Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Identifikasi Mutu Fisik Sediaan Sabun Padat Kulit Buah Pisang Ambon dan Aktivitasnya terhadap Staphylococcus epidermidis Basir, Hernawati; Zulfahmi Hamka; Sunarti; Hardianti; A. Tenriugi Daeng Pine
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Farmasi Edisi Juni
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jfuinam.v11i1.35358

Abstract

The processing of bananas is limited to the utilization of the fruit, so that it produces waste in the form of the skin. Basically, this banana rinds waste can be used as an ingredient for making traditional product preparations. This is because the banana rind contains several chemical compounds that have properties. Banana rinds contains glycosides, saponins, tannins, and flavonoids that can inhibit pathogenic bacteria so that it can be used as an antibacterial. To increase the use value of banana rinds waste, further processing is needed, for example in the manufacture of soap preparations.flavonoids that can inhibit pathogenic bacteria so that it can be used as an antibacterial. To increase the use value of banana rinds waste, further processing is needed, for example in the manufacture of soap preparations. This study aims to determine the physical quality of the formulation of bar soap from the ethanol extract of Ambon banana rinds (Musa paradisiaca Var. Savientum (L.) Kunt) concentrations of 5% (F1) and 10% (F2). In this study, the physical quality of soap preparations were tested in the form of organoleptic tests, namely color, odor, and shape, pH test, foaming power test, and hardness test. The ethanol extract of Ambon banana rinds was obtained by maceration method and then formulated into solid soap preparations. Based on the research, the results showed that the preparation of bar soap from the ethanolic extract of banana rinds with a concentration of 5% (F1) and 10% (F2) met the physical quality test, namely organoleptic F1 and F2 had a dark brown color, a distinctive odor and had a solid shape, pH soap preparations F1 9 and F2 8, the height of foam for soap preparations F1 and F2 is 100 mm, and the hardness test for soap F1 is 0.6 scale and F2 is 0.5 scale.
FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK FACIAL WASH EKSTRAK ETANOL DAUN KITOLOD (Isotoma longiflora L.) SERTA AKTIVITASNYA TERHADAP Staphylococcus epidermidis Basir, Hernawati; Istianah Purnamasari; Thalib, Muthmainna; A. Tenriugi Daeng Pine; Saldi; Nadia Pratama Nurka Sari
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jurkes.v8i2.190

Abstract

Daun kitolod merupakan tumbuhan yang jarang dilirik oleh masyarakat secara umum, tumbuhan ini tumbuh liar dan mudah ditemukan. Daun kitolod (Isotoma longiflora L.) mengandung senyawa seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan politerol. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi sediaan facial wash ekstrak etanol daun kitolod dan uji stabilitas fisik serta menguji aktivitasnya terhadap Staphylococcus epidermidis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dimana dilakukan uji stabilitas fisik sediaan facial wash ekstrak etanol daun kitolod (Isotoma longiflora L.) berupa uji organoleptik, pH, homogenitas, daya sebar, daya busa, viskositas, iritasi terhadap kulit, stabilitas penyimpanan, dan aktivitasnya terhadap Staphylococcus epidermidis. Ekstrak etanol daun kitolod (Isotoma longiflora L.) kemudian diformulasikan menjadi sediaan facial wash yang dibuat dalam 3 formulasi yaitu F0:0%, F1:15%, F2:20%. Berdasarkan hasil uji stabilitas fisik Hasil evaluasi uji pH F0, F1, dan F2 berurut adalah 5,3; 5,1 dan 5,1. Hasil uji homogenitas semua formulasi menunjukkan bahwa sediaan homogen. Hasil viskositas F0, F1, dan F2 berurut yaitu 1100 cPs; 553,3 cPs dan 600 Cps. Hasil uji iritasi pada kulit dengan enam sukarelawan menunjukkan tidak terjadi iritasi pada kulit,, hasil uji stabilitas penyimpanan selama 6 siklus atau 12 hari penyimpanan pada suhu bergantian 4°C dan 40°C sediaan tetap stabil, sedangkan pada pengujian aktivitasnya terhadap Staphylococcus epidermidis pada formulasi F1 dan F2 menunjukkan hasil memiliki daya hambat dalam kategori kuat.
UJI PARAMETER SPESIFIK DAN NONSPESIFIK EKSTRAK ETANOL DAUN PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) A Tenriugi Daeng Pine; Basir, Hernawati; Muh. Anwar
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1110.997 KB) | DOI: 10.59060/jurkes.v7i1.250

