Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Krisis Akhlak dan Sosial Manusia di Era Modern Nuraeni, Heni Ani; Zulkarnain, Naila Syaqi; Azizah, Miwa Nur; Rahma, Dahlia
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 3 (2023): Desember 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i3.11740

Abstract

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa antara usia 13 dan 21 tahun. Pada masa remaja selain bentuk-bentuk peralihan juga muncul proses-proses perilaku dan pola pikir, namun pada dasarnya perilaku remaja masa kini telah mengalami perubahan yang sangat signifikan, dan perilaku remaja seperti perkelahian dan pemerkosaan, perilaku remaja menjadi semakin sulit untuk mengatasi, pembunuhan, seks bebas dan banyak lagi. Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah dengan menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat tempat remaja tinggal. Penelitian ini dilakukan untuk menggali lebih dalam mengenai krisis moral dalam kehidupan beragama remaja, mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya krisis moral, dan mengetahui upaya mengatasi krisis moral yang terjadi. Bukti di bidang ini menunjukkan bahwa krisis moral di kalangan remaja meliputi krisis moral seperti bertengkar, berjudi, mencuri dan mencopet, serta meminum minuman beralkohol. Oleh karena itu, masih diperlukan adanya bimbingan dan nasehat untuk memitigasi krisis yang terjadi. Oleh karena itu, diperlukan upaya semua pihak yang terlibat. Temuan tersebut sejalan dengan data yang ada bahwa krisis moral sangat erat kaitannya dengan kehidupan beragama. Tempat dimana para remaja yang berada dalam krisis moral tidak menjalankan ibadah sama sekali dalam kesehariannya. Berdasarkan keterangan di atas, maka untuk mengatasi krisis moral tersebut, tanamkan nilai-nilai agama sejak dini, khususnya melalui keluarga, menyekolahkan anak ke pesantren, dan melibatkan generasi muda dalam kegiatan keagamaan dan sosial, termasuk partisipasinya.
DAMPAK PENDIDIKAN KARAKTER PADA KONSEP DIRI ANAK USIA SEKOLAH DASAR: ANALISIS BERDASARKAN TEORI JOHN DEWEY Zulkarnain, Naila Syaqi
Dirasah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Dasar Islam Vol 8 No 2 (2025): Dirasah: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Dasar Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Binamadani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/dirasah.v8i2.785

Abstract

Artikel ini membahas dampak pendidikan karakter terhadap konsep diri anak usia sekolah dasar. Tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi membuat pembentukan karakter dan konsep diri anak menjadi krusial. Konsep diri memengaruhi interaksi dan cara anak menghadapi situasi. Penelitian ini relevan dan mendesak, didukung oleh pemikiran John Dewey tentang pendidikan progresif yang holistik dan autentik. Penelitian sebelumnya menunjukkan korelasi positif antara pendidikan karakter dengan perilaku prososial dan konsep diri, namun belum mengkaji secara komprehensif dengan kerangka teori Dewey. Kebaruan penelitian ini terletak pada pemanfaatan teori John Dewey sebagai lensa analitik utama untuk secara mendalam mengungkap mekanisme transformatif pendidikan karakter terhadap pengembangan konsep diri anak usia sekolah dasar. Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif melalui studi literatur komprehensif, dengan melakukan analisis tematik mendalam terhadap 20 sumber terpilih yang diterbitkan antara tahun 2018 hingga 2024. Pendidikan karakter secara signifikan dan multidimensional membentuk konsep diri positif pada anak, terutama dengan prinsip-prinsip Dewey. Dampaknya meliputi penguatan konsep diri akademik, sosial-emosional, fisik, kesehatan diri, serta moral dan spiritual. Pemikiran Dewey, dengan penekanan pada pengalaman, pembelajaran berbasis minat, dan komunitas demokratis, menjelaskan mekanisme transformatif ini. Hasil penelitian konsisten dengan studi sebelumnya, namun diperkaya dengan interpretasi mendalam melalui kerangka Dewey, menyoroti pentingnya pengalaman langsung, relevansi, dan interaksi sosial. Penelitian ini memberikan landasan teoritis yang kokoh untuk praktik pendidikan karakter yang lebih efektif di sekolah dasar.