Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Business Ethics in Islamic Perspective: Basic Concepts, Application, and True Success Samsidar; Kurniadi; Syamsurianto; Muin, Rahmawati; Usman Ali, Sitti Asiqah
Jurisprudensi: Jurnal Ilmu Syariah, Perundang-Undangan dan Ekonomi Islam Vol 16 No 2 (2024): Jurisprudensi: Jurnal Ilmu Syariah, Perundang-Undangan dan Ekonomi Islam
Publisher : State of Islamic Institute Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/jurisprudensi.v16i2.8637

Abstract

Ideally, business should be conducted ethically and honestly, as it involves interactions with others. However, in reality, many entrepreneurs engage in fraudulent practices to gain greater profits. This gap has prompted the author to explore how Islam formulates its business concepts. The aim of this research is to explore the basic concepts of Islamic business ethics, analyze the application of these principles in business practice, and determine the indicators of true success from an Islamic perspective. This article is classified as a library research with a qualitative approach. The methodology used is descriptive analysis. The findings reveal that while there is a good understanding of Islamic business ethics principles, their application often lacks consistency with theory, particularly in aspects of social responsibility and spiritual good. The study finds that to achieve true success, businesses must balance worldly profits with social contributions and charitable acts.
Pemberdayaan Kader Kesehatan dalam Deteksi Dini Gangguan Neuropaty pada Penderita DM di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima Kurniadi; Sukmawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Cendikia Jenius Vol. 2 No. 1 (2024): Desember 2024
Publisher : CV. CENDIKIA JENIUS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70920/pengabmaskes.v2i1.92

Abstract

Diabetes can lead to serious complications, one of which is neuropathy or nerve damage. This community service aims to enhance the knowledge of health cadres regarding the early detection of neuropathy disorders in diabetes mellitus. The methods employed include education through videos and booklets. The activities are divided into three phases: preparation, implementation, and monitoring, with the involvement of the partner, the village head, in gathering cadres and providing facilities for education. The activities took place in Rasabou Village, Bolo District, Bima Regency, in May 2024. The majority of health cadres are aged between 30 and 50 years, with high school as their highest education. Before the training, 12 cadres (70.6%) had a good understanding of diabetes. After the training, this number increased to 14 cadres (82.4%) with good knowledge. The conclusion indicates a significant improvement in the knowledge of health cadres following the education through lectures, videos, and simulations. The cadres showed high enthusiasm during the activities. It is recommended that future outreach methods be more interactive to enhance community understanding and participation in health programs.
Pemberdayaan Peran Kader Posyandu terhadap Peningkatan Kapasitas Pengetahuan Ibu Primipara dalam Persiapan Persalinan Sukmawati; Kurniadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Cendikia Jenius Vol. 2 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : CV. CENDIKIA JENIUS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70920/pengabmaskes.v2i2.168

Abstract

Pemberdayaan kader Posyandu diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi ibu primipara dalam menjalani masa kehamilan dan persalinan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis bagaimana pemberdayaan peran kader Posyandu dapat meningkatkan kapasitas pengetahuan ibu primipara dalam persiapan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Palibelo. Pelaksanaan program penyuluhan kesehatan di Puskesmas Palibelo, Kabupaten Bima, melibatkan tiga tahap utama: persiapan, pelaksanaan, dan monitoring serta evaluasi. Tahap persiapan mencakup penyediaan bahan ajar dan peralatan teknis, serta pelatihan bagi mahasiswa dan enumerator. Pada tahap pelaksanaan, dilakukan survei lokasi, permohonan izin, dan distribusi booklet kepada peserta. Monitoring dan evaluasi dilakukan melalui pengisian daftar kehadiran, dokumentasi kegiatan, serta praktik penggunaan alat cek gula darah. Kegiatan pendidikan kesehatan berfokus pada peningkatan pengetahuan kader Posyandu mengenai persiapan persalinan, dengan melibatkan 50 kader dalam praktik yang dipandu mahasiswa. Evaluasi program dibagi menjadi tiga kategori: struktur, proses, dan hasil, untuk menilai efektivitas kegiatan. Diharapkan, program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat setempat dan meningkatkan kapasitas kader dalam pelayanan kesehatan. sebelum intervensi, hanya 12% responden memiliki pengetahuan yang baik mengenai persiapan persalinan, sementara setelah intervensi, angka ini meningkat secara signifikan menjadi 92%. Hasil ini menunjukkan efektivitas intervensi dalam meningkatkan pengetahuan responden, dengan tidak adanya responden dalam kategori kurang setelah intervensi. Temuan ini menyoroti pentingnya metode pengajaran yang diterapkan dan mendorong penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perubahan pengetahuan ini serta dampak jangka panjang dari intervensi.
Pemberdayaan Kader Dalam Skrining Diabetes Melitus Melalui 10 Tanda Peringatan Dini Kurniadi; Sukmawati; Syarif Suwardin; Dian Vitasari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Cendikia Jenius Vol. 3 No. 1 (2025): Desember 2025
Publisher : CV. CENDIKIA JENIUS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70920/pengabmaskes.v3i1.255

