Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Effectiveness of Dexamethasone as a Preventive for PONV (Post Operative Nausea and Vomiting) Rachma Pramita, Andhina; Pandu Harijono; Peter Gunawan Tandean
Majalah Anestesia & Critical Care Vol 41 No 2 (2023): Juni
Publisher : Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (PERDATIN) / The Indonesian Society of Anesthesiology and Intensive Care (INSAIC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55497/majanestcricar.v41i2.311

Abstract

Postoperative nausea and vomiting (PONV) is the second most common side effect on general anesthesia. This can be classified as a complex problem that caused by patient factors, anesthesia technique and surgery factors. PONV is a physiological event that associated with various neurophysological in both central and peripheral nervous system. Dexamethasone reported can decreased PONV and with the combination of antiemetic. The instrument used in this study are data taken from journal / articles indexed at least 10 internationally, such as Scimago, Scopus, Thompson Reuters. The journals that were used related to the effectivness of dexamethasone in preventing PONV published from 2017 to 2022. This research is a descriptive study using the literature review method. Dexamethasone has shown to be effective in preventing PONV at the dose of 4 mg IV, 5 mg IV and 8 mg IV.Dexamethasone combined with other drugs especially antagonist 5 HT3 is known more effective rather than single dose of dexamethasone. The common side effect that usually occurs are dizzy, headache, and low urine output. Although dexamethasone were proven to decrease the incident of PONV, but there are other drugs option that can be more effective than dexamethasone such as group of drugs from antagonist 5 HT3.
HUBUNGAN KEPATUHAN MENGONSUMSI TABLET FE DENGAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI RS NINDHITA, KABUPATEN SAMPANG, PERIODE AGUSTUS-OKTOBER 2022 Brilliandinda Ichsasqia Sidqi Auliayahya; Ronald Pratama Adiwinoto; Peter Gunawan Tandean; Liliawanti
Surabaya Biomedical Journal Vol 2 No 3 (2023): Mei
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/sbj.v2i3.110

Abstract

Anemia pada ibu hamil merupakan suatu keadaan ketika jumlah kadar atau konsentrasi hemoglobin (Hb) pada ibu menurun yaitu menempati nilai kurang dari 11 gr/dl. Anemia pada ibu hamil sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia karena berkaitan erat dengan nilai-nilai kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat di Indonesia. Menurut WHO, angka kejadian anemia mencapai prosentase sebesar 20% hingga 89%. Di kabupaten Sampang, prevalensi anemia pada ibu hamil juga menduduki angka yang cukup tinggi yang dapat dilihat dari tingginya tingkat pemberian suplementasi Fe pada ibu hamil pada tahun 2019 yaitu sebesar 112%. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan memberikan kuisioner sebagai data primer kepada responden ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori baik yaitu berjumlah 52 responden (52%), berdasarkan tingkat kepatuhan didapatkan sebagian besar responden memiliki kategori kurang patuh yaitu berjumlah 78 responden (78%), dan berdasarkan kadar hemoglobin didapatkan sebagian besar responden dikategorikan sebagai anemia derajat 1 yaitu 49 responden (49%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kadar hemoglobin didapatkan p=0,169, artinya tidak ada hubungan. Hubungan antara tingkat kepatuhan dengan kadar hemoglobin didapatkan p=0,155, artinya tidak ada hubungan. Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kepatuhan didapatkan p=0,393, artinya tidak ada hubungan.
HUBUNGAN KEPATUHAN MENGONSUMSI TABLET FE DENGAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI RS NINDHITA, KABUPATEN SAMPANG, PERIODE AGUSTUS-OKTOBER 2022 Brilliandinda Ichsasqia Sidqi Auliayahya; Ronald Pratama Adiwinoto; Peter Gunawan Tandean; Liliawanti
Surabaya Biomedical Journal Vol. 2 No. 3 (2023): Mei
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/sbj.v2i3.110

Abstract

Anemia pada ibu hamil merupakan suatu keadaan ketika jumlah kadar atau konsentrasi hemoglobin (Hb) pada ibu menurun yaitu menempati nilai kurang dari 11 gr/dl. Anemia pada ibu hamil sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia karena berkaitan erat dengan nilai-nilai kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat di Indonesia. Menurut WHO, angka kejadian anemia mencapai prosentase sebesar 20% hingga 89%. Di kabupaten Sampang, prevalensi anemia pada ibu hamil juga menduduki angka yang cukup tinggi yang dapat dilihat dari tingginya tingkat pemberian suplementasi Fe pada ibu hamil pada tahun 2019 yaitu sebesar 112%. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan memberikan kuisioner sebagai data primer kepada responden ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan dengan kategori baik yaitu berjumlah 52 responden (52%), berdasarkan tingkat kepatuhan didapatkan sebagian besar responden memiliki kategori kurang patuh yaitu berjumlah 78 responden (78%), dan berdasarkan kadar hemoglobin didapatkan sebagian besar responden dikategorikan sebagai anemia derajat 1 yaitu 49 responden (49%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kadar hemoglobin didapatkan p=0,169, artinya tidak ada hubungan. Hubungan antara tingkat kepatuhan dengan kadar hemoglobin didapatkan p=0,155, artinya tidak ada hubungan. Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kepatuhan didapatkan p=0,393, artinya tidak ada hubungan.
Analisis Aktivitas Quercetin Moringa oleifera terhadap Inhibisi Acetylcholinesterase (AChE) pada Terapi Alzheimer dengan Pendekatan In Silico JULIA ANGELINA SAFITRI; TAMAM JAUHAR; PETER GUNAWAN TANDEAN; ERIC MAYO DAGRADI
Hang Tuah Medical Journal Vol 22 No 2 (2025): Hang Tuah Medical Journal
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/htmj.v22i2.762

Abstract

Many plants contain active compounds that can be used to treat various diseases. One of these plants is Moringa oleifera Lam. (drumstick tree), which is known for its benefits in treating Alzheimer’s disease. The active compound quercetin found in Moringa oleifera has the ability to inhibit acetylcholinesterase (AChE), one of the primary causes of Alzheimer’s disease. Quercetin also has similar potential and functions to donepezil, a drug commonly used in Alzheimer’s therapy. This study aimed to examine the role of quercetin in inhibiting AChE as part of Alzheimer’s therapy using an in silico approach. The research utilized molecular docking, pharmacokinetic ADME predictions, and toxicity predictions to evaluate the active compound quercetin. The results showed that quercetin has similar potential to donepezil in inhibiting AChE, as they both share the same binding sites. Pharmacokinetic predictions revealed that quercetin is well-absorbed in the intestine and has better skin permeability compared to donepezil, although its ability to cross the Blood-Brain Barrier (BBB) is limited. Quercetin has a limited distribution in the body, a high binding affinity to plasma proteins, and acts as an inhibitor of CYP1A2 and CYP2C9 enzymes. Additionally, quercetin is effectively excreted by the body. It is predicted to have potential as an oral medication and is categorized as a class III compound based on its LD50 toxicity value Keywords : Alzheimer’s disease, In silico, Acetylcholinesterase (AChE), Moringa oleifera, Quercetin