Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Akupresur HT 7 Terhadap Insomia pada Wanita Perimenopause di Br. Bhineka Nusa Kauh Dalung Permai Sutreptininghati, Ni Gusti Putu; Ni Made Egar Adhiestiani; Pande Putu Indah Purnamayanthi; Ni Putu Mirah Yunita Udayani
Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing Vol 8 No 1 (2024): Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing
Publisher : STIKES Bina Usada Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36474/caring.v8i1.268

Abstract

Latar Belakang: Insomnia adalah salah satuh tanda gejala yang muncul pada wanita perimenopause. Redahnya hormone serotonin akan menyebabkan gangguan tidur atau insomnia pada wanita perimenopause. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh akupresur HT-7 terhadap insomnia pada wanita perimenopause. Metedologi: Desain yang digunakan adalah pra ekspermental dengan pendekatan one grup pretest posttes design. Sampel diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi di BR Bhineka Nusa Kauh Dalung Permai pada bulan November sampai Desember 2022 sebanyak 35 responden dengan purposive sampling, diberikan kusioner KSPBJ Insomnia Rating Scale. Hasil: Hasil bivariat dengan uji Wilcoxon sign rank test deng α = 0,005 menunjukkan p 0,001 sehingga p<0,05. Artinya ada pengaruh akupresur HT-7 terhadap insomnia pada wanita perimenopause. Kesimpulan: Akupresur HT-7 adalah salah satu alternatif nonfarmakologi untuk mengatasi keluhan insomnia pada wanita perimenopause, sehingga disarankan agar Bidan memberikan edukasi dan mengajarkan akupresur HT-7 pada wanita perimenopause untuk meringankan gejala insomnia.
Pengaruh Herbal Therapy Compress Ball Terhadap Nyeri Punggung BAWAH IBU HAMIL Trimester III DI PMB BDN. Komang Kristina Dewi, S. KEB.,S.K.M Ni Luh Marnevi; Ni Made Egar Adhiestiani; Putu Mastiningsih
NERSMID : Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Vol. 7 No. 1 (2024): Mei
Publisher :

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55173/nersmid.v7i1.165

Abstract

Pregnancy is a physiological process that brings significant changes to the body, often causing discomfort such as lower back pain. Pain management is important for the comfort of pregnant women. Research Objectives: This study aims to evaluate the effectiveness of the Herbal Therapy Compress Ball in reducing lower back pain in third trimester pregnant women. Materials and Methods: Using a pre-experimental design One Group Pre-test Post-test , this study involved 49 pregnant women in the third trimester with low back pain, selected through purposive sampling. The intervention was carried out with a Herbal Therapy Compress Ball, and its effectiveness was measured using the Wilcoxon Test to analyze differences in pain levels before and after therapy. Research Results: Data analysis showed a decrease in the average level of lower back pain from 3.24 to 1.76 after applying Herbal Therapy Compress Ball. With a p-value of 0.000 (<0.05), there is a significant difference in the level of lower back pain in third trimester pregnant women after therapy. Conclusion: Herbal Therapy Compress Ball has been proven to be effective in reducing lower back pain in third trimester pregnant women. It is recommended for pregnant women in the third trimester to consider using this therapy as a non-pharmacological method for managing low back pain during pregnancy.
Decreasing the Level of Depression in Adolescent Girls through Self Hypnosis at SMPN 3 Abiansemal Luh Putu Widiastini; I Gusti Agung Manik Karuniadi; Ni Made Egar Adhiestiani
Journal of Community Engagement in Health Vol. 8 No. 1 (2025): March
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v8i1.712

Abstract

Adolescence is a crucial period of social and emotional development that affects mental well-being. However, many adolescents experience emotional disorders, such as anxiety and depression. Based on WHO data (2021), around 2.8% of adolescents aged 15-19 years experience depression, with a higher incidence in girls. Various factors, such as academic pressure, hormonal changes, and social and family problems, are often the main triggers of depression in adolescent girls. If not handled properly, this condition can have a negative impact on development and quality of life. This community service method begins with Socialization, Pretest, Lecture plus Method, Demonstration and role play self-hypnosis method, and posttest on the 7th day on 75 adolescent girls at SMPN 3 Abiansemal. This community service shows that self-hypnosis contributes to reducing depression in adolescent girls. Research using the Wilcoxon Signed-Rank Test showed a decrease in depression levels after self-hypnosis therapy (p = 0.013). Although several studies support its effectiveness, more scientific evidence is needed to confirm its clinical benefits. However, self-hypnosis has the potential to be an alternative strategy that can help young women cope with depression and improve mental health.
Pijat Bayi Terhadap Berat Badan Bayi Berat Lahir Rendah Roseanamerry, A.A Istri Intan; Ni Putu Yunita Sri Lestari; Ni Putu Mirah Yunita Udayani; Ni Made Egar Adhiestiani
Journal of Health Education and Literacy Vol 7 No 2 (2025): Journal of Health, Education and Literacy (J-Healt)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/j-healt.v7i2.5308

