Partiansyah, Fakhriy Hario
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS KUALITAS SINYAL 4G DENGAN METODE WALK TEST MENGGUNAKAN SOFTWARE TEMS DI AREA INDOOR Adenia, Candra; Partiansyah, Fakhriy Hario; Mustofa, Ali
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 12 No. 1 (2024)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract- The current cellular network in Indonesia has reached the fifth generation (5G). The uneven distribution of the fifth generation in Indonesia leads the Indonesian population to still rely on the previous generation, namely 4G. According to a survey conducted among Electrical Engineering students at Brawijaya University, 73,5% of students still use 4G cellular networks, with Telkomsel being the dominant operator at 57, 4%. Some Electrical Engineering students have reported issues, specifically in Building C, experiencing blank spots for Telkomsel's 4G network. Based on the issues mentioned above, this research aims to conduct a walk test in the indoor area of Building C, Electrical Engineering Department, Faculty of Engineering, Brawijaya University, using TEMS Pocket software. The objective is to assess the quality of the fourth-generation (4G) cellular network in the indoor area of Building C, utilizing a walk test method, and to understand the characteristics of cellular communication indoors. The research methodology begins with a literature review, followed by the walk test, data processing, analysis of the walk test results, and concluding with findings and recommendations. Parameters such as Received Signal Referenced Power (RSRP), Received Signal Referenced Quality (RSRQ), Received Signal Strength Indicator (RSSI), and Signal to Interference plus Noise Ratio (SINR) are employed to evaluate the quality of the Telkomsel 4G network. The research findings indicate that the majority of test points foreach parameter in the indoor area of Building C exhibit good signal quality based on Key Performance Indicators. However, some test points show poor quality due to obstacles in the area, leading to multipath interference that affects the Signal-to-Noise Ratio (SNR) and subsequently influences signal quality.Keywords: walk test, signal quality, 4G, multipath
PERBANDINGAN TEKNOLOGI GPON DAN XGPON PADA JARINGAN LIVE PASSIVE OPTIC Andhika, Hafiz Restu; Partiansyah, Fakhriy Hario; Mustofa, Ali
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 12 No. 5 (2024)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi telekomunikasi menyebabkan Passive Optical Network (PON) sebagai teknologi jaringan pasifkomunikasi serat optik terus berkembang hingga teknologi GPON dan XGPON untuk memenuhi kebutuhan internet di Indonesia. Penelitian ini mengangkat permasalahan pada penggunaan XGPON yang kurang masif di Indonesia dibanding penggunaan GPON yang memiliki bitrate lebih rendah, daya transmisi yang tinggi pada OLT menyebabkan kerusakan komponen optik, dan tingginya nilai redaman pada konfigurasi two stage passive splitter 1:4 dengan 1:8. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan eksperimen, pengukuran, dan perhitungan. Eksperimen dilakukan pada variasi daya transmisi OLT dan menggunakan dua konfigurasi jaringan. Pengukuran daya terima dilakukan menggunakan OPM sedangkan pengukuran redaman jaringan dilakukan menggunakan OTDR. Perhitungan dilakukan pada seluruh elemen jaringan dengan metode power link budget. Penelitian ini menghasilkan nilai hasil pengukuran daya terima ONT baik pada GPON maupun XGPON yang lebih tinggi dibanding nilai daya terima perhitungan power link budget. Adapun eksperimen variasi daya menghasilkan nilai total loss GPON dan XGPON yang sama dengan nilai total loss hasil pengukuran OTDR yaitu 25 dB untuk Konfigurasi Jaringan Pertama dan 14 dB untuk Konfigurasi Jaringan Kedua. Kesimpulan penelitian ini yaitu teknologi XGPON dengan daya transmisi OLT >-2 dBm direkomendasikan sebagai teknologi pengganti GPON. Karena teknologi XGPON dengan daya transmisi OLT >-2 dBm memiliki bitrate yang lebih tinggi serta memiliki nilai daya terima ONT dan nilai redaman jaringan sesuai standar ITU-T. Daya transmisi OLT <-2 dBm memiliki nilai redaman tinggi sehingga daya terima ONT kurang dari ONT minimum sensitivity. Two stage passive splitter 1:4 dengan 1:8 memiliki redaman tinggi sehingga tidak direkomendasikan dilalui daya transmisi OLT <-2 dBm. Sehinggakonfigurasi two stage passive splitter 1:2 dengan 1:4 dapat menjadi solusi untuk daya transmisi <-2 dBm walaupun memiliki jangkauan pelanggan yang lebih sedikit. Kata Kunci: Komunikasi Serat Optik, Passive Optical Network, GPON, XGPON.
