Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN ATURAN MAKAN (FEEDING RULES) TERHADAP STATUS GIZI SISWA TK BUNDA MULIA SCHOOL Farah, Fransiska; Hansen, Hansen; Kakalang, Rafennia
Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmmpk.v3i1.25352

Abstract

Beban gizi ganda di Indonesia berupa stunting, gizi lebih, dan obesitas masih cukup tinggi. Salah satu faktor penyebabnya adalah penerapan aturan makan yang tidak benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan feeding rules terhadap status gizi anak usia sekolah taman kanak-kanak Bunda Mulia School (BMS). Data diambil lewat pengukuran antropometri di sekolah dan pengisian kuesioner kuesioner elektronik oleh orang tua. Feeding rules dinilai berdasarkan 7 komponen dengan skor feeding rules baik/cukup (4-7 jawaban ya) dan tidak baik (skor<=3). Studi analitik potong lintang komparatif kategorik tidak berpasangan dilakukan pada 54 siswa dengan rentang usia 57-61 bulan, 28 laki-laki (52%) dan 26 perempuan (48%). Terdapat 48 siswa (88,9%) dengan berat badan (BB) normal, 5 siswa (9,3%) dengan BB lebih dan 1 siswa (1,8%) mempunyai BB sangat lebih. Pengukuran tinggi badan (TB) menunjukkan 52 siswa (96,3%) TB normal, 1 siswa pendek/stunting (1,9%), 1 siswa (1,9%) sangat tinggi. Tidak didapatkan siswa sangat pendek. Mayoritas siswa berstatus gizi baik (46/85,2%), tidak didapatkan status gizi buruk atau kurang, sebagian kecil anak dengan status gizi lebih/overweight (n=6;11,1%) dan obese (n=2;3,7%). Pada keseluruhan siswa TK BMS, penerapan feeding rules yang baik/cukup hampir sebanding dengan yang tidak baik (n=32;59,6% vs n=22;40,74%). Tidak didapatkan hubungan yang signifikan antarapenerapan feeding rules terhadap status gizi siswa TK BMS (Uji Mann-Whitney; p= 0,775; rerata feeding rules yang baik/cukup baik 27,81; feeding rules tidak baik 27,05). Penerapan feeding rules tidak memberikan pengaruh terhadap status gizi siswa TK Bunda Mulia.
ASSESSMENT OF CHILD DEVELOPMENT AGED 6-12 MONTHS USING THE KPSP SCREENING METHOD BASED ON EXCLUSIVE BREASTFEEDING HISTORY SUWANTO, MICHELLE SABATRA; FARAH, FRANSISKA
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol. 8 No. 2 (2025): Al-Iqra Medical Journal: Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/ft77ty64

Abstract

Bayi dalam enam bulan pertama memerlukan ASI Eksklusif untuk membantu dan mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. ASI juga sangat penting untuk perkembangan kognitif , melindunginya dari penyakit, dan meningkatkan hubungan antara ibu dan anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dan perkembangan bayi berusia enam hingga dua belas bulan. Metode skrining yang dikenal sebagai Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) digunakan untuk melakukan pemeriksaan perkembangan bayi. Studi ini memanfaatkan desain analitik potong lintang dan melibatkan 140 bayi di Puskesmas Grogol Petamburan Jakarta Barat berusia 6-12 bulan. Data diperoleh melalui kuesioner formulir Google dan wawancara secara langsung dengan ibu ataupun pengasuh bayi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil bahwa tidak ada hubungan signifikan antara pemberian ASI Eksklusif untuk bayi dan perkembangan bayi (p = 0,157). Ketika menilai perkembangan bayi, berbagai faktor harus dipertimbangkan, seperti frekuensi dan jumlah pemberian ASI, nutrisi berupa MPASI (Makanan Pendamping ASI), stimulasi, pola asuh orang tua, dan lingkungan. Maka, penting bagi setiap orang tua untuk diberi informasi mengenai pentingnya memberikan ASI Eksklusif guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Berbagai faktor juga harus dipertimbangkan saat menilai perkembangan bayi, seperti jumlah ASI yang diberikan, nutrisi yang berupa MPASI (Makanan Pendamping ASI), stimulasi, pola asuh orang tua, dan lingkungan. Jadi, sangat penting bagi orang tua untuk tahu tentang pentingnya ASI Eksklusif untuk mendukung tumbuh kembang bayi.
OVERVIEW OF MOTHER’S KNOWLEDGE ABOUT EXCLUSIVE BREASTFEEDING AND INFANT WEIGHT GROTWH AT THE GROGOL HEALTH CENTER IN JAKARTA PANGARIBUAN, CAROLINA OCTAVIANA; FARAH, FRANSISKA
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol. 8 No. 2 (2025): Al-Iqra Medical Journal: Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/vfmb8460