Abstract

Tanaman pisang kepok (Musa paradisiaca L.) telah dikenal memiliki banyak efek farmakologi dan digunakan sebagai obat tradisional. Salah satu dari tanaman yang dimanfaatkan di masyarakat adalah daunnya sebagai pembungkus makanan sebagai penambah cita rasa ternyata memiliki khasiat sebagai antioksidan dan antimikroba. Agar dapat dijadikan sebagai bahan baku obat tradisional maka perlu dilakukan uji parameter spesifik dan nonspesifik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai parameter spesifik dan nonspesifik dari ekstrak etanol daun pisang kepok diperoleh dengan cara ekstraksi dengan menggunakan etanol 96% metode maserasi dan menghasilkan nilai rendamen sebanyak 4,62%. Dilakukan pengujian parameter spesifik dan nonspesifik yaitu uji organoleptik, uji senyawa larut air dan etanol, dan uji susut pengeringan. Ekstrak daun pisang kepok yang dihasilkan merupakan ekstrak kental, berwarna coklat tua, memiliki bau khas, dan rasanya pahit. Kadar senyawa yang terlarut pada air sebesar 66,66%±6%, sedangkan kadar senyawa yang larut etanol sebesar 57,33%±2,08%. Dan kadar susut pengeringannya sebesar 3,95%±1%.
GAMBARAN ALUR PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN PERBEKALAN FARMASI DI APOTEK ASYURA MEDIKA DESA PANCIRO KABUPATEN GOWA Basir, Hernawati; Wahyuni, Yuyun Sri; Amanda Eka Pratiwi
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jurkes.v7i2.290

Abstract

Management of pharmaceutical supplies is a system that plays an important role in improving pharmaceutical services. Management of pharmaceutical supplies is a cycle of activities starting from planning, procurement, receipt, storage, distribution, control, recording, and reporting, deletion, monitoring and evaluation. In the management of pharmaceutical supplies, one of the important things that is very influential is the reception and storage of pharmaceutical supplies. This research is a type of descriptive research with a qualitative approach. Data collection techniques using a system of observation, interviews and documentation. The results of this study are the acceptance at the Asyura Medika Pharmacy reaches a percentage of 86% and storage reaches a percentage of 100% including the very good category so that it can be said that the receipt and storage is in accordance with Standard Operating Procedures
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT BUAH SALAK PONDOH (Salaccae edulis Reinw) MENJADI SEDIAAN SAMPO DAN AKTIVITASNYA TERHADAP Staphylococcus epidermidis DAN Candida albicans Wahyuni, Yuyun Sri; Basir, Hernawati; Riskayanti Puspita Sari; Asamaul Husna
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jurkes.v8i1.324

Abstract

Di Provinsi Sulawesi Selatan, tanaman salak pondoh banyak dijadikan obat. Banyak orang hanya memakan buahnya dan membuang kulitnya, karena menganggap kulit buah salak pondoh tidak bermanfaat. Kulit buah salak pondoh memiliki kandungan yaitu flavonoid, saponin, tanin, fenol, terpenoid dan alkaloid. Kandungan saponin berfungsi sebagai pembentuk busa dan flavonoid berfungsi mempercepat pertumbuhan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan sampo dari ekstrak etanol kulit buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw) dan uji stabilitas sampo serta menguji aktivitas sediaan sampo ekstrak etanol kulit buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw) terhadap pertumbuhan Staphylococcus epidermidis dan Candida albicans. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium, dibuat formulasi sampo ekstrak etanol kulit buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw) menjadi empat formulasi dengan masing-masing konsentrasi yaitu F0: 0%, F1: 10%, F2: 15% dan F3 :20%. Uji stabilitas fisik sediaan sampo ekstrak etanol kulit buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw) meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya busa, uji viskositas, uji alkali bebas dan uji stabilitas penyimpanan. Hasil uji alkali bebas menunjukkan semua formulasi mengandung alkali. Hasil uji stabilitas penyimpanan selama 6 siklus atau 12 hari pada suhu 4oC dan 40oC semua formulasi sediaan tetap stabil. Untuk hasil uji organoleptic dan uji homogenitas tetap stabil, untuk uji pH dan daya busa terjadi penurunan serta uji viskositas terjadi kenaikan setelah dilakukannya cycling test tetapi tetap memenuhi syarat SNI. Sedang pada pengujian aktivitas Staphylococcus epidermidis pada F1 10% luas zona hambat yang dihasilkan rata-rata sebesar 32,93 mm, pada F2 15% luas zona hambat yang dihasilkan sebesar 28,56 mm, dan pada F3 20% luas zona hambat yang dihasilkan adalah 20,93 mm. Sedangkan pada pengujian Candida albicans F1 10% luas zona hambat rata-rata 24,61 mm, F2 15% luas zona hambat rata-rata 25,94 mm, F3 luas zona hambat sebesar 19,44 mm Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol kulit buah salak pondoh (Salacca edulis Reinw) memenuhi syarat uji stabilitas fisik dan dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus epidermidis ketiga pengukuran daya hambat masing-masing formulasi dikategorikan memiliki luas zona hambat sangat kuat sedangkan pa pengujian aktivitas pada Candida Albicans F1 dan F2 memiliki zona hambat yang sangat kuat sedang pada F3 memiliki zona hambat kuat
DISTRIBUSI PENGGUNAAN BERAGAM JENIS VAKSIN COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GENTUNGAN, DESA GENTUNGAN, KECAMATAN BAJENG BARAT, KABUPATEN GOWA TAHUN 2022 Basir, Hernawati; Yuyun Sri Wahyuni; Delvi SJP; A Tenriugi Daeng Pine; Istiana Purnamasari
Jurnal Kesehatan Yamasi Makassar Vol 9 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jurkes.v9i2.396

