Tinjauan sistematis ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan pemahaman bahasa kedua anak. Pemerolehan bahasa kedua pada anak merupakan proses kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Memahami faktor-faktor ini dapat memberikan wawasan berharga bagi pendidik, orang tua, dan pembuat kebijakan untuk mengoptimalkan strategi dan intervensi pembelajaran bahasa. Tinjauan ini mengikuti pendekatan sistematis dengan melakukan pencarian komprehensif di berbagai database, termasuk sumber pendidikan, psikologis, dan linguistik. Penelitian relevan yang diterbitkan dalam dekade terakhir dimasukkan dalam analisis. Tinjauan ini berfokus pada anak-anak berusia 5 hingga 12 tahun, karena ini adalah periode penting untuk perkembangan dan perolehan bahasa. Dengan menggabungkan penelitian-penelitian sebelumnya sebagai evaluasi literatur yang lebih menyeluruh, penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur sistematis (SLR) untuk menjawab permasalahan penelitian. Temuan ini mengungkapkan beberapa faktor kunci yang mempengaruhi kemampuan pemahaman bahasa kedua pada anak-anak. Pertama, faktor kognitif individu, seperti kapasitas memori kerja, perhatian, dan fungsi eksekutif, memainkan peran penting dalam pemrosesan dan pemahaman bahasa. Kedua, faktor sosial budaya, termasuk keterlibatan orang tua, status sosial ekonomi, dan paparan bahasa kedua di masyarakat, mempengaruhi hasil pembelajaran bahasa. Ketiga, faktor pengajaran, seperti kualitas metode pengajaran, desain kurikulum, dan lingkungan kelas, mempunyai dampak besar terhadap kemampuan pemahaman bahasa anak. Berdasarkan temuan-temuan tersebut, tinjauan ini menggarisbawahi perlunya pendekatan komprehensif dan holistik untuk meningkatkan keterampilan pemahaman bahasa kedua pada anak-anak. Ini menekankan pentingnya mengintegrasikan faktor kognitif, sosial budaya, dan pembelajaran dalam program pembelajaran bahasa. Selain itu, tinjauan ini juga mengidentifikasi kesenjangan penelitian dan memberikan rekomendasi untuk penelitian di masa depan guna lebih meningkatkan pemahaman kita tentang penguasaan bahasa kedua pada anak-anak.