Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perencanaan Ruang Usaha PKL di Kompleks Terminal Dhaksinarga Wonosari Berbasis Komunitas Damanik, Imelda Irmawati; Raniasta, Yohanes Satyayoga; Kinanthi, Maria
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i3.8398

Abstract

The economic growth of the city is closely related to informal activities, one of which is street vendors (PKL - "Pedagang Kaki Lima"). PKL activities generally seek strategic urban spaces to conduct informal trading businesses. The Pedagang Kaki Lima community in Gunung Kidul has been given the opportunity to develop their trading activities in the Dhaksinarga terminal complex in Wonosari city. The existing condition of the Dhaksinarga terminal prompted the PKL vendors to contact the Urban and Settlement Environment Laboratory of the Faculty of Architecture and Design at UKDW to assist in planning the PKL business spaces with a people-oriented concept. In this community engagement (PkM) activity, the design process is carried out using a community-based design approach, with the aim of producing a design that suits the space needed for the unique trading activities of PKL vendors in Gunung Kidul, who are part of the PPKL-Gunung Kidul association. Moreover, considering that this business space is located within the Dhaksinarga terminal complex managed by the Department of Transportation, all design efforts must align with the public service function of the Dhaksinarga Terminal. This PkM process will be a collaboration between the community (PPKL-Gunung Kidul), academia (Urban and Settlement Environment Laboratory, UKDW), and the government (Department of Transportation), requiring mapping to ensure that all parties benefit from the PKL business space design activity.
MEMBANGUN KEBERLANJUTAN WARISAN BUDAYA: KAJIAN PENGEMBANGAN WISATA DAN KONSERVASI WARISAN BUDAYA KAWASAN KOTABARU YOGYAKARTA Kinanthi, Maria; Mayang, Servatia; Cristina Aprilia Norman, Laurensia; A. Panggabean, Meiti
LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR Vol 11, No 2 (2024): October
Publisher : Architecture Program Department of Architecture, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lantang.v11i2.79532

Abstract

Wisata budaya dan sejarah menjadi daya tarik utama di Yogyakarta karena memiliki nilai budaya yang unik. Namun, kekhawatiran yang terjadi ketika suatu tempat bersejarah menjadi pariwsata adalah terkadang hanya sebagai branding tanpa kekuatan nilai budaya yang utuh. Kotabaru adalah salah satu daerah yang kaya akan warisan budaya dengan status cagar budaya yang dilindungi. Pepohonan yang rindang dan ruang tepi jalan dibagian depan bangunan yang bergaya arsitektur indis dan kolonial menjadi karakteristik pembeda dengan tempat lain. Kawasan Kotabaru merupakan kawasan yang cukup cepat perkembangannya. Awalnya perumahan elit kini menjadi tempat pariwisata. Kekhawatiran yang terjadi adalah perkembangan kawasan ini yang tidak terkontrol dan dapat menghilangkan citra Kawasan. Dengan adanya wisata yang terintegrasi maka diharapkan beberapa bangunan cagar budaya yang tidak terawat, menjadi poin yang dapat dikembangkan juga sehingga tidak menjadi terbengkalai. Selain itu partisipasi masyarakat di dalamnya sebagai upaya pelestarian merupakan salah satu prioritas yang harus tercapai dalam memanfaatkan bangunan cagar budaya berwawasan pelestarian. Penelitian ini akan mengkaji keberlanjutan warisan budaya dengan mendiskripsikan praktik pengembangan dan pelestarian wisata budaya yang unggul dalam nilai sejarah, estetika, dan ekonomi melalui framework VCC (Values-Centered Conservation). Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan menjaring pendapat dari responden purposif menggunakan kuisioner terkait pelestarian dan daftar bangunan cagar budaya yang bisa dikembangkan menjadi perencanaan wisata heritage dalam tujuan pelestarian serta pemetaan bangunan secara fisik. Hasilnya adalah adanya rekomendasi bentuk pelestarian secara holistik menurut framework VCC untuk wisata Kotabaru.
Pendampingan Perencanaan Master Plan Kompleks GKJ Medari menggunakan Media Maket Berbasis Partisipatif Kinanthi, Maria; Irmawati Damanik, Imelda; Delfiati, Sriana; Bawole, Paulus; Tri Mulyani, Agustina; Joifo Jerau, Lusianus
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i3.10436

Abstract

Kompleks Gereja GKJ Medari yang dibentuk oleh beberapa jemaat gereja kecil di sekitar wilayah Medari, berkembang secara spontan dan tidak teratur dalam penataan ruangnya. Majelis Jemaat GKJ Medari ingin membuat Master Plan dan mengajukan proposal pendampingan kepada Laboratorium Perumahan dan Lingkungan Perkotaan (Lab Kota), FAD, UKDW. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu proses perencanaan master plan Kompleks Gereja GKJ Medari dengan pendekatan desain partisipatif. Melalui metode ini, partisipasi aktif dari jemaat dan pengurus gereja difasilitasi untuk memastikan perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi jemaat. Salah satu media yang digunakan dalam pendampingan ini adalah maket yang dikembangkan dengan partisipasi aktif jemaat yang memungkinkan visualisasi yang lebih konkret dan interaktif. Model ini merupakan alat komunikasi yang efektif untuk membantu jemaat memahami dan memberikan masukan mengenai tata ruang, sirkulasi, dan fungsi bangunan di kompleks gereja. Kondisi bangunan eksisting yang dapat disebut sebagai cagar budaya yang masih kokoh memungkinkan kita melihat regulasi yang dapat dipertimbangkan dalam mendesain ulang. Hasil dari kegiatan ini adalah rancangan rencana induk yang lebih inklusif dan partisipatif, serta penguatan kapasitas jemaat dalam berkontribusi terhadap perencanaan lingkungan fisik gereja.
Perencanaan Ruang Usaha PKL di Kompleks Terminal Dhaksinarga Wonosari Berbasis Komunitas Damanik, Imelda Irmawati; Raniasta, Yohanes Satyayoga; Kinanthi, Maria
Jurnal Atma Inovasia Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v4i3.8398

Abstract

The economic growth of the city is closely related to informal activities, one of which is street vendors (PKL - "Pedagang Kaki Lima"). PKL activities generally seek strategic urban spaces to conduct informal trading businesses. The Pedagang Kaki Lima community in Gunung Kidul has been given the opportunity to develop their trading activities in the Dhaksinarga terminal complex in Wonosari city. The existing condition of the Dhaksinarga terminal prompted the PKL vendors to contact the Urban and Settlement Environment Laboratory of the Faculty of Architecture and Design at UKDW to assist in planning the PKL business spaces with a people-oriented concept. In this community engagement (PkM) activity, the design process is carried out using a community-based design approach, with the aim of producing a design that suits the space needed for the unique trading activities of PKL vendors in Gunung Kidul, who are part of the PPKL-Gunung Kidul association. Moreover, considering that this business space is located within the Dhaksinarga terminal complex managed by the Department of Transportation, all design efforts must align with the public service function of the Dhaksinarga Terminal. This PkM process will be a collaboration between the community (PPKL-Gunung Kidul), academia (Urban and Settlement Environment Laboratory, UKDW), and the government (Department of Transportation), requiring mapping to ensure that all parties benefit from the PKL business space design activity.
Pendampingan Perencanaan Master Plan Kompleks GKJ Medari menggunakan Media Maket Berbasis Partisipatif Kinanthi, Maria; Irmawati Damanik, Imelda; Delfiati, Sriana; Bawole, Paulus; Tri Mulyani, Agustina; Joifo Jerau, Lusianus
Jurnal Atma Inovasia Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/jai.v5i3.10436

Abstract

Kompleks Gereja GKJ Medari yang dibentuk oleh beberapa jemaat gereja kecil di sekitar wilayah Medari, berkembang secara spontan dan tidak teratur dalam penataan ruangnya. Majelis Jemaat GKJ Medari ingin membuat Master Plan dan mengajukan proposal pendampingan kepada Laboratorium Perumahan dan Lingkungan Perkotaan (Lab Kota), FAD, UKDW. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu proses perencanaan master plan Kompleks Gereja GKJ Medari dengan pendekatan desain partisipatif. Melalui metode ini, partisipasi aktif dari jemaat dan pengurus gereja difasilitasi untuk memastikan perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi jemaat. Salah satu media yang digunakan dalam pendampingan ini adalah maket yang dikembangkan dengan partisipasi aktif jemaat yang memungkinkan visualisasi yang lebih konkret dan interaktif. Model ini merupakan alat komunikasi yang efektif untuk membantu jemaat memahami dan memberikan masukan mengenai tata ruang, sirkulasi, dan fungsi bangunan di kompleks gereja. Kondisi bangunan eksisting yang dapat disebut sebagai cagar budaya yang masih kokoh memungkinkan kita melihat regulasi yang dapat dipertimbangkan dalam mendesain ulang. Hasil dari kegiatan ini adalah rancangan rencana induk yang lebih inklusif dan partisipatif, serta penguatan kapasitas jemaat dalam berkontribusi terhadap perencanaan lingkungan fisik gereja.
Konsep Perancangan Pusat Edukasi Sosial Remaja Dengan Pendekatan Sensori Seraphima, Elisse Moudy; Manurung, Parmonangan; Kinanthi, Maria
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2022: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perundungan merupakan masalah serius yang marak ditemui dan dilakukan remaja di Indonesia sehingga perlu ditindaklanjuti secara serius. Kehadiran sarana edukasi dan penyuluhan bagi peningkatan kepedulian masyarakat terutama remaja terhadap kasus perundungan, dan sebagai bentuk dukungan bagi korban yang mengalami trauma merupakan hal penting. Oleh sebab itu, kebutuhan pusat edukasi sosial remaja terkait perundungan menggunakan pendekatan arsitektur fenomenologi berbasis sensori guna berorientasi pada pengalaman sadar korban. Pusat edukasi dirancang memiliki 2 fungsi utama yaitu sebagai gallery, dan trauma center. Gallery memiliki fungsi edukasi dengan menceritakan pengalaman dan perasaan korban perundungan melalui pengalaman meruang yang dihadirkan pada sequence sehingga pengunjung dapat merasakan secara langsung perasaan korban bukan hanya melalui gambaran visual. Sementara, trauma center adalah fasilitas bagi korban perundungan yang mengalami trauma dan membutuhkan pendampingan para ahli(psikolog) sehingga korban mendapatkan sesi konseling dan melakukan berbagai kegiatan yang dapat membantu mereka untuk menyembuhkan traumanya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Konsep perancangan yang berorientasi pada pengalaman korban sehingga fasilitas yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan sebagai upaya edukasi dan pemulihan traumatik.\\Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara dengan calon pengguna dan melalui kuesioner dengan korban perundungan. Hasil penelitian ini adalah adanya perbedaan konsep desain yang bertolak belakang antara ke-2 fungsi bangunan, trauma center dengan desain yang mengutamakan kenyamanan pasien demi terwujudnya pemulihan traumatik dan gallery yang menghadirkan suasana meruang dengan mengangkat pengambaran dari perasaan depresi, gelisah dan ketakutan dari korban sebagai media edukasi.