Abstract

This community service activity aimed to improve public knowledge and awareness regarding the prevention and management of stunting through the implementation of the Ma-Kataroa Ndai model in Jatibaru Village, Asakota District, Bima City. The method consisted of preparation, implementation, monitoring, and evaluation stages. Activities were carried out through health education, community outreach, and collaborative efforts involving local health cadres and community leaders. Educational materials included leaflets, banners, and teaching booklets, supported by the provision of nutritious food as a practical example. The results showed a significant increase in community knowledge, with respondents in the “good” category rising from 15% in the pre-test to 80% in the post-test, while those in the “poor” category decreased from 37.5% to 0%. This program also encouraged active community participation in maintaining environmental sanitation and fulfilling children’s nutritional needs through self-help initiatives such as weekly rice collection and egg provision. In conclusion, the Ma-Kataroa Ndai model proved effective in enhancing community understanding and awareness of stunting prevention while promoting collective engagement for the sustainability of health programs at the community level.
Revitalisasi Lanskap Ekonomi UMKM Di Dataran Tinggi Dieng : Tinjauan Struktural dan Solusi Penguatan Usaha Mikro Lokal Sina, Ibnu; Jamaludin; Rasyidin Alfaruk, Saddam; Kurniadi
Jurnal Pengabdian Dharma Laksana Vol. 8 No. 1 (2025): JPDL (Jurnal Pengabdian Dharma Laksana)
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/j.pdl.v8i1.53570

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk merevitalisasi lanskap ekonomi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Dataran Tinggi Dieng, yang menghadapi tantangan struktural signifikan. Studi ini menganalisis kondisi struktural UMKM lokal, termasuk akses terbatas terhadap permodalan, keterbatasan inovasi produk, dan kelemahan dalam strategi pemasaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi partisipatif dan wawancara mendalam dengan para pelaku UMKM, serta pemangku kepentingan terkait. Hasil analisis menunjukkan bahwa UMKM di Dieng memiliki potensi besar, terutama dari sektor pertanian, kerajinan, dan pariwisata, namun potensi ini belum tergarap optimal akibat kendala-kendala struktural. Sebagai solusi penguatan, program ini mengimplementasikan tiga intervensi utama: 1) pendampingan manajemen keuangan dan akses permodalan alternatif, 2) pelatihan inovasi produk berbasis kearifan lokal dan branding digital, serta 3) pengembangan jaringan pemasaran melalui platform e-commerce dan kolaborasi dengan sektor pariwisata. Implementasi program ini berhasil meningkatkan kapasitas manajerial dan inovasi produk para pelaku UMKM, serta membuka jalur pemasaran baru yang lebih luas. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa revitalisasi ekonomi UMKM di Dataran Tinggi Dieng memerlukan pendekatan holistik yang tidak hanya berfokus pada pelatihan teknis, tetapi juga pada penguatan struktur ekosistem usaha secara menyeluruh. Rekomendasi yang diajukan mencakup pembentukan koperasi UMKM, pendirian pusat inkubasi bisnis lokal, dan kebijakan pemerintah yang mendukung akses permodalan mikro. Dengan demikian, diharapkan UMKM Dieng dapat berkembang menjadi pilar ekonomi yang kokoh dan berkelanjutan.
Perancangan Business Model Canvas (BMC) Produk Cookies di UMKM Mekar Pelangi Kurniadi; Delfitriani; Hendarto, Deni
Karimah Tauhid Vol. 4 No. 11 (2025): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/karimahtauhid.v4i11.21711

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menyusun rancangan Business Model Canvas (BMC) pada produk cookies yang diproduksi UMKM Mekar Pelangi di Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor. Permasalahan utama yang dihadapi usaha ini adalah model bisnis yang berjalan belum optimal, sehingga diperlukan analisis dan penyusunan ulang berdasarkan sembilan elemen BMC. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner kepada 30 konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen utama berasal dari wilayah lokal dengan preferensi terhadap cookies bertekstur lembut dan harga yang terjangkau. Saluran distribusi masih terbatas melalui WhatsApp, tetapi terdapat peluang perluasan pemasaran lewat media sosial dan marketplace. Berdasarkan temuan lapangan, perbaikan BMC difokuskan pada penguatan proposisi nilai, peningkatan jaringan distribusi, dan penyusunan strategi hubungan pelanggan yang lebih sistematis. Rancangan BMC baru ini diharapkan dapat membantu UMKM Mekar Pelangi meningkatkan daya saing serta menjamin keberlanjutan usahanya.