Perancangan, Optimasi dan Analisis High Isolation Dual-Band MIMO 5G Antena untuk Implementasi pada Smartphone GANDARRITYAZ, RIZCKY; PURNOMO, MUHAMMAD FAUZAN EDY; PARTIANSYAH, FAKHRIY HARIO
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 10, No 4: Published October 2022
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v10i4.783

Abstract

ABSTRAKPemerintah telah menyiapkan kandidat spektrum frekuensi 700 MHz, 2,3 GHz dan 26 GHz/28 GHz untuk teknologi 5G di Indonesia. Dibutuhkan desain antena dengan isolasi tinggi, mampu bekerja secara MIMO dengan struktur yang ringkas agar tidak menghabiskan ruang yang besar pada sirkuit smartphone. Pada penelitian ini dilakukan perancangan dan optimasi elemen antena folded monopole meander line dengan dimensi 31,5 x 16 mm yang dapat bekerja secara dual-band yaitu pada frekuensi 700 MHz dan 2,3 GHz. Kemudian diimplementasikan dalam dua rancangan konfigurasi 8 ports MIMO antena yang berbeda posisi penempatan portnya. Hasil simulasi menunjukkan konfigurasi 1 memiliki isolasi tinggi dan kinerja lebih optimal dibandingkan dengan konfigurasi 2, di mana RL < -10 dB pada kedua frekuensi kerja, isolasi tinggi tanpa adanya tambahan elemen decoupling yaitu >20,64 dB dan >16,94 dB pada frekuensi 700 MHz dan 2,3 GHz secara berurutan, ECC<0,1 dan efisiensi antena mencapai 71,4% dan 84,6% pada frekuensi 700 MHz dan 2,3 GHz secara berurutan.Kata kunci: 5G, antena, MIMO, dual-band, 700 MHz, 2,3 GHz, isolasi tinggi ABSTRACTThe Indonesian government has prepared frequency spectrum candidates for 5G technology at 700 MHz, 2.3 GHz and 26 GHz/28 GHz. It takes antenna design with high isolation, MIMO and compact structure. In this research, the design and optimization of an antenna element with a folded monopole meander line geometric shape with dimensions of 31.5 x 16 mm which can work in dual-band at frequency 700 MHz and 2.3 GHz. The antenna design implemented in two configuration of 8 ports MIMO antenna with different port placement positions. The simulation results show that configuration 1 has high isolation and more optimal performance than configuration 2, where RL < -10 dB at both frequencies, ECC<0.1, high isolation without additional decoupling elements at >20.64 dB and >16.94 dB and antenna efficiency reached 71.4% and 84.6% at frequency 700 MHz and 2.3 GHz, respectively.Keywords: 5G, MIMO, dual-band, 700 MHz, 2.3 GHz, high isolation
Analisis Hybrid Optical Network Untuk Menekan Sifat Non-Linear Menggunakan SOA dan Teknik Dithering Wijaya, Felix; Partiansyah, Fakhriy Hario; Sari, Sapriesty Nainy
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 3 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radio over Fiber (RoF) merupakan salah satuteknologi dari Hybrid Optical Network (HON) yangmengintegrasikan keunggulan jaringan radio dan serat optik dalamsatu sistem transmisi. Teknologi ini memungkinkan transmisi sinyalradio melalui media serat optik untuk meningkatkan kapasitas,jangkauan, dan efisiensi jaringan. Namun, penggunaan daya optiktinggi dalam sistem RoF dapat memicu munculnya efek non-linear,seperti Self-Phase Modulation (SPM), yang berdampak pada distorsidan penurunan kualitas sinyal. