Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengaruh Voice Rehabilitation Pada Pasien Kanker Laring (Literature Review) Wirawan, Alfonsius Ade; Fitriani, Fitriani
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 14 No 4 (2023): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v14i4.1789

Abstract

Kanker laring merupakan salah satu tipe kanker kepala dan leher. Salah satu penatalaksanaan pasien kanker laring adalah radioterapi. Akan tetapi, penatalaksanaan ini dapat menyebabkan gangguan suara pada pasien. Untuk itu, dibutuhkan manajemen terapi pasien untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kemampuan suara pasien. Salah satunya adalah rehabilitasi suara. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui keefektifan voice rehabilitation pada pasien kanker laring yang telah menjalani radioterapi berdasarkan literatur terkait. Desain penelitian ini adalah literature review yang disusun menggunakan checklist PRISMA, dengan menggunakan 3 database yaitu ScienceDirect, PubMed dan Sage. Hasilnya didapatkan 9 artikel RCT yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Keseluruhan artikel memberikan temuan bahwa terapi voice rehabilitation memiliki efek yang baik dalam meningkatkan kemampuan suara pasien kanker laring setelah menjalani radioterapi.
Penerapan Intervensi Progressive Muscle Relaxation (PMR) Terhadap Nyeri Pasien Kanker Payudara Usoh, Trivena Veronika; Wirawan, Alfonsius Ade; Larira, Dina Mariana
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 15 No 3 (2024): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v15i3.2339

Abstract

Latar Belakang: Kanker payudara merupakan tumor (benjolan ganas) yang dapat tumbuh di kelenjar susu, saluran kelenjar, dan jaringan penyangga payudara (jaringan lemak, dan jaringan ikat payudara). Pasien kanker payudara merasakan berbagai gejala, antara lain nyeri atau rasa tidak nyaman pada payudara. Salah satu teknik relaksasi sebagai terapi nonfarmakologi yang dapat mengatasi nyeri pada pasien kanker payudara adalah Progressive Muscle Relaxation (PMR). PMR merupakan terapi modalitas untuk mendapatkan sensasi rileks dengan cara menegangkan suatu kelompok otot dan menghentikan ketegangan atau merelaksasikan otot kembali. Tujuan: Mengetahui efektivitas penerapan terapi Progressive muscle relaxation terhadap tingkat nyeri pasien kanker payudara. Metode: Studi kasus dengan menerapkan intervensi PMR pada 10 pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Hasil: Masalah keperawatan yang muncul yaitu nyeri akut, kelelahan, kecemasan, pola tidur terganggu, gangguan integritas kulit, dan risiko defisit nutrisi. Intervensi keperawatan yang diberikan adalah Progressive Muscle Relaxation (PMR). Dengan hasil penelitian, dari 10 orang dengan skala nyeri pada rentang 2-3 terjadi penurunan skala nyeri pada rentang 1-2 dengan 1 pasien mengalami masalah nyeri teratasi atau nyeri berkurang dan 1 pasien tidak mengalami perubahan skala nyeri. Kesimpulan: Penerapan intervensi PMR dapat menurunkan skala nyeri pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dengan skala nyeri ringan 2-3.
Intrumen Body Image Scale (BSI) Pada Pasien Kanker Payudara (Literature Review) Wirawan, Alfonsius Ade
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 2 (2023): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i2.1261

Abstract

Pasien kanker payudara mengalami berbagai gejala penyakit dan efek samping pengobatan, salah satunya adalah gangguan body image. Masalah body image dapat mempengaruhi kesehatan pasien bahkan dapat menurunkan kualitas hidup pasien. Karena itu butuh dilakukan pengukuran body image secara berkala dengan menggunakan instrumen yang tepat dan andal. Penelitian ini bertujuan mencari tahu kefektifan body image scale (BIS) dalam mengukur body image pasien kanker payudara. Metodologi yang digunakan dalam studi ini adalah literature review. Hasil studi ini adalah penulis menggunakan 7 artikel ilmiah yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria inklusi dan tujuan penelitian. Keseluruhan artikel menjelaskan bahwa BIS memiliki keandalan dan validitas yang sangat baik untuk mengukur body image pasien kanker payudara.
Self Care Management pada Pasien Penyakit Kronis dengan Pendekatan Edukasi di Ruang Hemodialisa Melati RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Mandias, Veronica; Masi, Gresty Natalia Maria; Wirawan, Alfonsius Ade; Larira, Dina Mariana
Mapalus Nursing Science Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Mapalus Nursing Science Journal (MNSJ)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/mnsj.v2i2.55324