Abstract

Exclusive breastfeeding is first and main food for infants 0-6 months. Exclusive breastfeeding is the provision of breast milk without providing adiitional. Breast milk is rich in carbohydrates, proteins, fats, vitamins and minerals that are important in infant weight growth which can be measured by the WHO weight-for-age curve. Weight is appropriate for age if the line is <2SD sd - 2SD. This study aims to determine the effect level of maternal knowledge about exclusive breastfeeding on infant weight growth. Cross sectional observational analytic research was conducted at Puskesmas Grogol Petamburan in March-April 2025 on 83 subjects. Subject selection used non-random sampling technique. Inclusion criteria were mothers who have children age of 0 and 6 months at Puskesmas Grogol. Mothers who gave formula milk to their babies were the exclusion criteria. The study has been completed with permission and ethical review of research. Data were collected by measuring body weight, direct interviews, and previous weight data from the Maternal and Child Health book. Weight data was measured using the WHO BB/U curve and then processed with SPSS with other data. The statistical test used was chi-square. Exclusive breastfeeding knowledge level was good 63.9% and not good 37.3%. Infants with age-appropriate weight 53% and overweight 36.1%. There was a significant relationship between the level of maternal knowledge about exclusive breastfeeding and infant weight growth (p value 0.034) and prevalence risk ratio (PRR) 1.567. The conclusion of this study is that maternal understanding of exclusive breastfeeding is important in infant weight growth.
THE RELATIONSHIP BETWEEN MATERNAL INCOME AND KNOWLEDGE LEVEL ABOUT STUNTING AMONG TODDLERS AT JATIMAKMUR INTEGRATED HEALTH POST BEKASI SUJUDI, IVANA SHAFA KHALISYA; FARAH, FRANSISKA
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol. 8 No. 2 (2025): Al-Iqra Medical Journal: Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/cahnaf90

Abstract

Kegagalan pertumbuhan pada anak usia dini, yang dikenal sebagai stunting, terjadi ketika kebutuhan nutrisi anak tidak terpenuhi secara konsisten dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kekurangan asupan gizi kronis, di mana konsumsi makanan harian tidak mencukupi untuk mendukung proses tumbuh kembang secara optimal. Untuk menilai status pertumbuhan anak, WHO menyediakan indikator standar, salah satunya adalah Z-score tinggi badan menurut usia (Height-for-Age Z-score/HAZ). Anak dikategorikan mengalami stunting apabila nilai HAZ kurang dari -2 standar deviasi, dan masuk dalam kategori stunting berat jika nilainya di bawah -3 standar deviasi. Stunting bukan disebabkan oleh satu faktor tunggal, melainkan merupakan hasil dari interaksi berbagai faktor kompleks, terutama keterbatasan ekonomi keluarga dan rendahnya pengetahuan ibu mengenai gizi anak—keduanya berpotensi membatasi akses terhadap makanan bergizi dan layanan kesehatan yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kondisi ekonomi keluarga dan pengetahuan gizi ibu dengan kejadian stunting pada anak balita di Posyandu Jatimakmur, Bekasi. Penelitian dilaksanakan pada Januari hingga Maret 2025 dengan menggunakan desain studi potong lintang (cross-sectional) dan melibatkan 135 anak balita yang dipilih secara acak. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran tinggi dan berat badan anak, serta penyebaran kuesioner daring yang diisi oleh pengasuh anak. Penelitian ini telah memperoleh izin resmi dan persetujuan etik sebelum pelaksanaannya. Analisis data dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS dengan uji Chi-Square dan Fisher’s Exact. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga yang rendah memiliki hubungan signifikan dengan angka kejadian stunting (p = 0,013; PRR = 4,167). Selain itu, tingkat pengetahuan ibu mengenai gizi juga terbukti berperan penting dalam menentukan status gizi anak. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa keterbatasan sumber daya ekonomi keluarga dan kurangnya pemahaman ibu terkait gizi anak memiliki keterkaitan yang signifikan dengan kasus stunting pada balita di wilayah Posyandu Jatimakmur, Bekasi.
Hubungan Gejala Klinis dengan Neutrofil-Limfosit Rasio (NLR) pada Anak dengan Covid-19 di Rumah Sakit H.Abdul Manap Kota Jambi Hutabarat, Okto Dolin; Farah, Fransiska
Majalah Kedokteran Andalas Vol. 47 No. 3 (2024): MKA July 2024
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v47.i3.p260-264.2024

