Kumala, Wati
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perceraian Di Luar Pengadilan Ditinjau Dari Perspektif Janda: Studi Kasus Di Desa Tanjung Medan Kumala, Wati; Syahputra, Akmaluddin; Firmansyah, Heri
Kamaya: Jurnal Ilmu Agama Vol 8 No 3 (2025)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/kamaya.v8i3.4717

Abstract

The practice of divorce outside of religious courts in Tanjung Medan Village raises a number of issues, particularly regarding the fulfillment of children's rights and the division of joint property. The purpose is to analyze the incompatibility of this practice with Islamic law and to provide recommendations for solutions to address these issues. The research method is qualitative research using a normative empirical approach. Research findings Through a case study in Tanjung Medan Village, it was found that divorce outside religious courts often results in legal uncertainty, unfair distribution of assets, and difficulties in enforcing children's rights. This study aims to analyze to what extent such practices contradict the principles of justice in Islamic law. A thorough analysis of these findings shows that such practices are difficult to justify from an Islamic legal perspective. Re-examines the legal status of divorce outside of court, which is fundamentally permissible under fiqh, by reviewing the principles of fiqh to determine whether its legal status can change to haram, makruh, or remain permissible. The research findings are expected to serve as input for the public, religious leaders, and policymakers in achieving justice for all parties involved in the divorce process.
Korban KDRT antara Gugat Cerai atau Mempertahankan Pernikahan Ditinjau dari Perspektif Hukum Islam, Hukum Positif, dan Psikologis Kumala, Wati; Ananda, Faisar
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.12904

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga adalah salah satu bentuk ketidak adilan yang sering dialami oleh kaum perempuan, karena kekerasan pada umumnya lebih berpotensi terjadi kepada kaum perempuan. Walaupun kekerasan dalam rumah tangga merupakan tindak pidana yang dapat dipidana. Namun nyatanya kebanyakan istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga tidak membawa masalah ini kejalur hukum.maupun menggugat cerai suaminya. Padahal hal tersebut dibenarkan untuk dijadikan alasan menggugat cerai. Dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga ini seolah menempatkan pihak perempuan seakan tidak mempunyai pilihan. Karena pilihan-pilihan tersebut sama-sama tidak berpihak kepada perempuan. Karena kebanyakan istri yang mengalami kekerasan tapi mempertahankan pernikahannya dikarenakan banyak hal yang harus dipertimbangkan. Mulai dari masalah ekonomi hingga untuk menjaga agar psikis anak tidak terganggu. Padahal telah disahkan undang-undang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga sebagai bentuk perlindungan hukum, dan dalam Islam sendiri diperintahkan menjauhi segala hal yang mendatangkan kemudaratan sesuai dengan konsep maqasyid syariah. Adapun tujuan artikel ini adalah untuk mengkaji masalah kekerasan rumah tangga yang dialami oleh istri ditinjau dari tiga perspektif serta mencari korelasi antara ketiganya. Yakni, perspektif hukum Islam, hukum positif, dan psikologis.