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Penyakit kronis berpengaruh terhadap aspek fisik dan biopsikososial kehidupan individu dengan penyakit tersebut. Gagal ginjal merupakan salah satu penyakit kronis, dimana terjadi kerusakan ginjal baik struktur dan atau fungsinya yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih. Self care management merupakan suatu upaya untuk memberdayakan pasien berpartisipasi dalam perawatan kesehatan mereka untuk mencegah komplikasi, mengontrol tanda dan gejala yang dirasakan, mengikuti program pengobatan dan meminimalkan efek penyakit dalam kehidupan mereka. Peningkatan self care dapat dilakukan dengan cara memberikan edukasi kepada pasien. Tujuan: Untuk analisis self care management pasien penyakit kronis dengan pendekatan edukasi. Metode: Studi kasus, penulis mengambil 1 orang pasien Ny. E.W., dengan diagnosa medis Penyakit Ginjal Kronis dan Diabetes Mellitus di Ruang Hemodialisa Melati Prof DR. R. D. Kandou Manado dengan intervensi berupa edukasi menggunakan media booklet dan flipchart kalender yang didalamnya terdapat manajemen penyakit ginjal kronis dan diabetes mellitus untuk meningkatkan self care. Hasil: Setelah pemberian intervensi edukasi pasien dan keluarga dapat mengetahui tentang manajemen penyakit ginjal kronis dan diabetes mellitus, pasien dapat melaporkan pantauan balance cairan dan gula darah secara mandiri di rumah dalam 3 hari. Kesimpulan: Pemberian intervensi edukasi tentang manajemen penyakit ginjal kronis dan diabetes mellitus dapat meningkatkan self care bagi pasien dan keluarga dalam perawatan sehari-hari. Kata Kunci : Edukasi ; Penyakit Kronis ; Self Care. ABSTRACT Background: Chronic diseases affect the physical and biopsychosocial aspects of the lives of individuals with these diseases. Kidney failure is a chronic disease, where there is damage to the kidneys, both structure and/or function, that lasts for 3 months or more. Self-care management is an effort to empower patients to participate in their health care to prevent complications, control perceived signs and symptoms, follow treatment programs and minimize the effects of disease on their lives. Improving self-care can be done by providing education to patients. Objective: To analyze the self-care management of chronic disease patients with an educational approach. Method: Case study, the author took 1 patient Mrs. E.W., with a medical diagnosis of Chronic Kidney Disease and Diabetes Mellitus in the Melati Hemodialysis Room Prof DR. R. D. Kandou Manado with intervention in the form of education using booklet and calendar flipchart media which includes management of chronic kidney disease and diabetes mellitus to improve self-care. Results: After providing educational interventions, patients and families can learn about the management of chronic kidney disease and diabetes mellitus, patients can report monitoring fluid balance and blood sugar independently at home within 3 days. Conclusion: Providing educational interventions regarding the management of chronic kidney disease and diabetes mellitus can improve self-care for patients and families in daily care. Keywords: Education; Chronic Diseases; Self-Care
Yoga for Myocardial Infarction Care, What’s the Recommendation? purnamayanti, ni kadek diah; Wirawan, Alfonsius Ade
Indonesian Contemporary Nursing Journal (ICON Journal) Vol. 8 No. 2 (2024): Volume 8 No. 2 Februari 2024
Publisher : Faculty of Nursing, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/icon.v8i2.32278

