Masyarakat sangat menggemari pewarna rambut. Namun, sebagian besar orang belum mengetahui bahan pewarna alami yang bisa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan cat rambut dan juga kurangnya pemahaman dalam memilih bahan pewarna alami yang digunakan untuk pewarnaan. Untuk itu perlu alternatif zat warna yang aman, yaitu dengan mengembangkan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan yang bisa ditemui disekitar. Penelitian ini tentang kelayakan sediaan kosmetik pewarna rambut dari kulit buah manggis untuk rambut beruban. Penelitian bertujuan menganalisis pembuatan kosmetik pewarna rambut, berdasarkan uji laboratorium (antosianin, tanin, dan pH), uji organoleptik (Tekstur, warna, dan aroma) uji hedonik (kesukaan panelis) yang membutuhkan 7 orang panelis, yaitu 2 orang dosen tata rias dan kecantikan, 2 orang farmasi, dan 3 orang mahasiswa farmasi. Berdasarkan hasil uji laboratorium skrinning fitokimia diketahui semua formula sediaan kosmetik pewarna rambut positif mengandung antosianin dan mengandung tanin. Hasil uji pH pada sediaan ini adalah F1 = 2,5 dan F2 = 3. Dilihat dari hasil uji organoleptik pada sediaan kosmetik pewarna rambut didapat hasil bahwa formulasi satu (F1) adalah formula terbaik, karena didapatkan tekstur formula satu yaitu, 85% panelis menyatakan cair, 85% panelis menyatakan berwarna coklat, dan 57% panelis menyatakan beraroma khas ekstrak kulit buah manggis. dan berdasarkan hasil uji hedonik didapatkan formula satu (F1) yang cukup disukai panelis dengan hasil 57%.