Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI IN-VITRO TIKUS MODEL DIABETIK YANG DIINDUKSI ALOKSAN : UJI EKSTRAK BAWANG PUTIH (ALLIUM SATIVUM LINN) TERHADAP PENURUNAN KADAR GDP DAN GD2JPP Nur Syamsi; Nayoan, Christin Rony; Junjun Fitriani; Faathir ‘Ilmi Haditsah; Gita Yasmin Safitri
Medika Alkhairaat : Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2024): April
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/ma.v6i1.156

Abstract

Latar Belakang : Hiperglikemia yang disebabkan oleh kekurangan insulin merupakan tanda penyakit metabolik yaitu diabetes melitus (DM). Hasil laboratorium kadar GDP lebih dari 126 mg/dl dan GD2JPP lebih dari 200 mg/dl dapat membantu penegakan diabetes melitus. Bawang putih memiliki potensi sebagai antidiabetes, karena mengandung flavonoid dan alisin. Tujuan : Menilai efektifitas ekstrak bawang putih (Allium satium Linn) terhadap penurunan gula darah puasa (GDP) dan gula darah 2 jam post-prandial (GD2JPP) pada tikus model diabetes melitus yang diinduksi aloksan. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan dengan desain pre-post test control group. 15 ekor tikus diadaptasikan dan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif diberikan NaCMC 0,5% , kelompok kontrol positif diberikan metformin 45mg/kgBB dan kelompok uji ekstrak bawang putih dosis 80 mg/KgBB , 200 mg/kgBB dan 400 mg/KgBB. Hasil : Hasil uji repeated anova menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada tikus yang diberikan perlakuan dengan nilai p =0,000 (p<0,05). Hasil uji post hoc bonferroni hari ke 14 menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif dan kelompok ekstrak (p<0,05). Hasil paired t test menunjukkan penurunan kadar glukosa darah tidak berbeda signifikan pada kelompok kontrol negatif (p > 0,05) dan berbeda signifikan pada kelompok kontrol kontrol positif serta ekstrak bawang putih (p < 0,05). Kesimpulan : Dosis minimal yang dapat menurunkan kadar GDP dan GD2JPP ialah 80 mg/kgBB dan dosis paling optimal ialah 400 mg/KgBB. Kata kunci : Diabetes melitus, Gula Darah Puasa (GDP), Alisin, Gula Darah 2 Jam Post Prandial (GD2JPP)
Utilizing Interactive Techniques to Enhance Primary School Pupils' Understanding of Epilepsy : Penelitian Fitriah Handayani; Ria Sulistiana; Vera Diana Towidjojo; Junjun Fitriani; Margareta
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.1307

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa kelas 1 SD Inpres Baru Kota Palu tentang epilepsi melalui strategi penyuluhan dasar dan interaktif. Didukung oleh Rumah Sakit Umum Tadulako Palu dan Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Tadulako, penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 4 September 2024, melibatkan lima dosen dari berbagai institusi dan dua mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako. Metode interaktif yang diterapkan antara lain percakapan singkat, penjelasan dengan spanduk bergambar, sesi tanya jawab, dan permainan tentang kosakata epilepsi. Strategi ini dipilih untuk memastikan anak-anak dapat memahami materi dengan mudah dan mendorong partisipasi aktif siswa. Siswa memilih jawaban dengan menandai “ya” atau “tidak” menggunakan tanda centang atau silang pada tes pra dan pasca yang sederhana menggunakan pertanyaan lisan. Pengetahuan siswa tentang epilepsi—termasuk kesadaran, gejala, dan tindakan pertolongan pertama selama kejang—menunjukkan peningkatan yang signifikan sebagai respons terhadap program ini. Selain perkembangan kognitif, sikap siswa juga berubah; mereka menjadi lebih empati terhadap teman sebaya penyandang epilepsi. Kegiatan ini menunjukkan bahwa literasi kesehatan dasar pada anak-anak sekolah dasar dapat ditingkatkan secara efektif melalui pendekatan pendidikan visual sederhana, diskusi, dan permainan; strategi ini dapat diterapkan di sekolah lain untuk mengurangi stigma terkait epilepsi sejak usia dini.