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis efektivitas penggunaan Semiconductor OpticalAmplifier (SOA) dan teknik High-Frequency Dithering (HFD)dalam menekan efek non-linear pada sistem HON. Simulasidilakukan menggunakan perangkat lunak OptiSystem versi 7.0dengan skenario variasi daya CW laser dari -6 dBm hingga 6 dBmserta panjang serat optik dari 0,1 km hingga 0,5 km. Evaluasidilakukan berdasarkan parameter daya sinyal di sisi penerima danrasio sinyal terhadap noise (SNR). Hasil simulasi menunjukkanbahwa penerapan SOA dan teknik dithering secara signifikanmeningkatkan kualitas sinyal yang diterima dan nilai SNRdibandingkan sistem yang tidak menggunakan teknik tersebut.Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi SOA dan HFDmerupakan metode yang efektif untuk menekan efek non-lineardalam sistem RoF dan meningkatkan performa transmisi padajaringan HON.Kata Kunci ̶ Hybrid Optical Network, Radio over Fiber, Nonlinearitas, Semiconductor Optical Amplifier, Teknik Dithering, SNR
Simulasi Penguatan Erbium Doped Fiber (EDF) Cable pada Sistem Radio Over Fiber (RoF) Lubis, Adven Jonea; Partiansyah, Fakhriy Hario; Sari, Sapriesty Nainy
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 5 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menampilkan simulasi penguatanErbium Doped Fiber (EDF) pada jaringan Radio over Fiber(RoF) yang dimodulasi 64 QAM dengan laser 980 nm sebagaisumber pump. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasipengaruh variasi panjang EDF terhadap kinerja penguatansinyal optik dalam rentang C-band, denganmempertimbangkan parameter seperti daya pumping danintensitas sinyal masukan. Simulasi ini dilakukan denganmemvariasikan panjang EDF pada rentang 5 m hingga 30 m,memvariasikan daya pumping pada rentang 100 mW hingga400 mW, dan memvariasikan daya input sinyal 1530 nmhingga 1560 nm. Hasil simulasi menunjukkan bahwapenggunaan EDF sebagai penguat efektif dalammenghasilkan gain hingga di atas 35 dB dan noise figure (NF)<5 dB pada panjang EDF 10 m, input sinyal -30 mW, dayapump 100 mW. Dengan demikian, sistem penguat sinyalmenggunakan EDF efektif menghasilkan gain yang tinggidengan NF yang rendah.Kata kunci: EDF, RoF, 64 QAM, C-band, pumping, NF.
INVESTIGASI SISTEM RADIO OVER FIBER DENGAN ERBIUM-DOPED FIBER AMPLIFIER (EDFA) BOOSTER BLACK BOX PADA FREKUENSI 3,5 GHZ DAN MODULASI 256-QAM Widakso, Lintang Sasongko; Partiansyah, Fakhriy Hario; Sari, Sapriesty Nainy
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 5 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengevaluasi kinerja sistemRadio over Fiber (RoF) generasi kelima (5G) berbasis modulasi256-QAM dengan dukungan penguat Erbium-Doped FiberAmplifier (EDFA) melalui simulasi menggunakan perangkatlunak OptiSystem. Parameter yang divariasikan meliputi dayalaser (-4 hingga 4 dBm), daya EDFA (12 hingga 18 dBm), danpanjang kabel serat optis (10 hingga 80 km). Hasil simulasimenunjukkan bahwa penggunaan EDFA secara signifikanmeningkatkan daya terima (received power) danmemperpanjang jangkauan transmisi hingga 80 km. Selain itu,EDFA juga efektif dalam menekan pelebaran spektrum optisyang diakibatkan oleh efek nonlinearitas yang ada.Penambahan EDFA berkontribusi dalam memperbaiki margindaya sistem tanpa memicu efek saturasi, selama parameterinput dikendalikan secara tepat. Dengan demikian, EDFAtidak hanya meningkatkan performansi sistem dari segijangkauan, tetapi juga menjaga kestabilan spektral danefisiensi sistem RoF.Kata kunci: RoF, EDFA, 256-QAM, serat optis, FWHM, 5G,OptiSystem.
