Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pelatihan Desain Pembelajaran Bagi Guru Bahasa Arab dengan Menggunakan Metode Elektik di Madrasah Diniyah Nurul Hikmah Besuki Situbondo Ulum, Muhammad; Darul, Darul; Latih, Fathul; Hizbulloh, Hizbulloh; Roziqin, Khairur
Salwatuna : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 3 (2023): Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Togo Ambarsari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59106/salwatuna.v3i3.155

Abstract

Abstrak. Berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di sekolah formal maupun nor formal, acap kali menghadapi situasi yang kurang membangkitkan semangat belajar peserta didik. Fenomena seperti ini sering dijumpai oleh guru mata pelajaran, utamanya guru mata pelajaran bahasa Arab. Salah satu fenomena pembelajaran ini terjadi bagi guru bahasa Arab di Madrasah Diniyah Nurul Hikmah Besuki Situbondo. Oleh sebab itu, perlu kiranya guru bahasa Arab membuat desain pembelajaran dengan metode pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik, sehingga dalam mengikuti kegiatan pemebelajaran bahasa Arab, mereka tidak lagi merasakan berat dalam menerima materi pelajaran bahasa Arab di kelas. Oleh sebab itu, Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan pengabdi dengan membangaun kegiatan pelatihan desain pembalajaran bagi guru bahasa Arab di Madrasah Diniyah Nurul Hikmah Besuki Situbondo, sebagai rangakaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata. Hal ini perlu dilakukan pengabdi guna mengedukasi guru bahasa Arab dalam mendesain pembelajaran yang inovatif, efektif, dan menyenangkan. Pengabdi merangkai kegiatan Kuliah Kerja Nyata dnegan bentuk kegaitan pelatihan, dimana pengabdi akan mengedukasikan metode elektik, hal ini menjadi perlu dilakukan sebagai relevansi kebutuhan peserta didik di Madrasah Dininyah Nurul Hikmah Besuki Situbondo. Pelatihan ini menggunakan metode Asset Based Community Development (ABCD), merupakan salah satu pndekatan dalam Upaya pengembangan komunitas dan masyarakat. Pendekatan ini mengedepankan konsep asset, modal, dan kekuatan yang dimiliki komunitas. Adapaun langkah-langkah yang dilakukan pengabdi adalah melakukan wawancara bersama kepala madrasah dan guru abahasa Arab, mengadakan dialog, identifikasi penyusunan progam pengabdian, pelaksanaan program yang telah direncanakan, dan refleksi yaitu dengan memastikan bahwa program tersebut sudah berjalan. Dari hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, menegaskan suatu hasil bahwa pelaksanaan pelatihan desain pembelajaran bagi guru bahasa Arab dengan menggunakan metode elektik di Madrasah Diniyah Nurl Hikmah Besuki Situbondo dapat berjalan sesuai tahapan yang telah ditentukan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan tahapan evaluasi.
PENGARUH PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER TERHADAP KEPATENAN JALAN NAFAS PADA PASIEN PASCA OPERASI ANESTESI UMUM DI IBS RSUD dr. TJITROWARDOJO KELAS B PURWOREJO Roziqin, Khairur; Rohmah, Astika Nur; Murdyanto, Joko
Jurnal Borneo Cendekia Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Borneo Cendekia
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54411/jbc.v8i1.523

