Situngkir, Rosenta L
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Semiotik dalam Naskah Drama "Sumur Tanpa Dasar" Karya Arifin C. Noer Meriska, Aura; Situngkir, Rosenta L; Harahap, Safinatul Hasanah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v9i2.27600

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap makna simbolik dalam naskah drama Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer melalui pendekatan semiotik, khususnya semiotik signifikasi. Drama ini kaya akan simbol-simbol yang merepresentasikan konflik eksistensial, kegelisahan batin, serta ketegangan sosial. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis data berupa pencatatan, klasifikasi, dan interpretasi tanda-tanda linguistik dan nonlinguistik dalam naskah. Hasil kajian menunjukkan bahwa banyak simbol digunakan dalam bentuk frasa, tindakan, maupun objek dramatik yang mengandung makna mendalam, seperti kabut, lonceng, suara lolongan anjing, hingga keranda, yang semuanya menyiratkan keresahan, kematian, keterasingan, dan kehampaan hidup. Tokoh utama, Jumena, menjadi pusat representasi dari krisis identitas dan kegagalan meraih kebahagiaan sejati meskipun memiliki kekayaan materi. Melalui simbolisme yang kuat, Arifin C. Noer menyampaikan kritik sosial dan refleksi filosofis mengenai hidup, kematian, dan nilai manusia. Kajian ini menegaskan bahwa pendekatan semiotik dapat menggali lapisan makna tersembunyi dalam karya sastra, menjadikannya lebih dari sekadar tontonan, tetapi juga renungan mendalam tentang realitas manusia.
Analasis “Novel Perempuan Dititik Nol” Karya Nawal El-Saadawi dengan Pendekatan Feminisme Situngkir, Rosenta L; Meriska, Aura; Sitinjak, Felicia Joice; Gurning, Rivandi Anju; Lubis, Fitriani
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penelitian ini Novel "Perempuan di Titik Nol" karya Nawal El-Saadawi menjadi subjek analisis, dengan menggunakan pendekatan feminisme untuk memahami tema dan simbolisme yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana novel tersebut merepresentasikan pengalaman perempuan dalam masyarakat patriarki dan bagaimana feminisme dapat digunakan sebagai alat analisis untuk memahami karya sastra tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa novel "Perempuan di Titik Nol" memperlihatkan bagaimana perempuan dalam masyarakat patriarki dipaksa untuk beradaptasi dengan norma-norma sosial yang tidak adil dan diskriminatif. Novel ini juga menunjukkan bagaimana perempuan dapat menjadi subjek yang aktif dan berdaya guna dalam memperjuangkan hak-hak mereka melalui penggunaan strategi-strategi yang efektif. Dalam analisis ini, feminisme digunakan sebagai alat analisis untuk memahami bagaimana novel tersebut merepresentasikan pengalaman perempuan dan bagaimana feminisme dapat digunakan sebagai alat perjuangan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan. Hasil analisis ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengetahuan tentang bagaimana feminisme dapat digunakan dalam analisis karya sastra dan bagaimana novel "Perempuan di Titik Nol" dapat menjadi contoh yang efektif dalam memperjuangkan hak-hak perempuan melalui penggunaan strategi-strategi yang efektif.
Studi Kasus terhadap Analisis Pemakaian Afiks di dalam Pengembangan Lema Menjadi Sublema Meriska, Aura; Situngkir, Rosenta L; Gultom, Endang Aristianti; Sinaga, Wike Afsari Br; Sitinjak, Felicia Joice; Tansliova, Lili
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemakaian afiks, khususnya infiks, dalam pengembangan lema menjadi sublema pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Fenomena lema berinfiks menunjukkan bahwa sejumlah bentuk turunan sering dicatat sebagai lema mandiri tanpa penjelasan mengenai proses pembentukannya, sehingga hubungan antara kata dasar dengan bentuk berinfiks menjadi kurang jelas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan sumber data berupa lema-lema berinfiks dalam KBBI, baik versi cetak maupun daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat ketidakkonsistenan dalam pencatatan lema berinfiks, baik dalam penempatan, pemberian rujukan silang, maupun penjelasan proses morfologisnya. Selain itu, produktivitas infiks dalam bahasa Indonesia modern cenderung menurun, namun tetap memiliki pola pembentukan yang sistematis. Penelitian ini menegaskan pentingnya pembaruan struktur lema berinfiks dalam KBBI agar lebih selaras dengan teori morfologi dan memudahkan pengguna memahami hubungan antar kata.