RANCANG BANGUN PROTOTYPE SISTEM MONITORING PENGATURAN AIR TANDON TERINTEGRASI INTERNET OF THINGS DI PERUMAHAN GIRI PALMA Muchson, Muhammad; Partiansyah, Fakhriy Hario; Zainuri, Akhmad
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 6 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan pemborosan energi danketerlambatan distribusi air bersih masih sering ditemukanpada sistem pengaturan air tandon manual di kawasanpermukiman. Penelitian ini bertujuanmerancang dan mengimplementasikan prototipe sistemmonitoring dan pengaturan air tandon otomatis berbasisInternet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi dankeandalan pasokan air di Perumahan Giri Palma. Sistemdikembangkan menggunakan mikrokontroler ArduinoNano dan ESP32, sensor HC-SR04 untuk mengukurketinggian air, sensor XKC-Y25-T12V untuk mendeteksikeberadaan air, serta modul komunikasi LoRa EBYTEE220-400T22D sebagai solusi komunikasi jarak jauh antartandon. Data ketinggian air dipantau secara real-timemelalui aplikasi Blynk. Desain sistem terdiri dari tigatandon air: dua sebagai tandon pengisi dan satu sebagaitandon distribusi utama. Sistem beroperasi secara otomatisberdasarkan masukan sensor, sehingga proses pengisian airdapat diatur tanpa intervensi manual. Pengujianmenunjukkan bahwa sistem mampu menjalankan siklusotomatisasi pengisian air antar tandon dengan baik. SensorHC-SR04 memiliki rata-rata selisih 0,10 centimeter,sedangkan komunikasi LoRa pada jarak 150 metermenunjukkan performa terbaik ketika kondisi cerah. Paketinternet yang dibutuhkan untuk menjalankan sistemselama satu bulan adalah 448,65 MB, nilai Packet DeliveryRatio (PDR) pengiriman data dari ESP32 menuju GoogleSpreadsheet sebesar 100%. Sistem juga terbukti mamputerhubung ulang secara otomatis setelah gangguanjaringan. Implementasi sistem ini berhasil melakukanpengaturan otomatis dan memberikan kemudahanpemantauan jarak jauh melalui perangkat mobile.Kata Kunci— Internet of Thi6ngs, Tandon Air, LoRa,Blynk, Otomatisasi, Monitoring. 
INVESTIGASI SISTEM RADIO OVER FIBER DENGAN SEMICONDUCTOR OPTICAL AMPLIFIER (SOA) PADA FREKUENSI 3,5GHz DAN MODULASI 256-QAM Qohar, Abdul Aziz; Partiansyah, Fakhriy Hario; Sari, Sapriesty Nainy
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 13 No. 6 (2025)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas pemanfaatan SOAsebagai penguat dalam sistem RoF yang menggunakanmodulasi 256-QAM. Tujuan utama dari studi ini adalahuntuk melihat bagaimana variasi arus injeksi pada SOAmemengaruhi kinerja sistem, khususnya terhadap dayaterima (Received Power), daya puncak (Peak Power), danmunculnya distorsi akibat efek nonlinear selama prosestransmisi.Eksperimen dilakukan dengan mengatur arus injeksimulai dari 10 mA hingga 50 mA, dan sinyal optik dikirimkanmelalui serat sepanjang 50 km. Hasilnya menunjukkanbahwa SOA memberikan peningkatan signifikan terhadapdaya sinyal yang diterima. Tanpa penguatan, daya terimacenderung turun di bawah ambang batas ITU-T sebesar -28dBm pada jarak 40 km dan 50 km, membuat sistem menjaditidak layak. Namun, dengan kehadiran SOA, daya tersebutdapat ditingkatkan secara bertahap, bahkan mencapai +12dBm pada jarak 10 km dan tetap stabil di +4 dBm pada 50km.Seiring meningkatnya arus injeksi, performa sistempun ikut meningkat. Meski demikian, mulai dari arus 40 mAke atas, mulai muncul tanda-tanda efek nonlinear sepertiSelf-Phase Modulation dan saturasi penguatan, yangmemengaruhi kualitas spektral sinyal terlihat dari pelebaranlebar spektrum. Selain itu, daya puncak tertinggi tidak selaluterjadi pada jarak terjauh, melainkan justru sering munculpada jarak menengah, yang mengindikasikan adanya distorsibentuk pulsa akibat dispersi kromatik.Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwaSOA berperan penting dalam memperkuat sinyal optik padasistem RoF dengan modulasi kompleks, dan sangat potensialditerapkan dalam jaringan 5G. Namun, untuk mendapatkanhasil optimal, perlu dilakukan pengaturan arus injeksi yangtepat agar daya penguatan mencukupi tanpa memicu distorsiyang merugikan kualitas transmisi.Kata Kunci: RoF, SOA, QAM, Received Power, Peak Power.