Abstract

Aims: The study aims to reveal the effect of yoga in cardiac rehabilitation post-myocardial infarction. Methods: This study is a systematic review. Literature searching was conducted in October 2023 in Pubmed and Google Scholar. Inclusion criteria include clinical trials in the last five years. Exclusion criteria if the study was a single-arm intervention. Results: Findings included 6 RCTs conducted in India, Poland, and UK. Yoga as intervention given as rehabilitation program lead by instructors one time for 45 minutes up to 12 weeks. Yoga significantly improved bio and psychosocial domains. Conclusion: Yoga is a potential therapeutic intervention for cardiac rehabilitation programs among myocardial infarction patients.
Correlation Ankle Brachial Index and Inlow’s Foot Screening Among Diabetes Patient at Tourism Area in Buleleng Udrayana, Oka; Purnamayanti, Ni Kadek Diah; Gautama, Made Satya Nugraha; Pratiwi, Luh Dea; Wirawan, Alfonsius Ade
Jurnal Kesehatan Holistic Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Kesehatan Holistic Volume 9/ Nomor 1/ Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Foot complications are a financial burden because treatment is comprehensive and lasts a long time. The prevalence of foot complications occurs repeatedly in every diabetes patient, so skills are needed to carry out early detection of diabetic foot complications. Early detection can be done with a non-invasive procedure using a simple technique, known as an ankle brachial index (ABI) examination. Other examination techniques are carried out comprehensively through inspection, palpation, and neurological examination using low's 60 second foot screening. This study aims to determine the relationship between ABI and Inlow's 60 second foot screening in type II diabetes mellitus patients in primary health facilities in Buleleng Regency. The design of this research was cross sectional carried out in September 2024. The population in this study were diabetes patients who were members of prolanis assisted by a community health center in Buleleng Regency. The total sample was 168 people. The research results showed a correlation between ABI examination results and Inlow's foot screening (p=<0.001). Routine diabetic foot examinations need to be carried out at primary health facilities for mapping, treatment and referral.
ACUPRESSURE THERAPY TO DECREASE BLOOD PRESSURE FOR MRS. MT WITH CORONARY ARTERY DISEASE Hanifah, Qolbu Ainun; Nurmansyah, Muhamad; Wirawan, Alfonsius Ade
INTERNATIONAL JOURNAL OF NURSING AND MIDWIFERY SCIENCE (IJNMS) Vol. 9 No. 1 (2025): VOLUME 9 ISSUE 1 APRIL 2025
Publisher : Departement Research and Community Engagement Bina Sehat PPNI Institute of Health Science, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29082/IJNMS/2025/Vol9/Iss1/657

Abstract

Background: The increase in cases of Coronary Artery Disease (CAD) is the highest compared to other cardiovascular diseases. Symptoms of CAD cause chest pain, increased heart rate, and increased blood pressure. Pharmacological therapy is sometimes resistant which ultimately fails to decrease blood pressure, thus introducing various non-pharmacological therapies, one of which is acupressure. The purpose of this study was to provide nursing care to CAD patients by applying acupressure to decrease blood pressure. The research method used was a case study on Mrs. MT with a descriptive approach based on caring for CAD patients. The application for acupressure was given on August 1-5 2024. The results showed significant changes in systolic and diastolic values. Acupressure is provided at points PC6, LI4, and LR3 once a day on average decrease systolic values while stabilizing diastolic values. Conclusion: Acupressure affects reducing blood pressure in CAD patients who have undergone Percutaneous Coronary Intervention (PCI).
Upaya meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan penyakit ginjal kronis pada kelompok berisiko melalui edukasi kesehatan Fitriani, Fitriani; Nisa, Khairun; Wirawan, Alfonsius Ade
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.29764