Abstract

Pembedahan adalah tindakan pengobatan yang menggunakan teknik invasif untuk membuka jaringan yang memerlukan upaya untuk menghilangkan kesadaran dan menghilangkan nyeri, keadaan itu disebut anestesi. Pelayanan anestesi pada hakikatnya harus dapat memberikan tindakan medik yang aman, efektif, manusiawi yang berdasarkan ilmu yang mutakhir dan teknologi tepat guna dengan menggunakan sumber daya manusia berkompeten, profesional, dan terlatih menggunakan peralatan dan obat yang sesuai dengan standar, pedoman, dan rekomendasi profesi anestesiologi (Azmi et al., 2019). Anestesi umum adalah proses pemberian anestetik sistemik menghilangkan rasa nyeri disertai dengan hilangnya kesadaran. Gunawan, (2016) menjelaskan anastesi umum dapat menyebabkan komplikasi pada pasien pasca operasi seperti gangguan kardiovaskuler atau sirkulasi, gangguan pernapasan, sistem pencernaan, gangguan faal hati dan faal ginjal (Arif, 2022). Anestesi umum terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan sediaan obat yang digunakan, yaitu anestesi inhalasi, anestesi intravena, dan anestesi imbang (Azmi et al., 2019). Salah satu masalah yang dapat timbul setelah anestesi adalah gangguan pernapasan yang cepat, yang dapat berakibat fatal karena kekurangan oksigen dalam tubuh (hipoksia). Ada beberapa penyebab umum yang dapat menyebabkan kesulitan dalam pernapasan setelah anestesi, diantaranya adalah sisa efek anestesi (pasien tidak bangun kembali dari tidur pasca bedah) dan sisa relaksasi otot yang belum sepenuhnya hilang. Selain itu, lidah yang jatuh ke belakang dapat menyebabkan penyumbatan pada bagian belakang tenggorokan (hipofaring). Kedua situasi ini dapat menyebabkan pengurangan ventilasi paru-paru (hipoventilasi), dan dalam kasus yang lebih serius dapat mengakibatkan berhentinya napas (apnea) (Bahrin et al., 2022). Kondisi hipoksemia merupakan salah satu bentuk penurunan kualitas pada pasien kronis dimana terjadi penurunan kandungan oksigen dalam darah arteri. Hal ini mengakibatkan pasokan oksigen kejaringan menjadi tidak memadai. Penyebab hipoksemia bisa bervariasi, antara lain oleh gangguan dalam proses oksigenasi, kurangnya jumlah sel darah merah (anemia), atau perubahan dalam kemampuan hemoglobin untuk membawa oksigen, Gangguan oksigenasi khususnya mengindikasikan rendahnya transfer oksigen dari paru-paru kealiran darah (Kurnia et al., 2022). Pemantauan tingkat saturasi oksigen ini memiliki signifikansi karena dapat mengindikasikan seberapa baik oksigen diserap oleh jaringan atau bagaimana oksigen disalurkan ke seluruh tubuh sehingga mampu mencegah gangguan dalam proses transportasi oksigen yang dapat berdampak serius (Kurnia et al., 2022). Manajemen jalan napas merupakan salah satu keterampilan khusus yang harus dimiliki oleh seorang perawat yang bekerja pada unit gawat darurat. Manajemen jalan napas memerlukan penilaian, mempertahankan dan melindungi jalan napas dengan memberikan oksigenasi dan ventilasi efektif. Pasien yang sadar sepenuhnya dan dapat berbicara, mampu mempertahankan saluran napas sendiri dan tidak membutuhkan manipulasi saluran nafas lebih lanjut, sehingga untuk penilaian ABC (Airway, breathing, circulation) harus dinilai kembali (Pramono, 2020). Gagal napas akut terjadi bila dengan peningkatan upaya napas dan laju napas tidak dapat mempertahankan oksigenasi adekuat atau bila oksigenasi tetap buruk. Pasien gagal napas yang masih mempunyai kemampuan bernapas normal akan tampak sesak dan gelisah. Sebaliknya, pasien yang telah menurun kemampuan pusat pernapasan akan tampak tenang atau bahkan mengantuk. Peningkatan upaya dan laju napas serta takakirdia akan berkurang bila gagal napas memburuk, bahkan dapat terjadi henti napas. Untuk mengatasi penurunan saturasi oksigen, terdapat dua jenis terapi yang dapat diberikan, yaitu terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Terapi farmakologi melibatkan penggunaan obat-obatan seperti bronkodilator, steroid, dan obat tambahan lainnya. Di sisi lain, terapi non farmakologi melibatkan tindakan seperti pemberian oksigen jangka panjang dan rehabilitasi dengan latihan pernafasan serta penyesuaian posisi yang nyaman. Cara yang paling sederhana dan efektif untuk mengurangi risiko penurunan ekspansi dinding dada adalah dengan mengatur posisi istirahat pada pasien. Posisi yang sangat efektif untuk pasien dengan saturasi rendah adalah posisi semi fowler dengan sudut kemiringan sekitar 30-45°. Pada sudut kemiringan 45° dalam posisi semi fowler, gaya gravitasi dimanfaatkan untuk membantu paru-paru mengembang dan mengurangi tekanan dari perut. Posisi semi fowler pada pasien dengan saturasi oksigen rendah telah terbukti efektif sebagai salah satu cara untuk meredakan sesak napas (Aini et al., 2017).
Peningkatan Pengetahuan Parenting Ibu-Ibu Melalui Kegiatan Penyuluhan Dalam Pencegahan Stunting Dusun Jengglong Desa Tegalweru Ramadani, Rizki Tri; Roziqin, Khairur; Sutanti, Widya Dhana Juniar; Fikri, Shofil; Munawara, Munawara; Jauhar Rahmatullah, Muhammad Reza Dhia
JRCE (Journal of Research on Community Engagement) Vol 5, No 2 (2024): Journal of Research on Community Engagement
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jrce.v5i2.26118

Abstract

Poor parenting has a risk of being stunted 8 times greater than research subjects with good parenting Stunting is a lack of nutrition in children that disrupts child growth. According to the 2019 Social and Nutrition Survey of Indonesian Toddlers (SSGBI) reported that the prevalence rate of stunted children in Indonesia was 27.3%, this stunting prevalence rate has decreased in 2022. This study aims to increase parenting knowledge in preventing stunting. This study used a quasi-experimental type of research with the pretest-postest method. This study tested this research design to determine the level of knowledge of respondents before being given the intervention and after being given the intervention and to find out more accurate results related to the effective success of parenting counseling in preventing stunting. The results of this study were an increase in knowledge of the correct percentage before counseling of 72% and increased after counseling to 89%.