Abstract

In December 2019, Wuhan City in Hubei Province, China, became the epicenter of a novel coronavirus outbreak, later identified as SARS-CoV-2, the causative agent of COVID-19. Common symptoms of COVID-19 infection include fever, cough, and shortness of breath. This study aimed to determine the percentage distribution of various COVID-19 vaccine types administered at the Gentungan Public Health Center. Employing a non-experimental, descriptive approach, this research analyzed existing data without intervention on test subjects, utilizing a retrospective data collection method. The study population comprised 9,000 individuals, from which a sample of 383 participants was selected. The results indicated the following distribution of vaccine usage: Sinovac was administered to 236 individuals (61.61%), Pfizer to 61 individuals (15.92%), Moderna to 53 individuals (13.83%), and AstraZeneca to 33 individuals (8.61%). Sinovac was the most frequently administered vaccine, likely due to its ample availability and the lack of choice afforded to the public regarding vaccine selection.
EDUKASI KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT DIABETES PADA SASARAN POSYANDU TERATAI III, KELURAHAN TAMARUNANG, KECAMATAN SOMBA OPU, KABUPATEN GOWA Hansur, Lismayana; Ami Febriza; Basir, Hernawati
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2025): Nopember 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit diabetes melitus merupakan salah satu masalah kesehatan utama dengan angka kejadian yang terus meningkat di Indonesia maupun secara global. Peningkatan insiden ini dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup, pola makan tinggi gula dan lemak, serta kurangnya aktivitas fisik di masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan sasaran Posyandu Teratai III, Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa mengenai pencegahan diabetes melalui metode edukasi ceramah interaktif dan media leaflet. Metode pelaksanaan meliputi pemberian materi tentang faktor risiko, tanda gejala, pola makan sehat, aktivitas fisik, dan pentingnya deteksi dini diabetes, yang disampaikan secara interaktif dengan sesi tanya jawab. Peserta diberikan leaflet sebagai media pendukung untuk memperkuat pemahaman. Evaluasi dilakukan melalui pre-test dan post-test untuk menilai peningkatan pengetahuan peserta. Hasil menunjukkan adanya peningkatan skor pengetahuan yang signifikan setelah kegiatan edukasi, menandakan efektivitas metode ceramah interaktif dan leaflet dalam meningkatkan pemahaman masyarakat. Edukasi kesehatan berbasis ceramah interaktif dengan dukungan leaflet merupakan strategi yang efisien dan aplikatif untuk diterapkan di tingkat posyandu
RAMUAN HERBAL ALAMI YANG AMAN UNTUK ANAK SEBAGAI ALTERNATIF PENURUN DEMAM DAN PEREDA BATUK PILEK Djajanti, Agust Dwi; Basir, Hernawati; Suhartini; Sukirawati; Thahir, Zakiah
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT YAMASI Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Yamasi
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.091 KB) | DOI: 10.59060/jpmy.v2i1.281