Abstract

Abstrak Penyakit ginjal kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan global yang dapat menimbulkan beban gejala bagi pasien. Saat ini, Sulawesi Utara menempati urutan ketiga tertinggi untuk prevalensi penyakit ginjal kronis di Indonesia. Peningkatan prevalensi tersebut disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjalani gaya hidup sehat dan meningkatnya kejadian penyakit yang menjadi faktor risiko. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat yang berisiko mengenai pencegahan PGK dengan metode ceramah dan diskusi. Kegiatan ini dilaksanakan di Puskesmas Wenang pada 31 Mei 2024 dan Puskesmas Teling Atas pada 7 Juni 2024 yang dihadiri oleh 44 peserta Prolanis. Berdasarkan uji Wilcoxon Signed-Rank, nilai Z adalah -5,695 dan nilai-p adalah <0,001 (<0,05), yang berarti bahwa ada perbedaan pengetahuan peserta tentang PGK sebelum dan setelah menerima edukasi kesehatan. Hal ini juga menunjukkan bahwa ada 42 nilai peringkat positif dan dua nilai yang sama, yang berarti bahwa 42 peserta menunjukkan peningkatan pengetahuan mengenai PGK dan dua peserta memiliki pengetahuan yang sama setelah menerima edukasi kesehatan. Sebagai kesimpulan, pengetahuan peserta tentang pencegahan PGK menunjukkan peningkatan setelah mendapatkan edukasi kesehatan. Kata kunci: penyakit ginjal kronis; pendidikan kesehatan; pengetahuan Abstract Chronic kidney disease (CKD) is a global health problem that can cause symptoms burden for patients. Currently, North Sulawesi ranks third highest for the prevalence of chronic kidney disease in Indonesia. The increase in prevalence is due to the lack of public awareness in living a healthy lifestyle and the increasing incidence of diseases that are risk factors. Therefore, this community service activity was carried out to increase the knowledge of people at risk regarding the prevention of CKD using lecture and discussion methods. This activity was carried out at Wenang Public Health Center on May 31, 2024 and Teling Atas Public Health Center on June 7, 2024, which were attended by 44 Prolanis participants. Based on the Wilcoxon Signed-Rank test, the Z value was -5.695 and the p-value was <0.001 (<0.05), which means that there was a difference in participants' knowledge about CKD before and after receiving health education. This also shows that there were 42 positive ranking values and two identical values, which means that 42 participants showed an increase in knowledge about CKD and two participants had the same knowledge after receiving health education. In conclusion, participants' knowledge about CKD prevention showed an increase after receiving health education. Keywords: chronic kidney disease; health education; knowledge
Pelatihan Kader dalam Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular dan Budidaya Tanaman Obat Keluarga Wirawan, Alfonsius Ade; Nurmawan, Wawan; Fernandez, Gratsia Victoria
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5275

Abstract

Angka penderita penyakit tidak menular (PTM) semakin meningkat tiap tahunnya. Salah satu upaya dalam mengurangi tren peningkatan angka kesakitan ini adalah dengan membentuk Kader sebagai perpanjang tangan Puskesmas kepada warga. Deteksi dini PTM menjadi salah satu kegiatan yang sebaiknya dilakukan secara rutin oleh Kader dalam mencegah PTM serta agar warga juga dapat melakukan monitoring kesehatannya. Namun Kader masih belum memahami cara melakukan deteksi dini PTM. Selain deteksi dini PTM, pemanfaataan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) juga menjadi langkah lain dalam pencegahan PTM bagi warga. Karena itu, penting dilakukan pelatihan Kader dalam deteksi dini PTM serta pemanfaatan TOGA sebagai bagian pencehatan PTM. Metode kegiatan ini pengabdian kepada masyarakat dengan tahapan terdiri dari sosialisasi, pelatihan dan penerapan teknologi, pendampingan dan evaluasi. Hasil kegiatan ini meliputi : (1) pengetahuan Kader tentang PTM dan TOGA meningkat, (2) Kader mampu melakukan deteksi dini PTM, dan (3) Warga memiliki TOGA di pekarangan rumahnya. Simpulan dari kegiatan ini adalah pelatihan dan pendampingan Kader dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan Kader dalam melakukan deteksi dini PTM serta pemanfaatan TOGA.