Abstract

Latar belakang: Neutrophil-to-Lymphocyte Ratio (NLR) dipertimbangkan sebagai penanda inflamasi untuk menilai derajat klinis COVID-19 pada anak, namun data lokal masih terbatas.Objektif: Menilai hubungan antara gejala/derajat klinis dengan NLR pada anak dengan COVID-19.Metode: Studi analitik korelatif dengan desain potong lintang menggunakan data rekam medis sekunder pasien pediatrik terkonfirmasi COVID-19 yang dirawat di ruang isolasi RS H. Abdul Manap, Kota Jambi, Januari–Juli 2021. Variabel utama: derajat klinis dan NLR (cut-off 3,13). Analisis menggunakan uji korelasi serta estimasi kekuatan hubungan.Hasil: Mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki (55,1%), berderajat klinis ringan (87,7%), dan memiliki NLR <3,13 (98%). Terdapat korelasi lemah namun bermakna antara derajat klinis (ringan–sedang) dan NLR (r=0,386; p=0,006).Kesimpulan: Derajat klinis COVID-19 pada anak berkorelasi lemah tetapi signifikan dengan NLR, dengan sebagian besar kasus ringan menunjukkan NLR <3,13. NLR berpotensi sebagai penanda pendukung stratifikasi klinis; diperlukan penelitian prospektif dengan ukuran sampel memadai untuk memvalidasi temuan ini.      
Association Between Feeding Guidelines and Stunting Among Children Aged 6–24 Months Tasya, Sulistia; Farah, Fransiska
J-Kesmas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat (The Indonesian Journal of Public Health) Vol 12, No 2 (2025): October 2025
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/j-kesmas.v12i2.13769

Abstract

Stunting is a chronic nutritional problem commonly found in children aged 6–24 months due to prolonged inadequate nutrient intakeAnother factor contributing to stunting is suboptimal feeding practices. This study measures the quality of feeding (feeding rules) through three key aspects: consistency of meal schedules, responsive feeding techniques, and mealtime environment arrangement. The assessment in this study uses a questionnaire based on Chatoor's scale of 1-9, where a score of 7-9 indicates good practices, 4-6 falls into the moderate category, and 0-3 signifies low quality. This study aimed to determine the relationship between feeding rules and stunting among children aged 6–24 months at Grogol Petamburan Health Center, West Jakarta. Using a cross-sectional design and quantitative approach, the study involved 133 mothers and their children, selected through total sampling. Data were collected via questionnaires and anthropometric measurements. Results showed that 21.8% of children were stunted. The proportion of stunting was higher among mothers with poor feeding rule practices (36.4%) compared to those with moderate–good practices (17.0%). A significant relationship was found between feeding rules and stunting (p = 0.019; OR = 2.79; 95% CI = 1.157–6.730). It can be concluded that proper feeding rule implementation plays a key role in preventing stunting.