Abstract

Children who experienced cases of acute kidney failure or AKI (acute kidney injury) between the end of August and the beginning of October 2022 in 27 provinces in Indonesia were the victims of the quality of the drug syrup product in a thorough manner, through risk-based sampling and testing, which started with the development of analytical methods EG/DEG contamination testing on finished products. Tests on solvent raw materials suspected of containing EG/DEG beyond the allowable limits were conducted, and it was discovered that EG/DEG that above the threshold might result in acute kidney failure. This is what makes people afraid to give children syrup concoctions that contain chemical medications. To convince the public of the efficacy and safety of herbal concoctions made from medicinal plants found all around us to be used as fever medicine and cough medicine for children, we hope to be able to explain through education that there are alternative herbal remedies that can be used to overcome the events that occurred. inexpensive, hygienic, and simple to prepare. The activity is conducted in the form of counseling and the showing of instructional videos on how to prepare herbal remedies for children's fever, cough, and flu. PKM events were successful and met with enthusiasm positive reaction from the locals of Sombalabella Village, Pattalassang District, Takalar Regency, as shown by the fact that after receiving education, their level of knowledge rose from 65% to 74.2%.
PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING DAN SABUN CUCI PAKAIAN DI DAERAH BONTONOMPO KABUPATEN GOWA Yusriyani; Thahir, Zakiah; A. Tenriugi Daeng Pine; Karim, Harningsih; Agust Dwi Djajanti; Base, Nurul Hidayah; Basir, Hernawati; Sukirawati; Noena, Raymond Arief N; Maulana, Maulana Zulkarnain Imansyah
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT YAMASI Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Yamasi
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jpmy.v2i2.308

Abstract

Kegiatan pembuatan sabun cair cuci piring dan sabun cuci pakaian merupakan hal yang menarik bagi masyarakat karena dapat menambah pengetahuan mengenai cara pembuatan sabun. Sabun cuci piring merupakan bahan yang telah menjadi kebutuhan sehari-hari terutama bagi ibu-ibu rumah tangga. Mahalnya produk sabun cuci piring di pasaran dapat diatasi dengan pembuatan sabun cuci piring sendiri dengan kualitas yang cukup baik dan lebih ekonomis yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk dijual. Dengan adanya sabun pembersih yang dibuat sendiri. Hal ini dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk membeli sabun pembersih pasaran karena sabun yang dibuat lebih murah dan produk sabun yang dihasilkan lebih banyak. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan pelatihan pembuatan sabun cuci piring dan sabun cuci pakaian yang aman digunakan kepada masyarakat daerah Katangka Kabupaten Gowa. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini berupa penyuluhan dan pemberian tutorial pembuatan sabun cuci piring yang disimak langsung oleh peserta yang hadir. Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan pengabdian ini sebanyak 39 orang yang keseluruhannya adalah warga Desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Kegiatan ini memberikan hasil berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat mengenai pembuatan produk sabun cuci piring dan sabun cuci pakaian yang aman digunakan. Kegiatan ini berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan yang dapat menambah keterampilan dan sekaligus menciptakan wirausaha baru dan mandiri dan menjadikanya sebagai peluang bisnis. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pelatihan pembuatan sabun cuci piring dan sabun cuci pakaian dapat menambah pengetahuan dan edukasi masyarakat Desa Katangka Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa dalam pembuatan produk sabun cuci yang aman.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN OBAT YANG RASIONAL MELALUI PENYULUHAN DAGUSIBU KEPADA DISABILITAS TULI: Increasing Knowledge About Rational Use And Management Of Medications Through Dagusibu Counseling For Deaf Disabilities Istianah Purnamasari; Yuyun Sri Wahyuni; Muthmainnah Thalib; Sulaiman; Ainun Jariah; Sri Widyastuti; Muhammad Taufik Duppa; Anshari Masri; Andri Anugerah Pratama; Basir, Hernawati
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT YAMASI Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Yamasi
Publisher : Akademi Farmasi Yamasi Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59060/jpmy.v2i2.328

Abstract

Knowledge about treatment should be known by all people, including the deaf community. The increase in self-medication by people can result in the risk of using the wrong medication and irrational therapy if they are not equipped with adequate knowledge. The high rate of self-medication in the community is due to the lack of public knowledge regarding the proper and correct use of medicines.lack of information obtained from health workers, as well as a lack of public awareness and ability to seek information through available information sources.The DAGUSIBU program exists as an effort to increase public knowledge in using and managing drugs. This service activity aims to determine the difference in changes in knowledge before and after counseling. The method used is a quantitative method with designquasi experimental with one group pre and post test design with methodactive and participatory learning. Increasing knowledge about the rational use and management of medicines through Dagusibu counseling for the deaf and disabled community has been carried out well, the total number of participants was 44 people consisting of men and women with the highest age group being 30-50 years.61,36 %, Average Education LevelSMP (40%) or as many as 18 people. The extension activities carried out have increased participants' knowledge from previously 4.55% and after the activity it increased to 45.45%.