ANALISIS PENGARUH RADIUS BENDING TERHADAP PERFORMANSI JARINGAN TRANSMISI SERAT OPTIK PADA JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) Rahadian, Hanif Azmi; Partiansyah, Fakhriy Hario; Mustofa, Ali
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 12 No. 5 (2024)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The development of global telecommunication technology, particularly the increasing demand for fast and reliable internet connections, has driven the adoption of fiber optic networks in Indonesia. Fiber optics, made from fine glass or plastic, provide a solution for data transmission due to their reliability and ability to carry large amounts of data at high speeds. However, one of the challenges in fiber optic installation is bending, which can lead to signal attenuation or loss. This research will conduct experiments on the effects of bending in FTTH networks, specifically focusing on power loss and bending loss due to macrobending. The experiment will be carried out by varying the bending radius, number of loops, and cable length to measure the impact on network performance using OPM and OTDR. The results of this study indicate that as the number of loops increases and the bending radius decreases, power loss becomes greater. This research will provide power link budget calculations, which will be compared with power measurements at the ONT to determine which power link budget results meet ITU-T standards. Additionally, bending loss measurements will be conducted to identify the attenuation that occurs.Keywords: Fiber Optic Communication, Bending, Power Loss, Bending Loss, Power Link Budget
Analisis Kinerja RoF-OFDM (Radio Over Fiber Orthogonal Frequency Division Multiplexing) Berbasis FBG (Fiber Bragg Gratings) pada Frekuensi 3,5 GHz Bhaswara, Adrian; Partiansyah, Fakhriy Hario; Mustofa, Ali
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol. 12 No. 6 (2024)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menganalisis kinerja sistem Radio over Fiber (RoF) berbasis Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) dengan menggunakan Fiber Bragg Gratings (FBG) pada frekuensi 3,5 GHz. Sistem RoF-OFDM berbasis FBG diimplementasikan menggunakan software OptiSystem21 dan dianalisis berdasarkan nilai Bit Error Rate (BER), Error Vector Magnitude (EVM), dan Signal to Noise Ratio (SNR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan FBG secara signifikan meningkatkan kinerja sistem RoF-OFDM dengan nilai BER, EVM, dan SNR yang lebih baik dibandingkan dengan sistem tanpa FBG. FBG efektif dalam mengatasi dispersi kromatik pada fiber optik, sehingga membantu menjaga kualitas sinyal dan meningkatkan jarak transmisi. Nilai BER terkecil adalah 0,00310905612244898 yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan. Nilai EVM terkecil pada konfigurasi tanpa menggunakan FBG masih memenuhi standar dengan nilai 3,59949590143922%. Adapun untuk nilai EVM terbesarmaupun terkecil pada konfigurasi menggunakan FBG masih memenuhi standar dengan nilai masing-masing 5,58703607941613% dan 2,94081094510999%. Sedangkan untuk SNR, nilai terbesar dari konfigurasi menggunakan dan tanpa FBG masing-masing adalah 96,97505 dB dan 96,170954 dB. Keywords: RoF-OFDM, FBG, EVM, BER, SNR, Optisystem.