Penurunan angka stunting menjadi salah satu fokus utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia, terutama di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem yang tinggi. Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu wilayah yang menghadapi permasalahan kemiskinan ekstrem dan angka stunting yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan manajemen kemiskinan ekstrem terhadap penurunan angka stunting di Kabupaten Musi Banyuasin. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui Teknik menganalisis reduksi, penyajian data, verifikasi dan dianalisis secara kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kemiskinan ekstrem yang melibatkan berbagai program pemerintah, seperti pemberian bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi keluarga, peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan, serta program peningkatan gizi, memiliki kontribusi signifikan dalam penurunan angka stunting. Meskipun demikian, masih terdapat tantangan dalam implementasi, seperti keterbatasan infrastruktur, kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi, dan kurangnya koordinasi antara berbagai pihak terkait. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan penurunan kemiskinan ekstrem dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Musi Banyuasin dengan mengadopsi prinsip-prinsip pengelolaan manajemen, memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, serta fokus pada peningkatan kualitas pelayanan dasar yang meliputi kesehatan, pendidikan, dan pangan.