Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerbitan Modul Peran Ayah Terhadap Perkembangan anak Dalam Program KKN: Tantangan Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Tentang Pencegahan Stunting di Desa Curahkalong Jiaulhaq Hisyam Annajam; Aita Rahma Dewati; Sofi Arifiana Mawadah; Moh. Arif Nur Reza Sayyidul Latif; Nanda Aprilia; Regita Putri Cahyani; Intan Permatasari; Putri Rahmatika Reyhan Besari; Irna Melani Putri; Romadhon Fahmi Putra; Regita Anggi Olivia Pramesti; Nur Moch Alif Julianto BPS; Putri Handayani; Pascalian Hadi Pradana
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 8 (2024): GJMI - AGUSTUS
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i8.887

Abstract

Penerbitan modul peran ayah dalam tumbuh kembang anak merupakan salah satu inisiatif utama dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan stunting. Stunting merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia, terutama di daerah pedesaan dimana pengetahuan dan peran ayah dalam membesarkan anak seringkali diabaikan. Modul ini bertujuan untuk memberikan panduan praktis kepada para ayah untuk mendukung tumbuh kembang anak sejak usia dini, dengan fokus pada nutrisi, stimulasi psikologis, dan partisipasi aktif dalam mengasuh anak. Studi ini menganalisis tantangan yang dihadapi dalam penerbitan dan penerapan modul, antara lain resistensi budaya, kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya peran ayah, dan kendala logistik dalam sosialisasi modul. Hasil dari program KKN ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat tantangan, penggunaan modul ini berpotensi meningkatkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan dan menurunkan risiko stunting pada anak di wilayah sasaran Masuk secara signifikan. Dengan demikian, menyimpulkan pentingnya pendekatan komprehensif dan berkelanjutan dalam melibatkan ayah dalam upaya pencegahan stunting, dan perlunya kolaborasi antara pemerintah, ilmu pengetahuan, dan masyarakat untuk mendukung keberhasilan program ini.
PROSES PENGURUSAN PIUTANG NEGARA PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG (KPKNL) JEMBER Siti Indah Purwaning Yuwana; Nuzulia Qur’Ani; Fitria Mastur; Romadhon Fahmi Putra
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 2 No. 02 (2024): MARET 2024
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Piutang juga dapat merujuk pada jumlah tagihan atau tuntutan yang dilakukan pihak lain terhadap uang, jasa, atau barang yang timbul dari perjanjian yang terjadi di masa lalu. Perjanjian antar badan hukum menimbulkan hak dan kewajiban bersama. Piutang adalah hak atas pembayaran dan hutang adalah kewajiban yang harus dibayar, dinyatakan dalam suatu jumlah. Dengan demikian dapat disimpulkan Piutang Negara adalah negara mempunyai hak untuk menerima pembayaran yang timbul karena adanya perjanjian antara dua badan hukum. Sedangkan menurut PMK No. 240/PMK.06/2016 Piutang Negara adalah jumlah yang wajib dibayarkan kepada pemerintah berdasarkan perjanjian, perintah atau sebab-sebab lain. Panitia Pengurusan Piutang Negara (PUPN) merupakan panitia yang bertugas untuk menangani Piutang Negara yang pengelolaannya diserahkan kepada badan-badan instansi atau badan-badan yang dikuasai langsung atau tidak langsung oleh negara, dan menghasilkan produk hukum. Piutang Negara tingkat pertama diselesaikan oleh instansi atau badan terkait. Apabila pelunasan debitur tidak berhasil karena debitur tidak bersedia membayar, maka penyelesaiannya dapat dilimpahkan kepada panitia urusan Piutang Negara. Permohonan pelimpahan pengurusan Piutang Negara harus diajukan secara tertulis kepada Panitia Cabang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) yang wilayah cakupannya meliputi tempat tinggal penyerah piutang, disertai resume dan dokumen. Tahap-tahap dlam Pengurusan Piutang negara meliputi, penyerahan Piutang Negara, Penerimaan atau Penolakan Pengurusan Piutang Negara, Panggilan, Pernyataann Bersama, Penetapan Jumlah Piutang Negara (PJPN), Surat Paksa, Penyitaan, Lelang, Penetapan Piutang Negara Sementara Belum Dapat Ditagih (PSBDT), dan Piutang Negara Selesai. Metode yang digunakan dalam pekasanaan pengabdian ini yaitu metode wawancara dan kepustakaan. Tujuan dari pengabdian ini yaitu untuk mengetahui tentang proses demi proses dalam pengurusan Piutang Negara yang mungkin banyak dari orang yang tidak tahu bahkan tidak mengerti apa itu Piutang Negara dan proses pengurusan Piutang Negara.