Daun kitolod merupakan tumbuhan yang jarang dilirik oleh masyarakat secara umum, tumbuhan ini tumbuh liar dan mudah ditemukan. Daun kitolod (Isotoma longiflora L.) mengandung senyawa seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan politerol. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sediaan facial wash ekstrak etanol daun kitolod dan uji stabilitas fisik serta menguji aktivitasnya terhadap Staphylococcus epidermidis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dimana dilakukan uji stabilitas fisik sediaan facial wash ekstrak etanol daun kitolod (Isotoma longiflora L.) berupa uji organoleptik, pH, homogenitas, daya sebar, daya busa, viskositas, iritasi terhadap kulit, stabilitas penyimpanan, dan aktivitasnya terhadap Staphylococcus epidermidis. Ekstrak etanol daun kitolod (Isotoma longiflora L.) kemudian diformulasikan menjadi sediaan facial wash yang dibuat dalam 3 formulasi yaitu F0:0%, F1:15%, F2:20%. Berdasarkan hasil uji stabilitas fisik Hasil evaluasi uji pH F0, F1, dan F2 berurut adalah 5,3; 5,1 dan 5,1. Hasil uji homogenitas semua formulasi menunjukkan bahwa sediaan homogen. Hasil viskositas F0, F1, dan F2 berurut yaitu 1100 cPs; 553,3 cPs dan 600 Cps. Hasil uji iritasi pada kulit dengan enam sukarelawan menunjukkan tidak terjadi iritasi pada kulit,, hasil uji stabilitas penyimpanan selama 6 siklus atau 12 hari penyimpanan pada suhu bergantian 4°C dan 40°C sediaan tetap stabil, sedangkan pada pengujian aktivitasnya terhadap Staphylococcus epidermidis pada formulasi F1 dan F2 menunjukkan hasil memiliki daya hambat dalam kategori kuat.