiap ayat. Washl (Penyambungan) pada ayat-ayat tersebut menggambarkan keterkaitan antara kalimat yang satu dengan yang lain. Penggunaan fashl dan washl dalam kedua ayat ini memperkuat struktur kebahasaan Al-Qur'an, membantu penekanan makna dan menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan efektif, sesuai dengan konteks komunikasi antara Allah dan umat-Nya. Penggunaan fashl dan washl ini juga mendukung pemahaman tentang keesaan Allah, penciptaan-Nya, dan peringatan kepada umat manusia untuk merenungkan kekuasaan-Nya.
Ijaz Alquran Menurut Pandangan Ulama Kontemporer Siregar, Idris; Salsabila, Indah; Hasibuan, Nafis; Nurfadila
JIS: Journal Islamic Studies Vol. 2 No. 2 (2024): April-Juli 2024
Publisher : Yayasan Pendidikan Tanggui Baimbaian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ijaz Alquran merupakan konsep yang mengacu pada kemukjizatan dan keajaiban Alquran yang tidak dapat ditandingi oleh manusia, baik dari segi bahasa, sastra, maupun isi yang terkandung di dalamnya. Ulama kontemporer memiliki pandangan yang beragam mengenai Ijaz Alquran, yang melibatkan aspek linguistik, ilmiah, dan historis. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi pandangan ulama kontemporer tentang Ijaz Alquran, dengan fokus pada bagaimana mereka menafsirkan dan memahami keunikan serta keistimewaan Alquran dalam konteks modern. Para ulama seperti Quraish Shihab, Hamka, dan Maulana Amin menekankan pentingnya memahami Alquran bukan hanya dari segi kebahasaan, tetapi juga dari perspektif ilmiah dan sosial. Quraish Shihab, dalam karyanya “Tafsir Al-Misbah,” mengungkapkan bahwa kemukjizatan Alquran terletak pada kemampuan wahyu ini untuk selalu relevan dengan perkembangan zaman, mampu menjawab tantangan dan persoalan kontemporer. Sementara itu, Hamka dalam “Tafsir Al-Azhar” menekankan pada keindahan bahasa dan retorika Alquran yang melampaui karya sastra manusia. Selain itu, pandangan ilmiah tentang Ijaz Alquran juga mendapat perhatian khusus. Para ulama kontemporer sering mengaitkan ayat-ayat Alquran dengan temuan ilmiah modern sebagai bukti kemukjizatan Alquran. Misalnya, ayat-ayat yang menggambarkan proses penciptaan manusia, fenomena alam, dan kosmologi sering kali diinterpretasikan sebagai bukti bahwa Alquran memiliki pengetahuan yang melampaui zaman ketika wahyu diturunkan. Dengan demikian, Ijaz Alquran dalam pandangan ulama kontemporer mencakup berbagai dimensi yang saling melengkapi. Studi ini menyimpulkan bahwa pemahaman yang komprehensif tentang Ijaz Alquran memerlukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan linguistik, ilmu pengetahuan, dan kajian sosial-historis. Hal ini menunjukkan bahwa Alquran memiliki keunikan dan keistimewaan yang abadi, relevan sepanjang masa, dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu.