Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK FACIAL WASH EKSTRAK ETANOL DAUN KITOLOD (Isotoma longiflora L.) SERTA AKTIVITASNYA TERHADAP Staphylococcus epidermidis Basir, Hernawati; Istianah Purnamasari; Thalib, Muthmainna; A. Tenriugi Daeng Pine; Saldi; Nadia Pratama Nurka Sari
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jurkes.v8i2.190

Abstract

Daun kitolod merupakan tumbuhan yang jarang dilirik oleh masyarakat secara umum, tumbuhan ini tumbuh liar dan mudah ditemukan. Daun kitolod (Isotoma longiflora L.) mengandung senyawa seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan politerol. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sediaan facial wash ekstrak etanol daun kitolod dan uji stabilitas fisik serta menguji aktivitasnya terhadap Staphylococcus epidermidis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dimana dilakukan uji stabilitas fisik sediaan facial wash ekstrak etanol daun kitolod (Isotoma longiflora L.) berupa uji organoleptik, pH, homogenitas, daya sebar, daya busa, viskositas, iritasi terhadap kulit, stabilitas penyimpanan, dan aktivitasnya terhadap Staphylococcus epidermidis. Ekstrak etanol daun kitolod (Isotoma longiflora L.) kemudian diformulasikan menjadi sediaan facial wash yang dibuat dalam 3 formulasi yaitu F0:0%, F1:15%, F2:20%. Berdasarkan hasil uji stabilitas fisik Hasil evaluasi uji pH F0, F1, dan F2 berurut adalah 5,3; 5,1 dan 5,1. Hasil uji homogenitas semua formulasi menunjukkan bahwa sediaan homogen. Hasil viskositas F0, F1, dan F2 berurut yaitu 1100 cPs; 553,3 cPs dan 600 Cps. Hasil uji iritasi pada kulit dengan enam sukarelawan menunjukkan tidak terjadi iritasi pada kulit,, hasil uji stabilitas penyimpanan selama 6 siklus atau 12 hari penyimpanan pada suhu bergantian 4°C dan 40°C sediaan tetap stabil, sedangkan pada pengujian aktivitasnya terhadap Staphylococcus epidermidis pada formulasi F1 dan F2 menunjukkan hasil memiliki daya hambat dalam kategori kuat.
EFEKTIFITAS LOTION EKSTRAK N-HEKSAN DAUN KLUWEK (Pangium edule Reinw) SEBAGAI PEMBASMI KUTU RAMBUT (Pediculus humanus capitis) SECARA INVITRO Thahir, Zakiah; Istianah Purnamasari; Muthmainnah Thalib; Al-Fiyah Kalilah
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jurkes.v8i1.325

Abstract

Tanaman kluwek telah tersebar luas di Indonesia terkhusus di daerah Makassar. Tanaman kluwek mengandung sianida (HCN) dan senyawa dalam tanaman yang bersifat racun diantaranya alkaloid, glikosida, senyawa proten, alkohol, asam organik non amino, tanin, fenol, resinoid, serta terpenoi. Tanaman kluwek selain menjadi insektisida nabati, biji kluwek dapat dibuat bahan atau bumbu masakan dan juga dibuat bahan bakar minyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sediaan hair lotion ekstrak n-heksan daun kluwek (Pangium edule Reinw) sebagai pembasmi kutu rambut. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorium menggunakan metode in vitro yang dilakukan dengan mengamati jumlah kematian kutu rambut di dalam cawan petri yang masing – masing telah di oleskan sediaan hair lotion ekstak n-heksan daun kluwek (konsentrasi 5%, 10%, dan 15%) yang dibandingkan dengan kontrol (-) basis dan kontrol (+) peditox selama 2 jam. Hasil penelitian menunjukkan sediaan hair lotion ekstrak n-heksan daun kluwek dengan konsentrasi 15% yang paling efektif membasmi kutu rambut dengan persentasi kematian kutu sebesar 100% yang sama dengan kontrol (+) peditox yang mampu membasmi 10 kutu dalam waktu ± 20 menit jika dibandingkan dengan kontrol (-) basis dapat membasmi sebanyak 9 kutu dalam waktu 1 jam 40 menit.
UJI AKTIVITAS GEL HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL BUAH BIDARA CINA (Ziziphus jujuba) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli: Uji Aktivitas Gel Hand Sanitizer Ekstrak Etanol Buah Bidara Cina (Ziziphus jujuba) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli Thahir, Zakiah; Yuyun Sri Wahyuni; Istianah Purnamasari; Rahmah Mustarin
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jurkes.v8i2.351

Abstract

Gel Hand sanitizer menupakan suatu produk antiseptik untuk mencegah dan membunuh mikroorganisme yang ada pada telapak tangan. Bahan alami juga dapat dijadikan sebagai zat antibakteri dan dianggap lebih aman dibandingkan dari bahan kimia Karena bahan alami memiliki efek samping yang lebih kecil. Selain itu bahan alami sangat mudah didapatkan oleh masyarakat untuk dijadikan sebagai salah satu alternatif zat antibakteri dalam mengurangi infeksi bakteri pada kulit. Salah satunya adalah buah bidara cina (Zizipus jujuba). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas gel hand sanitizer ekstrak etanol buah bidara cina (Zizipus Jujuba) terhadap pertumbuhan Escherichia coli Dalam Penelitian ini, dibuat formula gel Hand sanitizer dengan perbandingan konsentrasi ekstrak buah bidara 2,5, 3, dan 3,5%. Diuji aktivitas antimikroba dengan metode difusi cakram. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa gel ekstrak etanol buah bidara cina (Zizipus jujuba) dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli dengan efektivitas kuat 19,6 mm pada konsentrasi ekstrak 3,5%.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN OBAT YANG RASIONAL MELALUI PENYULUHAN DAGUSIBU KEPADA DISABILITAS TULI: Increasing Knowledge About Rational Use And Management Of Medications Through Dagusibu Counseling For Deaf Disabilities Istianah Purnamasari; Yuyun Sri Wahyuni; Muthmainnah Thalib; Sulaiman; Ainun Jariah; Sri Widyastuti; Muhammad Taufik Duppa; Anshari Masri; Andri Anugerah Pratama; Basir, Hernawati
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT YAMASI Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Yamasi
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jpmy.v2i2.328

Abstract

Knowledge about treatment should be known by all people, including the deaf community. The increase in self-medication by people can result in the risk of using the wrong medication and irrational therapy if they are not equipped with adequate knowledge. The high rate of self-medication in the community is due to the lack of public knowledge regarding the proper and correct use of medicines.lack of information obtained from health workers, as well as a lack of public awareness and ability to seek information through available information sources.The DAGUSIBU program exists as an effort to increase public knowledge in using and managing drugs. This service activity aims to determine the difference in changes in knowledge before and after counseling. The method used is a quantitative method with designquasi experimental with one group pre and post test design with methodactive and participatory learning. Increasing knowledge about the rational use and management of medicines through Dagusibu counseling for the deaf and disabled community has been carried out well, the total number of participants was 44 people consisting of men and women with the highest age group being 30-50 years.61,36 %, Average Education LevelSMP (40%) or as many as 18 people. The extension activities carried out have increased participants' knowledge from previously 4.55% and after the activity it increased to 45.45%.