Abstract The socio-economic and cultural conditions of the Minahasa tribe are unique and different from the culture of the Gorontalo tribe. The Minahasa indigenous people’s economic system is based on the principle of kinship. Many Minahasa tribes have transmigrated from North Sulawesi to Gorontalo Province and are settled in Mananggu Sub-district. Administratively, Mananggu Sub-district covers nine villages, including Salilama Village, Kramat Village, Buti Village, Tabulo Village, South Tabulo Village, Mananggu Village, and Kaaruyan Village. One of the villages where there are many Minahasa people is Kaaruyan Village.This study aims to analyze the socio-economic and cultural conditions of the Minahasa tribe in Kaaruyan Village, Mananggu Sub-district, Boalemo Regency, Gorontalo Province. This is a descriptive quantitative study with a spatial and region complex approach. The data collection technique uses questionnaire, interview, and documentation. The level of education is dominated by high school graduates with a percentafe of 42%. Kaaruyan Village is dominated by workers in the agricultural sector with a percentage 42%. The average monthly income of the Minahasa people in Kaaruyan Village is from Rp. 1,000,000 to Rp. 2,000,000, and the Minahasa people in Kaaruyan Village still follow the traditions of the Minahasa ancestors, such as having a wedding ceremony, thanksgiving, the Maengket Dance, and planting seeds. Based on the finding, it is concluded that the Minahasa people in Kaaruyaan Village mostly work in agricultural sector.Keywords: Social-cultural Condition, Minahasa Tribe Abstrak Kondisi sosial ekonomi dan kebudayaan Suku Minahasa memiliki keunikan dan perbedaan tersediri dengan kebudayaan suku Gorontalo. Sistem ekonomi masyarakat adat Minahasa dilandaskan dengan azas kekeluargaan. Suku Minahasa banyak yang melakukan transmigran dari daerah Sulawesi Utara, di Provinsi Gorontalo terdapat di Kecamatan Mananggu banyak Suku Minahasa Mendiami wilayah tersebut. Secara administrasi Kecamatan Mananggu terdapat sembilan desa yaitu Desa Salilama, Desa Kramat, Desa Pontolo, Desa Buti, Desa Tabulo, Desa Tabulo Selatan, Desa Mananggu dan Desa Kaaruyan. Salah satu desa terdapat banyak masyarakat suku Minahasa yaitu Desa Kaaruyan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi sosial ekonomi dan budaya suku Minahasa di Desa Kaaruyan, Kecamataan Mananggu, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Penelitian ini mengunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan pendekatan keruangan dan kompleks wilayah. Data yang dikumpulkan berupa kuisioner, wawancara,dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa Tingkat Pendidikan didominasi oleh masyarakat lulusan SMA/SMK sederajat 48%, Desa Kaaruyan didominasi oleh pekerja dalam sektor pertanian sejumlah 42%. Penghasilan rata-rata perbulan masyarakat Desa Kaaruyan Rp. 1.000.000 sampai Rp. 2.000.000, dan Masyarakat Desa Kaaruyan masih mengikuti tradisi-tradisi yang dilakukan nenek moyang Suku Minahasa, memiliki upacara perkawinan, pengucapan syukur, Tarian Maengket, dan penanaman benih. Dari hasil data dikumpulkan di lapangan dapat disimpulkan bahwa masyarakat minahasa di Desa Karuyaan didominasi oleh pekerja dalam sektor pertanianKata Kunci: Kondisi Sosial, budaya, suku minahasa