Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Semiotika pada Makna Kekecewaan Lagu Kerinci di Hamparan Rawang yang Berjudul Kiseh Anak Rantau Karya Azra Malindo / Rama Saputra Wika Tri Andesti; Dilsa Sismadika; Enggel Anggraini; Ade Kusmana
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji makna kekecewaan pada lirik lagu “Kiseh Anak Rantau” dengan menggunakan teori semiotika. Dalam analisis semiotika mengkaji mengenai makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terdapat pada lirik lagu tersebut. Metode yang digunakan ialah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini dengan cara peneliti mendengarkan serta mengamati lagu yang berjudul “Kiseh Anak Rantau” berasal dari Kerinci Hamparan Rawang untuk diteliti. Makna denotasi dari lirik lagu “ kiseh anak rantau” adalah keinginan penulis lagu Menggambarkan perasaan seseorang yang meninggalkan desa dan merantau dalam pencarian perubahan dan harapan yang lebih baik. Makna konotasi dari lirik lagu “Kiseh Anak Rantau” mengambarkan ingin mengubah keadaan, merasakan adanya kekecewaan, dan dikhianati pasangan. Makna mitos dari lirik lagu “Kiseh Anak Rantau” menyatakan bahwa kekecewaan bisa timbul dari harapan yang tidak terpenuhi dan bahwa mencintai diri sendiri dengan sewajarnya penting agar tidak terlalu terluka saat menghadapi kekecewaan dalam cinta.
Fungsi dan Makna Tindak Tutur Ilokusi dalam Parno Maloa Ijab Qobul pada Prosesi Akad Nikah Adat Masyarakat Kerinci di Kecamatan Koto Baru Dilsa Sismadika; Andiopenta Purba; Helty Helty
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA Vol. 15 No. 4 (2025): JURNAL PENDIDIKAN BAHASA
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpb.v15i4.3730

Abstract

Parno merupakan tradisi tutur yang hidup dalam masyarakat Kerinci dan digunakan dalam berbagai upacara adat, termasuk prosesi pernikahan. Salah satu bentuknya adalah Parno Maloa Ijab Qobul, yaitu rangkaian tuturan adat yang mengiringi pelaksanaan akad nikah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis, fungsi, dan makna tindak tutur ilokusi yang muncul dalam upacara adat tersebut. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan kerangka analisis pragmatic teori Searle, data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara mendalam dengan ninik mamak dan teganai rumah, serta dokumentasi teks Parno di Kecamatan Koto Baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima kategori tindak tutur ilokusi representatif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif muncul secara dominan dalam tuturan Parno. Tuturan-tuturan ini tidak hanya berfungsi sebagai media komunikasi ritual, tetapi juga sebagai sarana pewarisan nilai budaya, seperti tanggung jawab, kesopanan, penghormatan, dan legitimasi sosial. Dari segi makna, tindak tutur representatif merepresentasikan situasi adat secara faktual untuk meneguhkan kesadaran kolektif terhadap aturan turun-temurun, sedangkan tindak tutur lainnya berperan mengatur, mengesahkan, dan memperkuat hubungan sosial antarpelaku adat. Temuan ini menunjukkan bahwa Parno Maloa Ijab Qobul memainkan peran penting dalam mempertahankan identitas budaya masyarakat Kerinci melalui bahasa yang kaya simbolisme dan nilai-nilai adat.