Abstract

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) masih menjadi masalah di bidang kesehatan yang seringkali menghadapi berbagai komplikasi, seperti gangguan pertumbuhan, keterlambatan perkembangan, dan peningkatan risiko infeksi. Akibat tingkat maturasi yang belum sempurna dan lemahnya sistem organ. BBLR dapat berisiko mengalami gangguan tumbuh kembang bahkan kematian. Perawatan BBLR yang berkualitas baik dapat menurunkan kematian neonatal. Salah satu metode perawatan yang efektif untuk meningkatkan berat badan bayi dengan BBLR adalah pijat bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap berat badan bayi dengan BBLR. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis quasi eksperimental dengan desain Nonequivalent with Control Group melibatkan 30 bayi BBLR berumur 0-7 hari. Responden dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi berat badan. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank Test dan Mann Whitney Test. Berdasarkan hasil uji, diketahui bahwa kelompok intervensi memiliki nilai mean rank sebesar 20,00, sedangkan kelompok kontrol hanya sebesar 11,00. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum, bayi pada kelompok intervensi memiliki perubahan berat badan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Intervensi pijat bayi berkontribusi positif terhadap peningkatan berat badan bayi berat lahir rendah (BBLR).
Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI Ibu Nifas Ita Supiati; Ni Gusti Ayu Pramita Aswitami; Ni Putu Yunita Sri Lestari; Ni Made Egar Adhiestiani
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.489

Abstract

Ketidaklancaran produksi Air Susu Ibu (ASI) merupakan masalah yang sering dialami ibu nifas, berkaitan dengan perubahan fisiologis maupun psikologis pasca persalinan. Kondisi tersebut dapat diatasi melalui pemberian terapi pijat, salah satunya pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI ibu nifas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan Pre eksperimen One Group Pretest-Posttest Design. Sampel penelitian sebanyak 30 ibu nifas yang ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan di TPMB Ni Wayan Sinaryathi, Nusa Dua Bali pada tanggal 10 Mei hingga 10 Juni 2025 menggunakan lembar observasi produksi ASI dan dianalisis dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan nilai ada peningkatan ASI sebelum dan setelah pemberian pijat oksitosin dari rata-rata 48,73 ml menjadi 89,90 ml. Pijat oksitosin berpengaruh secara signifikasn terhadap produksi ASI pada ibu nifas di TPMB Ni Wayan Sinaryathi di Nusa Dua Bali (p-value=0,000) Bidan dan petugas kesehatan lainnya diharapkan dapat menerapkan pemberian pijat oksitosin sebagai intervensi rutin untuk membantu meningkatkan produksi  produksi ASI pada ibu nifas
Implementasi Program Deteksi Dini Perkembangan Balita berbasis Teknologi dalam Upaya Skrining Gangguan Perkembangan Anak di Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali: Pengabdian Ni Made Egar Adhiestiani; Komang Yogi Triana; I Made Pradipta
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 4 Nomor 2 (October 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v4i2.3011

Abstract

Children aged 0–6 years are in a golden phase of growth and development because the brain develops optimally in intellectual, emotional, and social aspects. Delayed early detection during this period can increase the risk of disabilities due to late treatment. Posyandu Balita plays a crucial role as a forum for parents to monitor their children's growth and development. However, many Posyandu still face obstacles, such as non-digital data collection systems, less than optimal education, and ineffective task allocation, thus reducing the quality of services. This community service activity aims to improve the quality of Posyandu Balita services through the use of a technology-based Pre-Screening Development Questionnaire (KPSP) at the Posyandu in Carangsari Village for early detection of child developmental disorders. The activity was carried out on September 25, 30, and October 2, 2025, through preparation, implementation, and evaluation stages. The results of the activity showed an increase in the knowledge of health workers, cadres, and Posyandu participants, facilitating task allocation, documenting child data, implementing health education, and reducing the risk of data loss.